Cawapres Sandiaga Uno menyebut proses Pemilu Serentak 2019 dinilai oleh rakyat. Dia mengatakan, untuk meyakini proses pemilu berjalan jujur dan adil, harus melihat langsung ke lapangan. PT BESTPROFIT
"Kita ingin mengawal pemilu jujur adil. Sekarang ada penggiringan (berita) kemarin tadi malam bahwa Sandi sudah meyakini pemilu jujur adil. Saya belum... karena menurut saya yang memberikan laporan adalah kalian semua yang hadir di lapangan apakah pemilu ini jujur dan adil," ucap di Insomniak Coffe And Lounge, Jalan Tarumanegara, Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2019). BESTPROFIT
"Kita ingin mengawal pemilu jujur adil. Sekarang ada penggiringan (berita) kemarin tadi malam bahwa Sandi sudah meyakini pemilu jujur adil. Saya belum... karena menurut saya yang memberikan laporan adalah kalian semua yang hadir di lapangan apakah pemilu ini jujur dan adil," ucap di Insomniak Coffe And Lounge, Jalan Tarumanegara, Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2019). BESTPROFIT
Menurutnya penilaian proses pemilu serentak tahun ini sudah berjalan jujur dan adil atau tidak ditentukan oleh rakyat. Maka itu, dia menegaskan untuk terus melakukan pengawalan hingga tuntas tanggal 22 Mei.
"Saya sampaikan bahwa yang akan menyatakan pemilu itu jujur dan adil adalah masyarakat semua. Kemarin saya menyampaikan bahwa kita harus meyakini datang ke tempat-tempat untuk memastikan proses demokrasi dan pemilu ini jujur dan adil, bukan saya yang menyatakan pemilu ini jurdil, justru masyarakat," tuturnya.
BEST PROFIT
Sandiaga hingga saat ini masih menerima laporan adanya proses penghitungan suara yang tidak lazim. Dia juga mempertanyakan soal netralitas aparat pada Pemilu 2019.
"Kita sudah mendengar laporan ada abuse of power, ada bagaimana tidak adanya netralitas dari aparat. Banyak yang sampaikan ke saya, saya bilang silakan saja laporkan, ada mekanisme hukum untuk melaporkan itu," paparnya.
"Ada yang menyatakan penyalahgunaan anggaran negara untuk paslon tertentu, sampaikan kepada channel, kepada jalur hukum, ketika disampaikan adanya bahwa aparat juga tak netral dan berpihak. Buat saya fenomena ini tugas kita semua mengawal pemilu jujur dan adil, jangan dilangsung artikan sudah jurdil. Ini di ujungnya tanggal 22 Mei baru kita sampaikan apakah sudah jujur apa belum itu nanti," imbuh Sandiaga.
BEST PROFIT
Sandiaga hingga saat ini masih menerima laporan adanya proses penghitungan suara yang tidak lazim. Dia juga mempertanyakan soal netralitas aparat pada Pemilu 2019.
"Kita sudah mendengar laporan ada abuse of power, ada bagaimana tidak adanya netralitas dari aparat. Banyak yang sampaikan ke saya, saya bilang silakan saja laporkan, ada mekanisme hukum untuk melaporkan itu," paparnya.
"Ada yang menyatakan penyalahgunaan anggaran negara untuk paslon tertentu, sampaikan kepada channel, kepada jalur hukum, ketika disampaikan adanya bahwa aparat juga tak netral dan berpihak. Buat saya fenomena ini tugas kita semua mengawal pemilu jujur dan adil, jangan dilangsung artikan sudah jurdil. Ini di ujungnya tanggal 22 Mei baru kita sampaikan apakah sudah jujur apa belum itu nanti," imbuh Sandiaga.
Selanjutnya, dia mendukung jika ada masyarakat yang membentuk tim pencari fakta independen untuk menjamin pemilu jujur adil. Langkah itu, kata dia, membantu kinerja Bawaslu menjadikan pesta demokrasi dipercaya masyarakat.
"Kalau (tim dari) BPN itu pasti akan bias, pasti akan mengunggulkan 02, harusnya dari masyarakat sendiri. Sekarang kan makin banyak anggota masyarakat yang mengungkapkan temuan itu. Nah alangkah baiknya kalau mereka yang organisasikan secara independen tim tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, Sandiaga sempat berbicara soal pemilu jujur adil. Sandiaga mengatakan hal itu saat ditanya perihal sikapnya dengan Prabowo Subianto soal hasil quick count Pilpres 2019.
"Saya nggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Saya meyakini bahwa pemilu ini jujur dan adil. Saya meyakini bahwa kinerja para relawan ini harus dihargai," kata Sandiaga di GOR Radio Dalam, Jl Ps Inpres, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (24/4).
"Kalau (tim dari) BPN itu pasti akan bias, pasti akan mengunggulkan 02, harusnya dari masyarakat sendiri. Sekarang kan makin banyak anggota masyarakat yang mengungkapkan temuan itu. Nah alangkah baiknya kalau mereka yang organisasikan secara independen tim tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, Sandiaga sempat berbicara soal pemilu jujur adil. Sandiaga mengatakan hal itu saat ditanya perihal sikapnya dengan Prabowo Subianto soal hasil quick count Pilpres 2019.
"Saya nggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Saya meyakini bahwa pemilu ini jujur dan adil. Saya meyakini bahwa kinerja para relawan ini harus dihargai," kata Sandiaga di GOR Radio Dalam, Jl Ps Inpres, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (24/4).