Kamis, 07 Februari 2019

Sutopo Vs Kanker Paru Stadium 4B: Perjuangan Mencari Kesembuhan

Berbagai upaya telah ditempuh Sutopo Purwo Nugroho untuk sembuh dari kanker paru stadium 4B. Tanpa meninggalkan terapi medis, BESTPROFIT ia juga mengonsumsi herbal dan bahkan ikut ruqyah. Yang pasti, tidak sedikitpun semangat hidup Sutopo tergoyahkan oleh penyakit yang diidapnya sejak Desember 2017. Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini bahkan tetap rajin menjalankan tugas menginformasikan bencana yang bertubi-tubi melanda tanah air. PT BESTPROFIT

Bagaimana perjuangan Sutopo melalui itu semua? Berikut ini detikHealth menghadirkan video wawancara eksklusif dengan sang pejuang kanker. BEST PROFIT

Rabu, 06 Februari 2019

Anak Vicky Prasetyo Bosan Gonta-ganti Mami

Vicky Prasetyo tengah menggandeng mahasiswi cantik bernama Anggia Chan yang mulai dikenalnya sejak Desember 2018. Mengetahui kedekatannya tersebut, ternyata Vicky Prasetyo belum mengenalkan Anggia ke orang tua.
PT BESTPROFIT
"Belum, nyokap gua baru kemarin nikahin anaknya, ikut penggerebekkan, kasihan. Pelan-pelan aja dulu," jawab Vicky saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Rabu (6/2).
Namun, Vicky sudah mengenalkan Anggia kepada anaknya, Cinta. Mengetahui sang ayah sedang dekat dengan perempun lagi, ternyata membuat anak dari Vicky Prasetyo mengungkapkan perasaannya. BEST PROFIT
"Tapi anak gua jadi kayak nanya juga gitu. "Dad please dong, ini yang terakhir dong, aku bosen ganti-ganti mami terus'," ungkap Vicky. BESTPROFIT

"Kan dia nanya juga kan, diakan udah gede juga udah kelas 1 SMP. Jadi suka nanya-nanya kayak gitu. "Dad kakak Anggia itu baik", dia panggil Anggia, "Baik terus nyaman. Tolong dong dad jangan ganti-ganti lagi aku bosen," tutup Vicky.   

Selasa, 05 Februari 2019

Dari Telaga Sarangan, Sandiaga Kirim Salam untuk Menteri Susi

Saat berkunjung ke Telaga Sarangan, Magetan, Sandiaga Salahuddin Uno teringat tantangan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia pernah ditantang untuk menyulap Danau Sunter menjadi seperti Geneva di Swiss.
PT BESTPROFIT
Dari Telaga Sarangan, Sandi menjawab tantangan tersebut dengan menyampaikan salam untuk Susi. Menurutnya, telaga tersebut bisa dikembangkan menjadi atau akan tampak lebih indah dari Danau Geneva. BEST PROFIT
"Bu Susi, ini salam balik saya dari Lake Sarangan atau Telaga Sarangan, keindahan dan kebersihannya nggak kalah dengan Lake Geneva, nanti kita tingkatkan lagi pelayanan dan penataannya, paling nggak sama dengan Lake Geneva," kata Sandi kepada wartawan setelah berlari dua putaran mengelilingi Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Rabu (6/2/2019) pagi.  BESTPROFIT
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 itu mengatakan, pesona alam Indonesia sangat luar biasa. Salah satunya Telaga Sarangan.
"Nggak usah Lake Geneva, datang saja ke Telaga Sarangan untuk menghidupi pariwisata kita, menghidupi UMKM yang berada di sekitar telaga ini. Lihat saja keindahannya, bisa dinikmati dengan duduk melihat alunan air tertiup angin. Berlari mengelilinginya, makan dengan pemandangan menakjubkan atau naik boat mengelilingi telaga. Ini yang mendatangkan banyak wisatawan dan menggerakkan perekonomian dan menyerap lapangan kerja," tambahnya.

Di penghujung 2017, Menteri Susi menyinggung dan memuji keindahan Danau Geneva di Swiss. Kemudian ia membandingkan Geneva dengan Danau Sunter. Ia menantang Sandi yang kala itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menyulap danau di Jakarta Utara itu seperti Geneva.

