Kamis, 23 Mei 2019

Ini Bedanya Ramadhan di Turki, Jerman dan China


Ramadhan disambut umat Islam di dunia dengan berbagai kebiasaan yang berbeda. Berpuasa di Turki, Jerman dan China, punya keunikan masing-masing.
Selain memiliki nilai religius, puasa juga punya nilai kehangatan. Nilai religius sudah banyak disampaikan oleh para ustaz yaitu hukumnya wajib sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 183. Puasa memiliki nilai kehangatan, ini sangat terasa ketika kita menjalankannya di tanah air Indonesia.
Menjalankan ibadah puasa di Indonesia terasa sangat hangat karena di bulan ini ramai acara buka puasa bersama, reuni teman-teman sekolah, pedagang yang menjual takjil membanjiri jalan-jalan hingga waktu bersama keluarga juga lebih intens. Saya merasakan kehangatan itu sejak kecil. Indonesia yang secara geografis jauh dari tempat lahirnya Islam di negeri Arab tidak mau kalah dalam menjalankan nilai-nilai keislaman tersebut. Bahkan bisa dikatakan lebih damai, toleran dan antusias.


Puasa kali ini merupakan puasa keempat saya di tanah rantau. Tepatnya di Negeri Tirai Bambu, Tiongkok. Karena saat ini saya sedang menempuh studi Doktoral di Southwest University, Chongqing, Tiongkok. Tiga puasa pertama saya di tanah rantau yaitu dua kali di Turki dan satu kali di Jerman. Semuanya saya tempuh di masa-masa studi.

Setiap negara memiliki ciri khas dan menyimpan cerita unik tersendiri. Cerita unik saat di Turki dan Jerman sudah saya tulis di buku Jelajah Hidup Tanpa Batas, yang diterbitkan oleh Elex Media pada tahun 2018.

Puasa di Turki, Negeri Dua Benua

Ketika menjalankan dua kali puasa di Turki tahun 2013 dan 2014, saya merasa tidak terlalu sulit beradaptasi. Mungkin karena Turki dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Antara lain sama-sama berpenduduk mayoritas muslim. Masjid-masjid besar dengan seni arsitektur ala Mimar Sinan menghiasi keindahan negeri ini. Satu-satunya yang membuat saya sedikit kaget karena saat itu merupakan pengalaman pertama saya menjalankan puasa di tanah rantau.

Hal yang sangat membekas yaitu ketika menjalankan puasa di Kota Istanbul, Turki yaitu ketika ngabuburit dengan berjalan-jelan melintasi Selat Bosphorus. Selat yang membelah antara benua Eropa dan benua Asia, sambil melihat keindahan lanskap bekas pusat kota Kekhalifahan Islam terakhir, Khalifah Utsmaniyah.

Sepanjang perjalanan melintasi Bosphorus menggunakan Vapur (kapal feri) kita bisa melihat di sebelah kanan dan kiri seperti Blue Mosque, Aya Shopia, Topkapi Palace, Istana Dolmabahce dan Kiz Kulesi. Termasuk bangunan-bangunan modern yang semakin membuat kota yang memadukan modernitas dan tradisional ini sangat indah. Kemolekan pemandangan ini rasanya sulit ditandingi di belahan dunia manapun. Kebahagiaan semakin lengkap ketika ikut buka puasa bersama di area Blue Mosque hingga lanjut salat tarawih di masjid yang nama aslinya Sultan Ahmet Camii dan memiliki 6 menara tersebut.

Puasa di Jerman

Puasa ketiga saya jalankan di Jerman, tepatnya di Kota Braunschweig. Saya berada di kota tersebut ketika menempuh program exchange student di Technische Universitat Braunschweig. Meskipun kontras dari segi budaya dan populasi muslim, namun Jerman termasuk negara yang sangat toleran. Di Jerman tidak sulit untuk menjumpai masjid bahkan di beberapa kota masjidnya besar. Di Kota Braunschweig ada sekitar 5 masjid yang biasa digunakan untuk salat Jumat dan tarawih. Di dalam kampus pun ada satu ruangan yang disediakan bagi kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah salat. Seperti salat dzuhur dan ashar.

Salah satu hal unik yang saya rasakan saat Ramadhan di sana ialah dominasi masyarakat Turki di Jerman. Cara paling mudah untuk menikmati buka puasa halal yaitu dengan berbuka di restaurant Turki yang menjual makanan khas seperti kebab, borek, pide hingga kofte. Bahkan mereka terkejut ketika saya bisa bercakap menggunakan bahasa Turki hingga kadang diberikan diskon.

