Jumat, 19 November 2021

BIG: 10 Wilayah di Bogor Berpotensi Tinggi Terjadi Tanah Bergerak

 


PT BESTPROFIT FUTURESBadan Informasi Geospasial (BIG) mencatat sedikitnya ada 10 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang memiliki potensi tinggi bencana akibat tanah bergerak.

"Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan kawasan rawan gerakan tanah, di antaranya topografi wilayah tersebut, asumsinya semakin curam tentu akan semakin rentan terjadinya gerakan tanah," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem di Cibinong, Selasa (16/11/2021). Best Profit


Sebanyak 10 kecamatan tersebut yaitu Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Citeureup, Babakanmadang, Sukamakmur, Tamansari, Tenjolaya, Cijeruk, dan Cigombong.

Ia menyebutkan, tingkat kerawanan tanah bergerak dipengaruhi oleh kondisi geologi dan jenis tanah. Wilayah dengan material tanah dan geologi yang bersifat lepas akan mudah menyebabkan terjadinya tanah bergerak. Bestprofit

"Intensitas hujan juga menjadi salah satu indiktor pergerakan tanah. Intensitas yang tinggi akan menyebabkan tanah menjadi jenuh akan air, dan tentunya akan menambah volume beban tanah sehingga akan semakin rawan terjadinya gerakan tanah," katanya seperti dikutip Antara. PT Bestprofit


Dirinya mengatakan bahwa beberapa wilayah yang tergolong dalam zona rawan mengalami tanah bergerak ini akan mudah terjadi longsor apabila lokasinya berada pada tingkat kemiringan lereng yang tinggi.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mencatat ada 57 keluarga terdiri atas 198 jiwa terdampak bencana tanah bergerak di wilayah Sukamakmur pada Kamis (11/11/2021) pekan lalu.

"Sejauh ini, ada empat rumah yang terdampak cukup parah. Sementara 53 rumah lainnya dalam posisi terancam," ungkap Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan usai meninjau ke tempat kejadian di Sukamakmur, Bogor, Selasa.

Sumber L Liputan6

Max Sopacua Politikus Senior Partai Demokrat Meninggal Dunia

 


PT BESTPROFIT FUTURES - Kabar duka datang dari keluarga Max Sopacua. Politikus Partai Demokrat tersebut meninggal dunia pada Rabu pagi (17/11/2021).

Berita duka tersebut disampaikan oleh Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Dalam akun twitternya, dia menginformasikan kabar tersebut. Best Profit

"Pagi ini mendapat kabar duka. Pak Max Sopacua berpulang dalam usia 75 tahun. Rest in peace, Pak Max. Saya selalu menganggapmu senior dan sahabat yang menyenangkan, bahkan ketika kita mengambil jalan berbeda," tulis Rachland yang dikutip Rabu (17/11/2021). Bestprofit

Selain itu, Politikus Partai Demokrat Imelda Sari juga menuliskan hal yang sama. Dia mengabarkan kabar tersebut. PT Bestprofit

"Innalillahi waiina ilaihi rojiun Telah berpulang papa kami H. Zulkifli bin Adam ( Max Sopacua ) pada Hari ini rabu 17 November 2021 pukul 05.53 wib, mohon di maafkan segala kekhilafan Almarhum semasa hidup. Ferro Sopacua," tulisnya.

Max lahir di Ambon, Maluku pada 2 Maret 1946, ia menyelesaikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertamanya di Pulau Saparua, tepatnya di SR Negeri Saparua selama enam tahun hingga 1958, dan di SMP Negeri 2 Saparua sampai 1961. Tiga tahun berselang ia menamatkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Ambon.

Pada tahun 2003, Max berhasil menuntaskan pendidikan strata-1 di STIE Gotong Royong dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), dua tahun kemudian ia meraih gelar Master of Science (M.Sc.) juga dari perguruan tinggi yang sama.

Sumber : Liputan6

Kamis, 18 November 2021

Pergerakan Tanah di Sukamakmur Bogor Meluas, Ratusan Pengungsi Butuh Bantuan

 


PT BESTPROFIT FUTURES - Bencana pergerakan tanah terus meluas di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Jumlah rumah yang rusak di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur itu pun terus bertambah. Best Profit

Kepala Desa Sukawangi H. Budi menyebutkan, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cigadel, Selawangi, Ganda, dan Cibinglu. Dari pendataan jumlah rumah rusak berat tercatat tiga unit, yang sebelumnya dua rumah. Bestprofit

"Sedangkan yang terancam sebanyak 45 rumah, jadi total 48," kata Budi, Senin (15/11/2021). PT Bestprofit

Seluruh rumah yang terdampak bencana alam ini sudah diungsikan ke gedung SDN Gunung Batu. Ini menyusul pergerakan tanah yang masih terus terjadi.