Senin, 04 Februari 2019

Australia Desak China Bertindak Bertanggung Jawab di Laut China Selatan

Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne meminta Beijing bertindak secara bertanggung jawab di Laut China Selatan dan menghindari meniru pendekatan Rusia "kemungkinan adalah kebenaran" dalam diplomasi.
Menyampaikan pidato utama kepada para pemimpin militer di Singapura, Christopher Pyne menekankan bahwa tidak ada negara yang ingin menghambat pertumbuhan dan kemakmuran China.
Namun dia mendesak Beijing untuk memikirkan kembali pendekatannya terhadap perairan Laut China Selatan yang bermuatan politis, dengan beralasan kekuatan dunia tengah mengikis kepercayaan regional dan meningkatkan kecemasan, termasuk dengan kegiatan seperti membangun pulau buatan di perairan yang disengketakan.
"Menyelesaikan perselisihan di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional akan membangun kepercayaan pada kesediaan China untuk mendukung dan memperjuangkan budaya strategis yang menghormati hak-hak semua negara," kata Pyne.

"Bagi mereka yang memiliki kekuatan besar ada tanggung jawab besar, dan jadi saya meminta China untuk bertindak dengan tanggung jawab besar mengenai Laut Cina Selatan."

Menteri Christopher Pyne menjanjikan dukungan Australia untuk kegiatan multilateral di Laut China Selatan, jika diperlukan, untuk mengingatkan Beijing kalau Laut China Selatan adalah perairan internasional.

China diadukan oleh sejumlah negara kecil tetangganya di perairan yang menilai China telah mengklaim seluruh kawasan Laut China Selatan.

Sementara Australia "tidak tertarik untuk mengekang China," Australia menginginkan negara-negara Indo-Pasifik tidak harus membuat "pilihan antara keuntungan ekonomi dan kedaulatan," kata Pyne.

Pyne menggambarkan ketegangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China yang digambarkan sebagai "persaingan kekuatan besar yang menentukan zaman kita".

Namun, ia mengabaikan dugaan kemungkinan terjadinya perang dingin diantara kedua 'kelas berat dunia' yang sedang berseteru tersebut.

"Ini adalah karakterisasi sederhana dan tidak terlalu canggih dari paradigma geo-strategis yang jauh lebih kompleks dan dinamis," kata Pyne.

"Setiap pembagian wilayah menjadi blok-blok seperti Perang Dingin di kawasan ini dipastikan akan gagal mengingat hal seperti itu mewajibkan dilakukannya pilihan yang semu antara kemakmuran dan keamanan."

Meskipun ia tidak secara langsung menyebut nama Rusia, Menteri Pyne menyinggung soal aneksasi Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan menyebut Pemerintahan Vladimir Putin sebagai oligarki yang mengancam supremasi hukum.

"Penegakan hukum sedang dalam ancaman oligarki yang berpikir bahwa mereka memiliki hak sejak lahir untuk sesuka hati dan semau mereka melakukan campur tangan," kata Pyne.

"Penegakan hukum juga berada di bawah ancaman dari negara-negara yang memperlakukan semua ruang dunia maya seperti kekuasaan pribadi mereka sendiri, untuk melakukan apa yang mereka kehendaki dan mengambil apa yang bukan hak mereka."

Australia tingkatkan pertahanan maritim Video Player failed to load. 
Otoritas persemakmuran telah mengalokasikan lebih dari $ 90 miliar untuk membangun armada kapal selam kelas baru, frigat dan kapal lain dalam rangka memperkuat kemampuan maritim Australia.

Tetapi, jika dibandingkan dengan ukuran angkatan laut seperti milik Tentara Pembebasan Rakyat China, kekuatan armada angkatan laut Australia tidak ada artinya.

Armada Australia terdiri dari 48 kapal, kapal dan kapal selam dibandingkan dengan sekitar 220 kapal tempur saja milik Angkatan Laut China (China berencana untuk meningkatkan ini menjadi 351 pada tahun 2020).

Dalam wawancara sebelumnya dengan ABC, Jai Galliott, pakar kekuatan angkatan pertahanan dari kelompok Teknologi Pertahanan & Keamanan di Fakutltas Teknik Universitas New South Wales dan dosen Teknologi Informasi di Akademi Angkatan Pertahanan Australia, mengatakan bahwa "negara-negara seperti Australia selalu 10 sampai 30 tahun tertinggal dibandingkan dengan AS dan negara utama di Eropa ".

"Dan bahkan jika Australia berupaya menambah 80 armada kapal yang layak, armada kecil Angkatan Laut China saja akan menjadi masalah utama bagi Australia," kata Dr Galliott.

Christoper Pyne mengatakan Autsralia berharap dapat meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi lebih dari 2 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2021.

"Australia melihat perannya sebagai salah satu yang dapat berbicara dengan China dan Amerika Serikat secara terbuka dan terus terang," katanya.

