Selasa, 01 Oktober 2019

Massa di Sekitar Menara Jamsostek Dibubarkan, Jl Gatsu Bisa Dilewati

Polisi membubarkan massa di sekitar Menara Jamsostek, Jakarta Selatan. Kendaraan kini bisa melintas di Jalan Gatot Subroto pada kedua arah.
PT BESTPROFIT
Pantauan detikcom, Senin (30/9/2019), polisi bergerak membubarkan massa sekitar pukul 22.30 WIB. Polisi bergerak lawan arah di ruas Jl Gatot Subroto yang mengarah ke Grogol.Mereka bergerak dengan berjalan cepat. Terlihat Brimob dan Sabhara pun membuat barikade di Jalan Tol Dalam Kota. Mereka juga bergerak ke arah Cawang. BEST PROFIT
Sesekali polisi menembakkan gas air mata. Massa yang mayoritas mengenakan pakaian sekolah putih abu-abu dan putih-putih pun menghamburkan diri. Sejumlah massa diamankan petugas.
Namun massa tetap melawan dengan melemparkan batu ke arah petugas. Salah seorang polisi terkena lemparan batu hingga mengalami luka di bagian wajahnya dan dibawa untuk mendapatkan perawatan. BESTPROFIT

Pantauan sekitar pukul 22.50 WIB, massa sudah tidak terlibat berkumpul. Kendaraan di Jalan Gatot Subroto pun sudah dapat melintas di kedua arah. Namun Jalan Tol Dalam Kota belum dapat dilintasi kendaraan.

Senin, 30 September 2019

Pengendara Nekat Lewat Zona Ricuh Arah Slipi, Polisi Minta Putar Balik

Sejumlah pengendara terlihat nekat melewati zona demonstrasi ricuh dekat DPR menuju flyover Jalan Gatot Subroto dari Semanggi arah ke Grogol. Polisi pun meminta para pengendara memutar balik kendaraannya ke arah Semanggi.
PT BESTPROFIT
Pantauan detikcom di flyover Slipi, sekitar pukul 22.55 WIB, Senin (30/9/2019), terlihat pengendara motor dan mobil yang melintas menuju arah Grogol diminta berputar arah.
Para pengendara kemudian berputar dan ada yang berbelok ke arah Stasiun Palmerah. Polisi masih berjaga di sekitar flyover.
BEST PROFIT
Terlihat juga kendaraan taktis berupa water cannon dan barracuda disiagakan di lokasi. Kendaraan itu menutupi jalan agar para pengendara tak melintasi flyover.
BESTPROFIT
Sementara itu, massa yang terlibat kericuhan masih ada di kolong flyover yang mengarah ke Pasar Palmerah. Terdengar suara tembakan gas air mata dilepaskan di kolong flyover.

Jumat, 27 September 2019

2 Mahasiswa Kendari Tewas Saat Ricuh, Gubernur Sultra Minta Warga Tenang

Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19), mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra, meninggal terkait ricuh demo di gedung DPRD Sultra. Gubernur Sultra Ali Mazi meminta masyarakat tetap tenang.
PT BESTPROFIT
"Harap semuanya tenang. Kita ciptakan kondisi daerah kita yang aman dan harmonis," kata Ali Mazi, Sabtu (28/9/2019).
BEST PROFIT
Dia berharap semua aktivitas di Kendari kembali normal. Terkait demo ricuh, sejumlah sekolah di Kendari diliburkan. 
"Mari kita kembali bekerja sesuai dengan tugas kita masing-masing," ujarnya.
BESTPROFIT
TNI/Polri dipastikan Ali Mazi menjaga wilayah Kendari. Sedangkan terkait korban meninggal, Ali Mazi juga memberikan santunan.

"Kalau Yusuf, sudah, saya ke rumah sakit langsung dan bertemu keluarganya untuk memberikan santunan. Sementara Randi dalam waktu dekat saya berencana juga akan berkunjung langsung ke rumah duka dan memberikan santunan," katanya.

