Lebih dari 2.500 wisatawan mancanegara (wisman) berbondong-bondong ke Bali usai penutupan tiga pulau, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penutupan akses dari dan menuju gili dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.
Best Profit
Wisman 'hijrah' menyeberang ke Bali menggunakan kapal cepat menuju Pelabuhan Padang Bai dan Benoa. Kepala Syahbandar dan Otoritas Penyeberangan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai Ni Luh Eka Suyasmin menerangkan jumlah wisman sebanyak 2.500 orang.
Bestprofit
Puncak penyeberangan wisman dari gili ke Bali terjadi pada awal pekan ini, Senin (16/3), setelah Pemprov NTB memutuskan menutup sementara tiga gili di Lombok.
"Diperkirakan jumlah wisman yang masuk ke Padang Baik 2.500. Jumlahnya lebih banyak lagi jika menghitung penyeberangan lewat Pelabuhan Benoa," tutur Eka, Rabu (18/3).
Saat ini, kapal cepat atau fastboat di Pelabuhan Padang Bai hanya melayani aktivitas penyeberangan menuju Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Pulau Serangan saja. Sementara, penyeberangan ke Gili Trawangan ditunda hingga keluarnya kebijakan baru oleh pemerintah setempat.
PT Bestprofit
"Fastboat dilarang beroperasi ke Gili Trawangan selama 14 hari ke depan terhitung sejak 16 Maret hingga 30 Maret 2020. Setelah itu, akan dievaluasi lagi. Ini sesuai dengan surat edaran dari Pemprov NTB dan Bupati Lombok Utara," imbuh Eka Suyasmin.
Kedatangan wisman dari Gili Trawangan menuju Bali melonjak sepekan terakhir usai kabar penutupan pulau.
PT Bestprofit Futures
Rata-rata wisman yang menyeberang dari gili ke Bali mencapai 1.000 orang per hari dalam sepekan terakhir dan puncaknya terjadi pada Senin kemarin.
Eka Suyasmin memastikan seluruh wisman yang masuk lewat pelabuhan diperiksa suhu tubuhnya guna menekan penyebaran virus corona.
"Wisman yang masuk ke Bali lewat Pelabuhan Padang Bai menyebar ke sejumlah daerah, seperti Badung, Denpasar, Gianyar. Ada juga yang ke Karangasem, detailnya tidak begitu tahu," tandasnya.