Maklum warga Turki banyak yang bekerja, menetap hingga berubah kewarganegaraan Jerman. Hal ini tidak lepas dari sejarah masa lampau pasca-Perang Dunia II, di mana Jerman sedang membangun negeri dan membutuhkan banyak pekerja. Turki salah satu negara yang mendukung masyarakatnya untuk bekerja di Jerman. Saat ini warga Jerman keturunan Turki ada yang berprofesi sebagai penjual makanan, pejabat pemerintah hingga pemain bola, seperti Mesut Ozil.

Puasa di Negeri Tirai Bambu


Puasa keempat saya tahun ini yaitu di Chongqing, Negeri Tirai Bambu Tiongkok. Puasa kali ini bertepatan dengan musim semi. Kami berpuasa sekitar 15 jam. Jadwal salat subuh sekitar 04.30 dan berbuka pukul 19.45 waktu setempat. Di masjid dekat asrama kami juga biasa diadakan acara buka puasa dan salat tarawih bersama. Jamaahnya mayoritas pelajar asing dari Indonesia, Mesir dan negara-negara muslim dari Afrika. Juga ada penduduk lokal yang beragama Islam.

Masjid Beibei memiliki mimbar seperti mimbar di masjid-masjid Indonesia pada umumnya, ukiran kaligrafi dan meja yang di atasnya berjejer Al Quran. Kami menjalankan ibadah tarawih dengan 20 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Penjelasan lebih panjang tentang puasa di Tiongkok, akan saya ulas lebih panjang di lain kesempatan. Insya Allah.

Terakhir, sebagaimana narasi yang tertulis di Buku Jelajah Hidup Tanpa Batas. Hikmah yang didapat ketika kita menjelajah dari satu tempat ke tempat lain, kita tidak hanya mencari eksistensi sambil memperbaiki masa depan diri sendiri. Lebih dari itu, semakin banyak tempat dan orang yang kita temui, semakin pahamlah kita bahwa ada beragam keunikan di dunia, berbagai sifat manusia dan warna-warni kebudayaan, yang membuat kita yakin bahwa di atas langit masih ada langit, dan keyakinan itu akan memperkaya perspektif kita dalam melihat perbedaan.

*) Budy Sugandi adalah PhD Candidate, Jurusan Education Leadership and Management, Southwest University, Chongqing, Tiongkok dia telah menyelesaikan Master di Turki dan Jerman, menjadi Wakil Katib Syuriah PCINU Tiongkok dan Komisi Pendidikan PPI Dunia.
*) Artikel ini terselenggara atas kerja sama detikcom dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia).

Rabu, 22 Mei 2019

JK Saran yang Kalah Temui Pemenang, Ini Respons BPN Prabowo


Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau capres Prabowo Subianto agar mengucapkan selamat atas kemenangan Joko Widodo (Jokowi). Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menyerahkan urusan itu kepada sang capres.
"Kebijakan strategis seperti itu ya, paslon yang memutuskan," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN, Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Selasa (21/5/2019).

Menurut Dasco, belum ada pembicaraan apakah Prabowo bakal menghubungi atau menemui Jokowi dalam waktu dekat. Ia mengatakan hal tersebut merupakan keputusan Prabowo. BEST PROFIT

"Nanti kita serahkan ke Pak Prabowo. Karena kita belum dengar soal itu," ujarnya.
Sebelumnya, JK mengimbau Prabowo Subianto agar mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi. JK menyebut hal itu juga dilakukannya saat kalah atas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2009.

"Etisnya selalu yang kalah menghampiri. Melapor yang menang. Saya dulu waktu kalah dengan Pak SBY, saya langsung telepon Pak SBY dan mengucapkan selamat dan saya menerima itu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).


JK meminta pihak yang kalah di Pemilu 2019 untuk berjiwa besar. Dia mengatakan dalam pemilu tidak ada yang seri.

"Ya, harus berjiwa besar. Kan cuma dua, kan kemenangan dan kalah. Tidak ada yang seri," tuturnya. 

Selasa, 21 Mei 2019

2 Bulan Sejak Dicanangkan Jokowi, Apa Kabar Progres MRT Fase II?


Rute Selatan-Utara Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang sudah terbangun dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) terus dilanjutkan ke Kota, Jakarta Utara. Pembangunan fase II telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tanggal 24 Maret 2019 lalu.
Lalu, bagaimana perkembangan pembangunan rute dari Bundaran HI ke Kota tersebut?
Corporate Secretary MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menjelaskan hingga kini pihaknya masih fokus dalam persiapan pengerjaan di kawasan Monas. Lokasi tersebut menjadi tempat dibangunnya gardu receiving sub station atau gardu induk MRT fase II.