Kamis, 26 September 2019

Panja: DPR-Pemerintah akan Lobi Bahas Nasib RUU KUHP


Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU KUHP Mulfachri Harahap mengatakan akan ada forum lobi antara DPR dengan pemerintah terkait nasib RUU KUHP. DPR dan pemerintah bakal lobi untuk memutuskan apakah RUU KUHP disahkan atau ditunda pengesahannya.
"Soal periode ini atau tidak, nanti kita akan lihat. Akan ada forum lobi, DPR yang periode sekarang masih akan bertugas sampai dengan 30 September ada 3 kali rapat paripurna lagi. Kita akan putuskan, nasib RUU KUHP akan seperti apa," ujar Mulfachri di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019). BEST PROFIT

Mulfachri menyampaikan ini usai audiensi antara pihak DPR dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Jokowi meminta untuk menunda pengesahan karena ada 14 pasal kontroversial."Soal pasal-pasal bermasalah itu debatable. Kita tahu bahwa RUU KUHP sudah dibahas hampir 4 tahun, kita mendengar banyak pihak. Kalau satu dua pasal dianggap masih kurang selaras dengan kehidupan berbangsa ini, ya kami sesuaikan," kata politikus asal PAN ini. BESTPROFIT

Rabu, 25 September 2019

Usai Bertemu Jokowi, Ketua DPR Optimistis RUU KUHP Disahkan


Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang tadi mengundang pimpinan DPR membahas penundaan pengesahan RUU KUHP. Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan optimistis RUU itu disahkan karena masih ada rapat untuk menyepakati RUU KUHP.
"Mereka senada dengan jalan tengah yang diambil bahwa perlu ada pendalaman dan sosialisasi. Bahwa nanti waktu cukup atau tidak, sangat tergantung perkembangan," kata Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dia menjelaskan DPR masih akan menggelar tiga rapat paripurna hingga masa jabatan berakhir pada 30 September 2019. Namun Bamsoet tak bisa memastikan apakah RUU KUHP akan disahkan dalam pekan ini. BEST PROFIT


"Kami ada jadwal (paripurna) 24, 26, dan 30 (September). Mari kita duduk bersama. Kalau nggak cukup waktu, nanti kita putuskan di ujung bahwa ini dilanjutkan dengan yang periode berikutnya," ujarnya.

"Tapi kami upayakan agar periode berikutnya bisa selesai sambil sosialisasi. Saya tetap dalam posisi yang optimistis bahwa ini bisa tuntas. Tapi kan sangat bergantung pada dinamika di lapangan," imbuh Bamsoet.


Kendati demikian, ia optimistis polemik RUU KUHP bisa diselesaikan sehingga dapat segera disahkan. Politikus Golkar itu mengatakan DPR dan pemerintah pada prinsipnya memiliki semangat yang sama soal penyelesaian polemik RUU KUHP.

"Kita semua punya semangat yang sama, tapi tergantung pada dinamika masyarakat," kata Bamsoet.

Pimpinan DPR bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (23/9) siang tadi. Pimpinan DPR menjelaskan alasan pentingnya RUU KUHP disahkan.

Rapat itu menyusul permintaan Jokowi untuk menunda pengesahan RUU KUHP. Jokowi menyebut ada 14 pasal yang mesti dibahas kembali.   

