Jumat, 26 Juni 2020

Merugi, SoftBank akan Jual Saham Bernilai Rp298 T di T-Mobile

Raksasa investasi teknologi JepangSoftBank Group mengatakan akan menjual saham T-Mobile senilai lebih dari US$ 21 miliar atau Rp298,5 triliun (Kurs Rp14.216 per dolar AS). Dikutip dari AFP, Selasa (23/6), penjualan dilakukan untuk menopang kesehatan keuangannya. 
Best Profit
Kalau dilihat, penjualan dilakukan sebulan setelah SoftBank menyatakan merugi US$ 8,9 miliar per tahun akibat masalah yang melanda investasi mereka di sejumlah unicorn termasuk WeWork dan kejatuhan pasar yang disebabkan oleh pandemi coronavirus. Bestprofit
SoftBank Group yang memiliki sekitar 24 persen saham di operator te lekomunikasi AS itu mengatakan akan menjual hingga 198,3 juta lebih dari total 300 juta saham yang mereka miliki di T-sel dalam transaksi yang melibatkan perusahaan telekomunikasi itu sendiri. PT Bestprofit


SoftBank menyatakan harga pasti penjualan akan ditentukan Selasa (23/6) malam. SoftBank Group telah menjadi perusahaan investasi dan raksasa teknologi dengan saham di beberapa perusahaan di Silicon Valley melalui Vision Fund senilai US$ 100 miliar. PT Bestprofit Futures
Pendiri SoftBank Masayoshi Son baru-baru ini mengatakan perusahaan kini tengah dililit kerugian hingga 1,9 triliun yen. Untuk menutup kerugian operasi itu, perusahaan akan menjual aset US$41 miliar mereka.
Penjualan akan dilakukan dalam waktu satu tahun yang terhitung mulai Maret kemarin. 

Kamis, 25 Juni 2020

Membidik Cuan Emiten Konsumer Berorientasi Ekspor

Founder Ellen May Institute sekaligus analis Ellen May mengatakan berbagai emiten konsumer berorientasi ekspor mulai 'naik daun' pada masa pelonggaran lockdown di beberapa negara.  
Best Profit
Salah satunya, PT Mayora Indah Tbk yang memiliki prospek cerah. Pasalnya, 30 persen dari porsi penjualan perusahaan berasal dari penjualan di luar negeri.
Ellen menyebut investor dapat memaksimalkan kesempatan cuan dengan mengoleksi emiten konsumer itu di level tertinggi 2.310. Namun, ia menyarankan investor untuk membatasi risiko jika emiten turun menyentuh level 2.100. Bestprofit

Ia memperkirakan emiten dengan kode MYOR dapat naik hingga ke posisi 2.500 hingga 2.600. Saat posisi tersebut, ia menyarankan investor untuk ambil untung."Kami referensikan pembelian MYOR untuk swing trading dengan pembelian maksimal di 2.310 sebanyak maksimal 5 persen dari modal swing trading. Jual jika harga turun dari 2.100 untuk pembatasan risiko dengan perkiraan ambil untung di kisaran 2.500-2.600," katanya seperti dikutip dari risetnya pada Senin (22/6). PT Bestprofit
Sebagai informasi, MYOR mencatatkan penjualan bersih di kuartal I 2020 sebesar Rp5,3 triliun atau turun 10,55 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Penurunan penjualan berasal anjloknya ekspor perseroan sebesar 32,15 persen secara tahunan. PT Bestprofit Futures
Sementara, penjualan domestik masih bertumbuh di kisaran 3,76 persen secara tahunan. MYOR sempat terpukul hebat akibat kebijakan lockdown di berbagai negara Asia yang menjadi tujuan utama eskpor emiten.
"Terlebih lagi secara tren kuartal IV menjadi momentum penjualan MYOR dengan menyumbang rata-rata 40 persen dari penjualan setahun," imbuhnya.
Sebesar 94,45 persen dari penjualan ekspor MYOR berasal dari kontribusi penjualan di negara Asia. Di lain sisi, Ellen meramal penjualan domestik MYOR juga akan mengalami perbaikan di kuartal III 2020 seiring dengan kebijakan tatanan normal baru (new normal).
Ellen melanjutkan, dengan kebijakan berbagai negara melonggarkan lockdown, dampak positif akan dirasakan oleh berbagai emiten konsumer berorientasi ekspor pada kuartal II 2020.
Selain MYOR, emiten berorientasi ekspor yang juga dapat dijadikan pilihan investor yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau yang lebih dikenal dengan Sritex.