"Iya ini awalnya pengerjaan di Monas dulu, fokus sampe akhir tahun ini. Kalau untuk Monas sudah persiapan pengerjaan, mulai dipagar segala macem," kata Kamal kepada detikFinance, Selasa (21/5/2019).

Kamal mengatakan lokasi pengerjaannya berada di sisi Barat Daya Tugu Monas. Pertemuan antara Jalan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat.

"Lokasinya di Monas deket-deket Medan Merdeka Selatan dan Barat. Sudut barat daya ya," kata Kamal.


Salah satu yang sedang dibangun di Monas adalah pembentukan aliran listrik dan jalan penghubung dari Monas ke stasiun bawah tanah.

"Kita di Monas mulai bikin suplai listrik untuk fase 2 kemudian penghubung Monas ke stasiun bawah tanah," kata Kamal.

Pembangunan terowongan berikut treknya sendiri dimulai usai pengerjaan stasiun bawah tanah Monas selesai.

"Pembangunan terowongan sendiri sesudah pengerjaan stasiun di Monas selesai. Nanti nyambung tuh (Stasiun MRT) HI ke Monas juga," jelas Kamal.

Senin, 20 Mei 2019

Dana Asing Rp 11 Triliun Cabut dari RI dalam 4 Hari

Bank Indonesia (BI) mencatat dalam jangka waktu 13-16 Mei 2019 terjadi aliran keluar modal asing. Hal ini terjadi karena kondisi ketidakpastian perkembangan pasar global akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
PT BESTPROFIT
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keluarnya modal asing terdiri dari Rp 7,6 triliun surat berharga negara (SBN) net jual dan saham Rp 4,1 triliun. Totalnya Rp 11,7 triliun
BEST PROFIT
"Dampaknya terasa ke seluruh negara termasuk Indonesia, kelihatan bahwa terjadi modal asing keluar dari portofolio," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Dia mengungkapkan hal tersebut terjadi karena umumnya hal ini adalah investor jangka pendek dan trader.
BESTPROFIT
"Termasuk di awal tahun ini ada respon ketidakpastian pasar keuangan global. Tentu ini memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah," ujar Perry.

Perry mengungkapkan perkembangan pasar memang saat ini sedang menghadapi ketidakpastian akibat perang dagang AS dan Cina yang saling melemparkan tarif.  
Menurut dia hal ini menimbulkan dampak pada peralihan modal yang masuk ke emerging market dan kembali ke negara maju. "Perundingan kedua negara (AS dan Cina) masih terus berlangsung, kita harapkan di pertemuan Osaka 22 Juni mendatang bisa terjadi kesepakatan," imbuh dia.

Jumat, 17 Mei 2019

Keren Nih! Wiper Helm untuk Bantu Penglihatan Pemotor saat Hujan


Selain jalan licin, jarak penglihatan juga jadi masalah utama bagi pemotor kala berkendara di kondisi hujan. Hujan deras tentunya bisa membuat visibilitas pengendara berkurang. 
Untuk kasus embun di dalam visor helm sudah bisa diatasi dengan produk antifog buatan Pinlock. Sementara untuk sisa air di luar visor, biasanya biker akan menghilangkannya dengan usapan tangan.
Lalu apakah ada teknologi yang bisa menghilangkan sisa air hujan di visor luar helm?


Di pasaran saat ini sebenarnya sudah ada produk cairan repellent yang bisa membuat efek daun talas di visor luar helm, tapi mungkin yang ditawarkan oleh Wipey lebih menarik. Perusahaan asal Slovenia ini membuat produk wiper untuk helm.
Untuk mengaktifkan wiper helm ini, pengendara tinggal menekan sebuah tombol. Untuk mengaktifkan motor penggerak tersebut, wiper helm ini menggunakan baterai yang bisa bertahan mulai 3 jam hingga maksimal 12 jam. Sayangnya, baterai ini tidak bisa diisi ulang, jadi pengendara harus membawa baterai cadangan.

Wipey juga memiliki dua mode, untuk hujan ringan atau hujan deras. Produk ini diklaim tahan air dan sudah pernah diuji pada kecepatan hingga 130 km/jam.