Selasa, 24 September 2019

WSJ Bocorkan Laporan KNKT: Jatuhnya Lion Air 737 Max karena Salah Konstruksi

Laporan hasil penyelidikan Indonesia mengenai kecelakaan Lion Air Boeing 737 Max itu baru akan dirilis secara resmi bulan November. Namun harian Wall Street Journal (WSJ) hari Minggu (22/09) sudah mempublikasikan temuan-temuan inti dari laporan itu. PT BESTPROFIT
Kesimpulan laporan penyelidikan otoritas Indonesia di bawah supervisi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menurut WSJ adalah kesalahan konstruksi pesawat dan beberapa kesalahan pilot menangani insiden itu. BEST PROFIT
Pesawat Lion Air tipe Boeng 737 Max dengan nomor penerbangan JT610 jatuh ke laut pada 29 Oktober 2018 sesaat setelah lepas landas. Seluruh 189 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan itu. BESTPROFIT
Penyelidikan kecelakaan Boeing 737 Max dipusatkan pada sistem anti-stall yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang dirancang khusus untuk 737 MAX. Sistem itu secara otomatis mengambil alih pengendalian pesawat untuk mencegah hidung pesawat terangkat terlalu tinggi dalam kecepatan terlalu rendah, yang akan mengakibatkan pesawat jatuh. Sistem secara otomatis akan menukikkan hidung pesawat ke bawah dan menambah kecepatan.
Kecelakaan serupa dengan Boeing 737 Max terjadi beberapa bulan kemudian dengan pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa dan menewaskan 157 penumpang. Dalam kasus itu, pilot juga berusaha menaikkan hidung pesawat, setelah sistem MCAS secara otomatis menukikkan hidung pesawat karena salah fungsi.
Boeing klaim ada "kesalahan pilot"
WSJ menulis, temuan penyelidik Indonesia sudah dibagikan kepada Administrasi AS, FAA, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, NTSB. Para pejabat AS dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada akhir September untuk membahas laporan tersebut.
Pihak Boeing dan FAA diberitakan khawatir dengan kesimpulan dari Indonesia, yang "terlalu menekankan desain dan sertifikasi FAA adalah langkah yang salah," kata WSJ. Karena kalau itu kesimpulannya, Boeing kemungkinan besar menghadapi gugatan jutaan dolar dari keluarga korban. Boeing sebelumnya membantah kesalahan konstruksi dan mengatakan bahwa jatuhnya pesawat itu adalah karena "kesalahan pilot."
Juru bicara Boeing kepada kantor berita AFP secara diplomatis menerangkan: "Boeing akan terus mendukung penyelidikan ketika laporan kecelakaan sedang diselesaikan."
Sedangkan pihak FAA dan NTSB menolak berkomentar. NTSB mengatakan sedang mempersiapkan pengumuman hasil pemeriksaan mereka "sekitar akhir bulan," sekaligus rekomendasi untuk meningkatkan pelatihan pilot dan kru, dan untuk proses sertifikasi FAA, tulis WSJ.
Kesalahan konstruksi 737 Max karena persaingan ketat?
Panel internasional yang dibentuk oleh FAA juga diharapkan menyerahkan laporan pemeriksaan mereka dalam beberapa minggu mendatang. Sampai saat ini, Pesawat Boeing 737 Max masih dilarang terbang karena kedua kecelakaan itu.
Perusahaan Boeing menderita kerugian besar setelah banyak maskapai penerbangan membatalkan pesanan ratusan pesawat 737 Max yang sebelumnya merupakan salah satu model terlaris. Boeing sudah memberikan beberapa usulan perbaikan konstruksi Boeing 737 Max agar bisa mendapat izin terbang lagi. Namun hingga kini FAA belum mengeluarkan izin terbang untuk pesawat itu.
Banyak pihak menuduh Boeing membuat konstruksi pesawat yang tidak aman karena ingin menekan harga pesawat jadi lebih murah di tengah persaingan ketat bisnis pesawat terbang.

Senin, 23 September 2019

Nissan Tutup Pabrik di Purwakarta?


Nissan Motor Co. dikabarkan telah menutup salah satu pabriknya di Indonesia. Seperti diberitakan detikcom sebelumnya, Nissan sudah tidak memproduksi mobil lagi di Indonesia sejak Februari 2019 lalu.

Kabar ini diembuskan oleh website berita Jepang, japantimes.co.jp. Disebutkan, Nissan Motor Co telah menutup satu dari dua pabriknya di Indonesia yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Hal itu disebutkan oleh sebuah sumber yang dekat dengan Nissan.

Disebutkan, Nissan telah berhenti memproduksi mobil merek Nissan di Indonesia. Diberitakan detikcom sebelumnya, dari data produksi yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Nissan sudah absen memproduksi mobilnya sejak Februari 2019. Terakhir, pabrik Nissan memproduksi 180 unit mobil pada Januari 2019, yang terdiri dari 96 unit Grand Livina dan 84 unit Nissan X-Trail.
Mengutip data Gaikindo, mobil Nissan terakhir yang diproduksi di Indonesia adalah Grand Livina dan Nissan X-Trail. Sejak Livina menjadi kembaran Mitsubishi Xpander, Nissan tak lagi memproduksi MPV tersebut. Livina ditangani oleh Mitsubishi sebagai salah satu afiliasi Nissan. Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander diproduksi berbarengan di pabrik Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI) kawasan GIIC, Delta Mas Cikarang.
Sementara Nissan X-Trail, masih dari sumber data yang sama, tak tercatat angka produksinya di Indonesia.


Laman japantimes.co.jp melansir, masih ada pabrik Nissan yang berdiri di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik itu memproduksi mobil merek Datsun. Di pabrik itu Datsun kabarnya memproduksi Go, Go+, dan Cross. Mengutip data Gaikindo, total pada periode Januari-Juni 2019, sebanyak 2.596 unit mobil Datsun di pabrik Purwakarta.

detikcom sedang mencoba mengonfirmasi kabar tutupnya salah satu pabrik Nissan di Indonesia melalui Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani. Namun, Hana belum merespons pertanyaan yang diajukan detikcom.

Sementara itu, sebelumnya diberitakan bahwa Nissan telah melakukan PHK karyawan di berbagai negara. Totalnya, Nissan mem-PHK 12.500 pekerja di berbagai negara.