"Kami jelas merupakan sekutu yang sangat dekat dari Amerika Serikat ... tetapi kami tidak yakin kami harus memilih antara keamanan dan kemakmuran, dan kami di masa lalu belum pernah melakukannya dan kami tidak juga berniat melakukannya di masa depan."

Penahanan YangHengjun
Menteri Pertahanan Christopher Pyne mengunjungi Beijing minggu lalu untuk pertemuan dengan mitranya Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.

Mereka membahas penahanan penulis Cina-Australia Yang Hengjun, yang dituduh China membahayakan keamanan nasionalnya.

Pyne mengatakan akses konsuler ke Yang, seorang novelis berusia 53 tahun dan komentator online "telah diberikan".

Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang masalah ini tetapi mengatakan hubungan Australia dengan China dalam "kondisi positif".

Jumat, 01 Februari 2019

Wiranto: Daerah Rawan Konflik Pemilu Dinetralisir dalam 6 Bulan

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan Polri dan Bawaslu telah mengantongi data daerah-daerah yang dinilai rawan saat penyelenggaraan Pemilu 2019. Wiranto menuturkan aparat telah menetralisir kerawanan di daerah-daerah sejak 6 bulan sebelum hari H pemilu. PT BESTPROFIT

"Semua sudah dipetakan. Kemudian dari peta itu, dalam waktu enam bulan kita netralisir kerawanan itu. Sehingga di hari H bisa zero, supaya ancaman sangat kecil," kata Wiranto usai memberi pembekalan dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2019 di lobi Auditorium STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019). BEST PROFIT
Wiranto menjelaskan, untuk Bawaslu, kerawanan dilihat dari segi proses distribusi logistik pemilu dan kesiapan pelaksanaan pencoblosan. BESTPROFIT
"Bawaslu juga sudah melakukan survei indeks kerawanan pemilu, tapi bukan dari sisi keamanan. Tapi dari segi penyelengaraannya, dari sisi kotak suara belum beres, daftar pemilih belum beres, dan sebagainya," jelas Wiranto.
Wiranto melanjutkan, kesadaran masyarakat dan partai politik mengenai pemilu damai juga penting. Upaya pemerintah dalam mewujudkan pemilu yang tertib dan aman akan berhasil jika didukung masyarakat dan partai politik yang berkompetisi.

"Makanya saya sampaikan harapan dan permohonan kepada para pemimpin partai politik dari pusat dan daerah, seluruh masyarakat pemilih, marilah kita manfaatkan pemilu sebagai pesta demokrasi. Bukan sebagai ajang konflik, bukan sebagai suatu kesempatan saling membenci, saling menjelekkan, saling menista, bukan," ucapnya.

"Tapi saling adu kompetisi untuk hasilkan pemimpin yang berkualitas ke depan nanti," sambung dia.

Kamis, 31 Januari 2019

10 Korban Bus Maut Bima Suci di Cipularang Masih Dirawat

Sepuluh dari 27 korban kecelakaan bus Bima Suci di Jalan Tol Cipularang yang mengalami luka masih menjalani perawatan intensif di RSU MH Thamrin, Purwakarta, Selasa (29/01).
Salah satunya Suherman yang mengalami luka benturan dan lecet di bagian tangan dan kepala. Ia menuturkan, kendaraan bus angkutan PO Bima Suci nopol A 7520 CS mengalami oleng sebelum terguling di parit di pinggir ruas jalan Tol Cipularang.
"Mobil oleng ke kiri banting ke kanan terus masuk parit," ujar suherman yang sudah siap pulang usai perawatan di RSU MH Thamrin, Selasa (29/01/2019).
Suherman yang naik bus maut ini di terminal Leuwi Panjang, Bandung hendak pergi ke Tangerang. Ia menduga jika sopir bus atas nama Dedi Suhaeri (40) mengantuk saat mengendarainya. "Saya sih perkirakan ngantuk sopirnya jadi kaget banting stir," katanya menambahkan.
Sopir pun masih dirawat di RSU Rama Hadi karena mengalami luka berat. Sedangkan sebagain besar korban luka sudah diperbolehkan pulang.
Sebelum kecelakaan maut, bus berwarna kuning merah itu menghampiri rest area yang berjarak dua kilometer dari lokasi tergulingnya bus.

Di tempat istirahat tol Cipularang KM 72, bus yang dikemudikan Dede Suhaeri (40) itu mengisi bahan bakar dan kembali membawa penumpang.
Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang ini.

Petugas masih melakukam pemeriksaan terhadap bangkai kendaraan yang belum dievakuasi di lokasi kejadian. 