Penjualan ekspor SRIL yang sempat tergerus pada kuartal I 2020 berpotensi bangkit. Selama kuartal I 2020, penjualan eskpor di Arab Saudi dan Afrika anjlok 9,9 persen dan di regional Asia turun 5,6 persen secara tahunan.
Sementara penjualan di Eropa juga menurun sebesar 4 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pada kuartal I 2020, penjualan SRIL turun 1 persen secara tahunan. Sekretaris SRIL Welly Salam menyebut penurunan dikarenakan penundaan pesanan dari beberapa pembeli di luar negeri akibat kebijakan lockdown.
Dengan pelonggaran lockdown, ia berharap penjualan ekspor akan mengalami peningkatan. Welly menyebut penjualan APD dan masker non-medis menjadi sumber penghasilan perusahaan selama pendapatan dari sisi ekspor tergerus. 

Melansir RTI Infokom, SRIL dihargai Rp193 per saham atau turun 2,03 persen pada penutupan perdagangan Senin (22/6). Namun, selama sepekan terakhir SRIL membukukan pertumbuhan sebesar 6,63 persen sementara selama sebulan terakhir, emiten tumbuh sebesar 30,41 persen.

Rabu, 24 Juni 2020

PGN Bangun Pipa 367 Km untuk Angkut Minyak dari Blok Rokan

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak perusahaan mereka PT Pertamina Gas (Pertagas) akan membangun pipa minyak mentah Blok Rokan, Riau, sepanjang 367 km dengan diameter 4-24 inchi. 
Best Profit
Proyek tersebut berada di koridor Minas-Duri-Dumai dan Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto  menyatakan pembangunan dilakukan untuk  mendukung program pemerintah dalam meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan tulang punggung sepertiga produksi minyak bumi nasional. Bestprofit
"Dalam masa penuh tantangan ini, dengan alokasi biaya sekitar US$300 juta, PGN berhasil menekan biaya capex dengan efisiensi sekitar 30 persen. Proyek ini juga sudah direncanakan sebagai salah satu proyek utama PGN sehubungan dengan target capex 2020," jelasnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/6). PT Bestprofit

Proyek ini dijadwalkan mulai persiapan konstruksi pada Juli 2020 dan ditargetkan selesai pada akhir 2021. Secara umum, jalur pipa terdiri atas 12 segmen dan tiga stasiun yaitu Duri, Dumai, dan Manifold Batang.Lebih lanjut Redy menjelaskan minyak yang dihasilkan dari ladang Rokan akan dibawa ke kilang minyak Pertamina di Dumai. Ia memperkirakan jumlah minyak yang bisa diangkut sebanyak 250 ribu barel per hari. PT Bestprofit Futures
Di setiap segmen pipeline, terdapat pig launcher dan receiver termasuk aksesorisnya.
"Pembangunan pipa ini merupakan proyek strategis nasional untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ketahanan produksi minyak di Blok Rokan, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan performa lifting minyak nasional sebagai energi primer dalam upaya memajukan perekonomian nasional," tutup Redy.

Selasa, 23 Juni 2020

PUPR Pakai Teknologi Modular Bangun Fasilitas Karantina Covid

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menggunakan teknologi modular dalam mempercepat pembangunan fasilitas atau infrastruktur penanganan covid-19. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah. 
Best Profit
"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," ujar Basuki, dikutip dari Antara, Jumat (19/6). Bestprofit
Kementerian PUPR telah membangun infrastruktur yang dibutuhkan seperti fasilitas observasi/karantina di Pulau Galang dan RS Akademik UGM di Yogyakarta untuk menangani pandemi covid-19. PUPR menggunakan teknologi modular dimana metode pelaksanaannya memanfaatkan material atau komponen fabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasi proyek, kemudian diinstal di lapangan. PT Bestprofit
Mutu beton yang dibuat secara modular juga lebih terjaga kestabilannya karena dibuat mengikuti standar tertentu. Penggunaan teknologi modular juga lebih ramah lingkungan dibanding dengan beton konvensional karena dibuat di tempat khusus dan terpisah sehingga limbah sisa pengerjaan tidak mencemari lingkungan.Keunggulan teknologi modular di antaranya adalah hemat waktu dan efisien karena sudah diproses dan dicetak di pabrik sehingga bisa langsung diinstall di lokasi pembangunan.
Selain dimanfaatkan untuk penanganan covid-19, PUPR pada 2018 telah membangun bendung dengan teknologi modular di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai, Maluku Utara dengan lebar kurang lebih 30 meter dan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar. PT Bestprofit Futures
Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci sehingga membentuk struktur ambang dan pelimpah bendung. Berat per unit blok beton sekitar 170 Kg sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat. Struktur ini juga sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi pada remote area.