"Jumlah warga di empat kampung yang menjadi korban sebanyak 198 jiwa. Mereka sudah tinggal di pengungsian dan tinggal di rumah kerabat," ujarnya.

Dari 198 jiwa korban bencana pergerakan tanah itu terdapat 10 balita, 17 lansia dan 17 orang ibu menyusui. Data tersebut sudah dilaporkan dan diharapkan mendapat perlakuan khusus dari Pemkab Bogor. Apalagi para korban kini tinggal di tempat seadanya di ruang sekolahan.

"Sampai hari ini belum ada bantuan dari Pemda. Yang mendirikan dapur umum juga dari ibu PKK dan Kader Posyandu. Para pengungsi butuh makanan, susu, pampers, dana selimut," terangnya.

Pergerakan tanah diketahui terjadi sejak Sabtu 13 November 2021 malam. Selain merusak bangunan rumah, akses jalan umum di perkampungan itu ambles sedalam 10 meter dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Saat ini di lokasi pergerakan tanah di empat kampung itu terdapat beberapa titik baru lokasi longsoran dan anjlokan tanah. Bahkan, perkebunan dan kolam ikan milik warga juga retak akibat fenomena pergerakan tanah.

 Sumber : Liputan6

Menko Luhut Klaim Mediasi Gagal, Terlapor: Bentuk Arogansi Pejabat Publik

 


PT BESTPROFIT FUTURESTim Advokasi Bersihkan Indonesia angkat bicara terkait klaim sepihak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan bahwa mediasi kasus dugaan pencemaran nama baik, gagal. Best Profit

Dalam kasus ini, Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

"Kami menilai langkah tersebut merupakan bentuk arogansi pejabat publik yang tidak membuka ruang diskusi ataupun menghormati mekanisme kepolisian terkait keadilan restoratif (restorative justice)," kata Fatia Maulidiyanti yang dalam pernyataan ini mewakili Tim Advokasi Bersihkan Indonesia, Senin (15/11/2021). Bestprofit

Fatia menyebut, narasi tersebut juga justru mengesankan pihak Luhut berkuasa mengatur proses mediasi. Dalam hal ini, Fatia menyinggung undangan mediasi dari pihak kepolisian PT Bestprofit

Fatia dan Haris Azhar menerima 3 kali undangan mediasi dari kepolisian. Dua kali di antaranya, ia menyatakan siap datang untuk menghadiri mediasi, masing-masing pada tanggal 21 Oktober 2021 dan 1 November 2021.

"Pada tanggal 21 Oktober 2021, pihak terlapor yakni Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar bersama Tim Advokasi Bersihkan Indonesia telah datang langsung ke Polda Metro Jaya, namun mediasi tidak dilakukan dengan berbagai alasan, antara lain karena Luhut Binsar Panjaitan sedang berada di luar negeri," ujar dia.

Fatia menerangkan, tidak adanya titik temu terkait jadwal mediasi kedua belah pihak ditanggapi oleh penyidik. Kata Fatia, penyidik meminta agar kedua belah pihak menentukan jadwal mediasi.

Namun alih-pihak penyidik meminta kesepakatan dan kesediaan dari pihak terlapor untuk melakukan mediasi pada 15 November 2021, pihak terlapor justru langsung menerima undangan dari penyidik dengan jadwal yang hanya disesuaikan dengan pihak pelapor.

Padahal saat itu, Fatia mengatakan, ia telah memberitahukan bahwa tak bisa memenuhi panggilan mediasi karena sedang berada di luar provinsi.

"Kami sudah menyampaikan lewat surat yang pada intinya meminta penundaan mediasi karena berhalangan untuk hadir pada tanggal 15 November 2021. Kami juga komunikasi melalui telepon dengan Kompol Welman Feri," terang dia.

Atas hal tersebut, Tim Advokasi Bersihkan Indonesia mendesak Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk kembali menjadwalkan mediasi.

"Dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak," ujar dia.

Selain itu, Tim Advokasi Bersihkan Indonesia meminta Mediasi dilakukan di kantor Komnas HAM. "Mengalihkan proses mediasi dilakukan oleh Komnas HAM antara Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar dengan Luhut Binsar Panjaitan," tandas dia.

Sumber : Liputan6

Rabu, 17 November 2021

Mantan Pegawai Cleaning Service Terlibat Pencurian Besi Kereta Cepat, Ini Perannya



PT BESTPROFIT FUTURESMantan pegawai bagian cleaning service diduga terlibat dalam kasus pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Polisi menyebut, dia adalah satu dari enam tersangka yang telah ditangkap sebelumnya. Best Profit

Hal itu disampaikan, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan. Dia menerangkan, tersangka diduga memberitahukan lokasi penyimpanan besi-besi proyek kepada kawanan pencuri tersebut. Bestprofit

"Orang dalam yang dimaksud adalah salah satu cleaning service yang sudah ditangkap, yang menginfokan lokasi besi yang menjadi sasaran kelompok pelaku," kata Erwin dalam keterangannya, Senin (15/11/2021). PT Bestprofit


Erwin menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah meringkus enam orang pelaku terkait kasus pencurian besi milik PT KCIC. Sementara itu, pihaknya masih mengejar tiga orang pelaku lain.

