Bank Indonesia (BI) mencatat total penjualan dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri 1 dan 2 sebesar Rp10,5 miliar. Pameran ini bertujuan untuk memasarkan produk yang dihasilkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia hingga ke mancanegara.
Best ProfitGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pameran KKI Seri 1 dilaksanakan pada 28-31 Agustus 2020 lalu. Sementara, KKI Seri 2 dilaksanakan pada 7-9 Oktober 2020. Bestprofit
"Peserta UMKM yang mengikuti 379 UMKM, terdiri dari 127 UMKM kain, 75 UMKM kerajinan, 177 UMKM makanan dan minuman," ujar Perry dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia Seri 3 2020, Jumat (20/11).
Ia mengatakan pameran KIK Seri 1 dan 2 juga menghasilkan komitmen pembiayaan dari investor sebesar Rp4,7 miliar. Selain itu, terdapat 16 konsumen dari enam negara yang mengikuti business matching dengan UMKM. PT Bestprofit
"Ada kesepakatan juga dari Singapura, Italia, Korea, Jepang, dan China," imbuh Perry.
Selanjutnya, BI akan melanjutkan pameran KKI Seri 3 bulan ini. Tepatnya, KKI Seri 3 akan dilakukan pada 20-22 November 2020.
Perry menyatakan KKI ini akan menjadi jembatan bagi UMKM untuk mengenalkan produknya kepada dunia. Kini, banyak generasi muda yang mulai menjadi wirausaha di masa pandemi covid-19.
"Milenial sebagai generasi penerus bangsa akan menjadi motor penggerak new UMKM di masa kini dan masa depan," kata Perry.Anak muda, kata Perry, akan menjadi new UMKM di Indonesia. New UMKM diharapkan menjadi sumber perekonomian baru bagi negara. Lowongan Kerja
Dalam kesempatan yang sama, Iriana Joko Widodo menyatakan pandemi covid-19 telah memberikan banyak hikmah bagi masyarakat. Salah satunya adalah mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih lebih cepat menggunakan teknologi digital.
Iriana menyatakan hal ini akan membawa dampak positif bagi UMKM. Menurut Iriana, produk UMKM akan lebih cepat dikenal di global jika semakin banyak pelaku usaha yang memasarkan produknya secara digital.
"Perkembangan yang baik ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Harus segera menyesuaikan dan menyiapkan diri untuk memperbaiki kualitas produk, branding, packing, pelayanan, dan harga," tutup Iriana.