Senin, 22 Juni 2020

Sri Mulyani Awasi Arus Modal Keluar pada 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengantisipasi gejolak arus modal keluar (capital outflow) pada 2021. Pemicunya adalah kemungkinan perubahan arah kebijakan moneter di sejumlah negara. 
Best Profit
"Kebijakan moneter ini mungkin secara bertahap akan berubah, yang harus diantisipasi dan berpotensi menimbulkan gejolak arus modal keluar pada 2021," ujarnya dalam rapat paripurna DPR, Kamis (18/6). Bestprofit
Ani, panggilan akrabnya, menjelaskan banyak negara membutuhkan sumber pendanaan besar untuk membiayai stimulus ekonomi akibat covid-19. Ketatnya persaingan antar negara mencari pendanaan tersebut dapat mendorong peningkatan biaya pinjaman di pasar global. PT Bestprofit

Namun, tahun ini, tingginya biaya pinjaman dapat ditahan dengan kebijakan moneter di berbagai negara yang cenderung lunak dan ekspansif (quantitative easing/QE).

"Ini memerlukan pengelolaan kebijakan fiskal yang makin hati-hati dan pentingnya pelaksanaan program konsolidasi fiskal dan penyehatan kembali APBN," tutur Ani.Bentuknya, antara lain penurunan suku bunga dan menjaga likuiditas yang cukup. Namun, bendahara negara mengantisipasi jika arah kebijakan moneter itu berubah tahun depan, sehingga memicu arus modal asing keluar. PT Bestprofit Futures
Selain itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini juga menyebut masih terdapat sejumlah risiko eksternal. Pertama, perang dagang dan persaingan geopolitik antara AS-China. Seperti diketahui, kedua negara tersebut mulai kembali bersitegang setelah sempat mereda pada akhir 2019 lalu.
Kedua, ia memprediksi fenomena new normal akibat covid-19 dapat memunculkan pola permintaan baru yang mempengaruhi perdagangan dunia ke depan. Kondisi new normal ini juga akan mempengaruhi kegiatan pariwisata yang merupakan penghasil devisa bagi Indonesia.
Dengan pertimbangan ketidakpastian tahun depan, ia mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan masih diliputi ketidakpastian."Pada dasarnya, pergerakan nilai tukar rupiah sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun domestik," imbuhnya.
Tahun depan, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi di rentang 4,5 persen hingga 5,5 persen dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF).
"Asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 4,5 persen-5,5 persen memang masih mengandung ketidakpastian," jelasnya.


Ani mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional yang berangsur pulih. Dengan harapan, pukulan terberat akibat covid-19 mulai mereda dan tidak terjadi pukulan kedua (second wave).

Jumat, 19 Juni 2020

Iwan Sunito Ungkap Rahasia Pilih Partner Bisnis

Iwan Sunito berdiskusi tentang salah satu rahasia bisnis terpenting, yakni memilih rekan saat memulai usaha, pada Sabtu (13/6). Sekitar 100 orang peserta dari Aceh sampai Papua mengikuti kelas eksklusif virtual bertajuk The Secrets yang digagas oleh CNNIndonesia TV tersebut. Best Profit

Dari kantor di Sydney, Australia, Iwan membeberkan tiga prinsip yang ia gunakan sampai sekarang. Disingkat sebagai 3C, yakni Chemistry atau kecocokan, Character, serta Capacity. Bestprofit

"Chemistry itu kecocokan Anda dengan dia. Biasanya kalau orang partner-an jangan cepat-cepat jatuh cinta pada first sight, gitu. Prinsipnya adalah berteman dulu selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, baru partner-an," kata pendiri dan CEO Crown Group itu. PT Bestprofit