Rabu, 30 Januari 2019

Pendukung Prabowo Menerka-nerka Otak 'Indonesia Barokah'

Jakarta - Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menerka-nerka soal siapa otak di balik penyebaran tabloid 'Indonesia Barokah'. Adalah Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menyebut sejumlah nama terkait dalang tabloid tersebut.
Andi Arief menyebut 3 nama pihak yang diduganya sebagai otak 'Indonesia Barokah'. Tiga pihak tersebut dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Hanya ada tiga kemungkinan politik otak politik culas menghalakan segala cara di kubu TKN Jokowi termasuk Indonesia Barokah," ujar Andi Arief kepada wartawan, Senin (28/1/2019).
Andi Arief menyebutkan dua nama dan salah satu kelompok golongan partai politik. Dua orang yang disebut adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. Kemudian golongan partai politik yang diduga Andi Arief adalah PSI.
Meski demikian, dia berharap dugaannya itu keliru.
"Hasto Sekjen PDIP, Ali Ngabalin, anak muda PSI. Mudah-mudahan saya keliru," sebut Andi.

Tak hanya itu, Andi Arief pun sempat mencuitkan soal hal yang sama lewat media sosial. Di Twitter-nya, Sabtu (26/1), Andi Arief kembali menyerang Hasto. "Jika Hasto Sekjen PDIP terlibat Indonesia Barokah perlukah Ia dicekal?" cuit Andi seperti dikutip detikcom hari ini.

Dituding sebagai otak penyebaran 'Indonesia Barokah', Hasto Kristiyanto tak mau ambil pusing. Ia merasa tak selevel menanggapi Andi Arief. Menurut dia, tudingan Andi Arief cukup dijawab pengurus parpol tingkat ranting.
"Statement Andi Arief tidak usah dikomentari. Biar PAC dan ranting (level bawah partai dan organisasi) yang berkomentar," ujar Hasto seusai kegiatan Temu Kader dan Relawan Koalisi Indonesia Kerja untuk Pemenangan Pilpres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Gedung Korpri Banyuwangi, Senin (28/1/2019). 

Saat ditanya apakah akan melaporkan tuduhan tersebut ke ranah hukum, Hasto mengaku masih berkoordinasi dengan tim hukum. "Kita koordinasi dengan tim hukum," tambah Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.

Sementara itu, Ketum PSI Grace Natalie tampak geram dengan tudingan Andi Arief. Ia menegaskan siap menuntut Andi Arief atas pernyataannya tersebut.

"Mungkin Mas Andi Arief lagi habis ngimpi atau dapat wangsit. Itu dari mana asal menunjuk, saya bisa menuntut Mas Andi Arief bila melakukan tuduhan palsu tak berdasar," ucap Grace di Kota Malang, Senin (28/1/2019).

Grace mengingatkan agar Andi Arief tak asal berbohong dan gampang menuduh pihak lain tanpa dasar. Ia menegaskan, PSI tak terlibat dalam penyebaran tabloid yang isinya menyudutkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut.

"Jangan kebiasaan ngomong berbohong dan menuduh tanpa dasar. Ini serius saya akan cek, jika itu (tuduhan) palsu akan saya tuntut Mas Andi Arief," tegasnya.
Bila Grace akan melaporkan Andi Arief atas tudingannya, Ali Mochtar Ngabalin justru menilai tokoh yang vokal di kubu Prabowo tersebut stres. Ia juga tegas membantah tudingan sebagai otak dari tabloid 'Indonesia Berkah'.

"Kalau dia stres atau sakit, bahkan kalau sudah gila, jangan bikin orang lain stres, sakit, dan gila. Saya masih sangat waras. Suruh saja dia buktikan fakta-faktanya. Masa materi-materi sampah gitu dipakai mengotori ruang publik. Kalau bukan gila, pasti sudah stres," sebut Ngabalin.

Ngabalin juga menantang Andi melaporkan dirinya ke polisi bila memiliki bukti terlibat dalam penerbitan dan peredaran tabloid 'Indonesia Barokah'.

"Apa buktinya saya dituduh dan atau teman-teman lainnya? Kalau dia pegang bukti-bukti, sekalian saja laporkan ke polisi," katanya.

Seperti diketahui, tabloid 'Indonesia Barokah' tersebar di sejumlah daerah. Isi tabloid tersebut dinilai menyudutkan Prabowo-Sandiaga. Kubu pasangan nomor urut 02 itu telah melaporkan 'Indonesia Barokah' ke Dewan Pers dan Bawaslu. Hingga saat ini, Bawaslu menilai tidak ada unsur kampanye dalam tabloid itu.