Kamis, 16 Mei 2019

Tol Cikampek Macet 6 Km dari Tambun hingga Bekasi Barat


Kemacetan terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pagi ini. Kemacetan terjadi sepanjang 6 kilometer (km) dari Tambun ke Bekasi Barat.
"Jika dari Cikampek ke arah Cikarang Utama lancar. Cikarang Utama menuju arah Tambun lancar. Padatnya di Tambun-Bekasi Barat saja. Ini sudah dari KM 20 padat hingga dengan keluaran tol Bekasi Barat KM 14. Padat karena volume kendaraan," kata petugas call center Jasa Marga, Rinda saat dihubungi pukul 08.50 WIB, Senin (13/5/2019).

Rinda menginformasikan bahwa selepas Bekasi Barat kondisi lalu lintas di tol Cikampek yang mengarah ke Jakarta terpantau ramai lancar. Belum ada informasi kecelakaan yang diterima Jasa Marga.
Untuk arah sebaliknya, kemacetan terjadi dari Bekasi Barat menuju Tambun. Kemacetan terjadi salah satunya karena penyempitan lajur.
"Arah sebaliknya padat dari Bekasi Barat-Tambun saja. Ini juga karena volume kendaraan dan penyempitan lajur di km 21. Selebihnya relatif lancar. (Kemacetan) ini dari km 14-21," jelas Rinda. 

Rabu, 15 Mei 2019

Video Balita Diduga Diminumkan Bir, Ini Kata Dokter soal Risikonya


Belakangan ini heboh video balita yang 'dicekoki' minuman dalam kaleng bir. Memang belum pasti apa benar berisi bir atau sudah diganti dengan isian lain seperti air, namun ini cukup membuat netizen geram.
Kehebohan netizen melihat video balita yang diduga meminum minuman beralkohol tak mengherankan. Jika memang benar anak yang ada dalam video tersebut diminumkan minuman mengandung alkohol, risikonya tak bercanda.
Ini dijelaskan oleh dr Laurentya Olga, MPhil, dokter pemerhati anak dan PhD research fellow di University of Cambridge. Kepada detikHealth, ia menjelaskan konsumsi minuman beralkohol, termasuk bir, sangat berbahaya untuk bayi dan anak. Karenanya ibu hamil dan ibu menyusui pun dianjurkan untuk tidak mengonsumsi alkohol.

"Konsumsi alkohol pada bayi dan anak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Efek jangka pendek yang dapat langsung terjadi adalah peningkatan kadar hormon insulin dalam darah sehingga menyebabkan hipoglikemia atau rendahnya kadar gula dalam darah. Gejalanya pusing, kejang, hingga tidak sadarkan diri," lanjut dr Olga.

Alkohol juga mempengaruhi sistem saraf pusat yang mana pada anak membuat ini menjadi lebih rentan. Pada dosis yang fatal, ini dapat menyebabkan penurunan frekuensi napas dan denyut jantung hingga kematian.

"Pada anak, ini bahaya sekali karena alkohol diabsorbsi cepat di lambung dan masuk ke aliran darah. Konsumsi yang sedikit (misal tidak sengaja tertelan) pun dapat berbahaya untuk anak karena rentang toleransi anak pasti lebih strict dibanding orang dewasa,"

Menurut dr Olga, ini dikarenakan berat badan bayi dan anak masih lebih rendah dibanding orang dewasa sehingga rasio alkohol yang dikonsumsi per berat badan jadi lebih besar, efeknya pun lebih besar.

"Terlebih, pada bayi terjadi perkembangan otak yang begitu signifikan. Konsumsi alkohol juga dapat mengganggu hal ini sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak hingga disabilitas," tandasnya.

Pendapat senada juga dijelaskan oleh Monica Sulistiawati, MPsi, Psikolog, dari Personal Growth. Ia menuturkan konsumsi alkohol dapat menghambat perkembangan otak, terlebih jika diberikan pada anak di bawah usia 5 tahun yang dalam tahapan golden age untuk tumbuh dan kembang.

"Hambatan pada perkembangan otak ini dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual dan emosional. Jadi karena ini diberikan kepada anak batita atau balita, kita tidak membahas lagi tentang apakah si anak akan jadi terbiasa atau tidak, tapi lebih kepada bahaya yang mengancam kelangsungan hidup si anak sepanjang hidupnya," jelas Monica.

Sebagai tambahan, Monica menekankan bahwa 'dead is dead', ketika otak tidak berkembang optimal maka seterusnya cacat, tidak bisa diapa-apakan. Ini akan dibawa seumur hidup si anak.