Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengeluarkan maklumat yang berisi larangan adanya unjuk rasa berujung kerusuhan hingga menebarkan hasutan. Maklumat ini dibuat dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di Papua.
Rudolf mengatakan pihak kepolisian dan TNI akan menindak tegas jika ada pihak yang melanggar maklumat tersebut. Dia mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Kota Jayapura dan kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kami mengakui bahwa kemarin masih ada masyarakat yang membawa senjata tajam, namun kami sudah mengimbau melalui para tokoh paguyuban untuk bersama sama meredam aksi balasan. Kami berharap kepada semua kelompok untuk tidak membawa senjata tajam, ini melanggar UU bila hari ini masih ditemukan maka kami akan melaksanakan penegakan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Rudolf seperti dilansir Antara, Senin (2/9/2019). BEST PROFIT
Hal ini disampaikan Rudolf dalam dialog interaktif bertema 'Damailah Papuaku' di RRI Jayapura, Minggu. Rudolf didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Analis kebijakan Utama Lemdikpol Irjen Paulus Waterpauw.
Rudolf mengatakan aparat dengan tokoh masyarakat sudah sepakat untuk sama-sama menjaga situasi tetap kondusif.
"Kami Kepolisian bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Kemarin, kami sudah melaksanakan pertemuan dengan tokoh Nusantara untuk membicarakan masalah ini agar tidak melakukan aksi balasan dan kami juga menyampaikan akan melakukan sweeping," kata Rudolf.
Selain itu, dia menegaskan situasi dan kondisi di Kota Jayapura sudah kondusif pascaaksi demo tolak rasisme yang berujung anarkis pada Kamis (29/8) lalu. Dia mengatakan petugas juga terus memberi pengertian kepada masyarakat untuk menjaga situasi kondusif.
"Saya menyampaikan kepada seluruh pemirsa bahwa hari ini situasi Khususnya di Kota Jayapura dalam keadaan aman kondusif walaupun pagi tadi ada sedikit kejadian tetapi sudah bisa kita atasi. Kedua kelompok bisa kita beri pengertian dan mereka bisa mengerti serta menyerahkan semua persoalan ini kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI," katanya.
Rudolf menyayangkan unjuk rasa yang berujung tindakan anarkis. Karena banyak masyarakat lain yang juga jadi korban. Dia mengatakan ketika terjadi kericuhan, banyak warga lain yang menjadi korban penjarahan, pembakaran, pengerusakan, bahkan juga penganiayaan.
"Saya sangat menyayangkan aksi demo yang awalnya para korlap sudah berkoordinasi dengan kami dari Kepolisian untuk melaksanakan demo damai tidak ada aksi. Bahkan kami mengawal para pendemo, namun kami sangat menyesalkan dari apa yang telah dilakukan oleh para pendemo kemarin," katanya.
"Kami sudah menyidik sebanyak 28 orang untuk diperiksa dan didalami baik penganiayaan dan pengerusakan. Saya sebagai Kapolda Papua juga sudah mengeluarkan maklumat, bahwa tidak boleh ada lagi selebaran, aksi demo lagi," tambahnya.