"Ada 6 orang yang ditangkap, kemudian ada 3 DPO. Kami sudah (kantongi) identitasnya," terang dia.

Sebelumnya, sebanyak 118.081 kilogram besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) raib. Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ada lima orang yang diduga sebagai pencurinya telah ditangkap Unit Reskrim Polsek Makasar, Jaktim. Mereka adalah SA (24), SU (24), AR (30), MLR (24), DY (46).

"Total inventaris barang yang hilang seberat 118.081 kilogram. Kalau dirupiahkan mencapai Rp 1 miliar," kata Kapolsek Makasar Kompol T.F Hutagaol, ketika dihubungi, Senin (8/11/2021).

Terpisah, Kanit Reskrim Iptu Moch Zen menerangkan, seorang sekuriti memergoki komplotan itu saat beraksi di Proyek KCIC HSR/ Rocket Box Tanah Galian Cipinang Bali, Jalan Jawa Tengah, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

"Sekuriti melihat potongan besi ada di deket pagar dan pagar proyek dalam keadaan terbuka," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).

Zen menerangkan, pelaku terlihat sedang menaikkan besi-besi baja ke atas mobil pickup. Kala itu, ia bersama temannya berusaha mengagalkan aksi para pelaku. Namun, tak berhasil.

"Para pelaku melarikan diri bersama dengan pickup berisi besi," ujar dia.

Berdasarkan hasil penyelidikan, pencurian terjadi sejak Juli sampai Oktober 2021. Adapun, barang tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerjaan proyek kereta cepat.

"Tercatat kerugian hampir Rp 1 miliar," ucap dia.


Sumber : Liputan6

Cegah Covid-19, Pemerintah Akan Larang Acara Berpotensi Kerumunan Saat Nataru



PT BESTPROFIT FUTURES -  Pemerintah berencana melarang kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Hal itu dilakukan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19. Best Profit

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 berkurang. Bestprofit

Luhut mewanti, jika hal tersebut semakin menjadi maka akan berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 jelang Nataru. PT Bestprofit

"Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi Covid-19 di masa Nataru nanti," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2021). Lowongan Kerja

Karenanya, kata Luhut, pemerintah tengah mempersiapkan rencana pelarangan terhadap penyelenggaraan acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama momen libur natal dan tahun baru.

"Pemerintah juga berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar," ungkap dia.

Pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan Protokol Kesehatan utamanya di tempat kerumunan. Selain itu, Pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19 terutama terhadap lansia.

"Kita genjot vaksinasi di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansia nya masih di bawah 50 persen,” jelas Luhut.

Luhut menegaskan, langkah pengendalian juga terus diperkuat melalui aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga.

"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua,” kata Luhut menandasi.

Sumber : Liputan6

Selasa, 16 November 2021

Lebih 130 Juta Penduduk Indonesia Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

 



PT BESTPROFIT FUTURES Sebanyak 84.161.759 penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau telah melakukan vaksinasi kedua, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Minggu (14/11/2021). Best Profit

Jumlah tersebut mengalami penambahan sebanyak 742.673 penduduk dibandingkan hari sebelumnya. Sementara yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama bertambah 573.155 penduduk atau total 130.283.345 penduduk. Bestprofit

Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan bertambah 4.865 orang atau total 1.189.235 penduduk. Target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung rencana pemerintah melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di sekolah. PT Bestprofit

"Kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19, salah satunya melalui program vaksinasi beserta perluasan target sasaran vaksinasinya," kata Plt Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.

Menurut dia, vaksinasi guru dan peserta didik berusia 12-18 tahun yang telah dilakukan sebelumnya menjadi salah satu landasan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan secara terbatas. Vaksinasi bagi guru dan siswa memberikan harapan untuk menyongsong kebiasaan baru, yakni PTM terbatas dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Evaluasi kebijakan pembelajaran terus dilakukan oleh pemerintah selama masa pandemi COVID-19, termasuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Efektivitas PJJ tidak bisa disamakan denga PTM," katanya.

Ia mengatakan apabila PJJ diperpanjang, anak-anak berpotensi mengalami learning loss atau penurunan capaian pembelajaran, sebab bagi beberapa anak PJJ kurang efektif, karena keterbatasan ekonomi keluarga dan jaringan internet.

"Selain itu, PJJ dalam waktu yang panjang bisa memberikan beberapa dampak negatif pada perkembangan sosial dan psikologi bagi anak, orang tua, maupun guru. Penutupan pembelajaran tatap muka selama pandemi berdampak pada beberapa aspek, termasuk mental anak dan orang tua," demikian Anang.

sumber : Liputan6