Menurut Iwan, jika kerja sama berangkat dari antusiasme beberapa kecocokan sejak awal perkenalan, hal itu dapat berisiko besar ke depannya. Demikian juga soal karakter atau Character, sebaiknya dikenali lebih dalam sifat dan kekuatan mental si rekan bisnis. PT Bestprofit Futures

Iwan menekankan, hubungan antar rekan bisnis harus mengutamakan kejujuran dan keterbukaan. Lebih lanjut ia memaparkan tentang kapasitas atau Capacity, dan menganjurkan untuk mencari pasangan bisnis yang melengkapi kekurangan diri sendiri.

"Cari teman yang skill-nya melengkapi kita. Bukan menyaingi kita. Jangan mencari partner yang kapasitasnya competing with you. Cari yang completing with you. Kalau dengan kapasitas sama, apa pun yang saya bilang baik, belum tentu dia bilang baik," ungkap Iwan.

Menanggapi pertanyaan peserta yang sedang bingung antara rutinitas di kantor atau bisnis sampingan, Iwan dengan bersemangat meminta peserta itu untuk memilih yang paling disukai dan fokus menjalaninya. Fokus yang terpecah hanya akan menyulitkan mendapat hasil yang baik.

"Jika Anda melakukan sesuatu yang Anda sukai, dibayar kecil atau tidak dibayar pun Anda akan tetap puas. Karena customer Anda akan menceritakan kualitas Anda ke teman-temannya. 70-90 percents of your result will come from friend to friend," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Iwan menuturkan pengalamannya mengalami pasang surut dalam berbisnis. Pria kelahiran Surabaya yang telah berkecimpung di dunia properti selama beberapa dekade itu mengaku membaca buku karya W. Chan Kim dan R. Mauborgne dari Harvard Business Review Press berjudul BLUE OCEAN STRATEGY: How to Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant.

Dari sana, ia kemudian memilih fokus pada kekuatan dan value baru, serta tidak terpancing bloody competition di market terkait harga. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Iwan mengatakan Crown Group menerapkan cara pemasaran baru yang terbukti berhasil, yaitu dengan 360° Videos dan Virtual Tour.

Kamis, 18 Juni 2020

Pajak Lesu, Defisit APBN Bengkak ke Rp179,6 T per 31 Mei

 Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp179,1 triliun atau 1,1 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per 31 Mei 2020. Best Profit

Realisasi defisit tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir pada periode yang sama. Tercatat, defisit hanya Rp93,5 triliun atau 0,63 persen dari PDB pada 31 Mei 2018. Lalu, defisit melebar menjadi Rp125,8 triliun atau 0,79 persen dari PDB pada 31 Mei 2019. Bestprofit

"Kenaikan defisit dibandingkan tahun lalu terjadi karena semua penerimaan negara mengalami kontraksi," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (16/6)


Pada akhir bulan lalu, penerimaan negara baru terkumpul Rp664,3 triliun atau 37,7 persen dari target APBN 2020 perubahan yang diatur dalam dalam Perpres 54/2020, Rp1.760,9 triliun. Dibandingkan tahun lalu raupan tersebut turun 9,1 persen. PT Bestprofit

Khusus penerimaan pajak, setoran tercatat Rp444,6 triliun atau merosot 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, penerimaan bea dan cukai terkumpul Rp81,7 triliun atau tumbuh 12,4 persen secara tahunan. PT Bestprofit Futures

"Kemudian, PNBP mengalami kontraksi. Kami kumpulkan Rp136,9 triliun atau 46 persen dari target Perpres 54/2020. Terjadi kontraksi 13,6 persen dari tahun lalu," ujarnya.

Di sisi lain, belanja negara tercatat sebesar Rp843,9 triliun atau 32,3 persen dari alokasi APBN 2020 perubahan, Rp2.613,8 triliun. Dengan realisasi tersebut, belanja negara hingga akhir Mei turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,4 persen.

Ia merinci, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) telah terealisasi Rp270,4 triliun atau merosot 6,2 persen secara tahunan, Sementara, belanja non K/L naik 10,1 persen menjadi Rp267 triliun.

Selanjutnya, realisasi transfer ke daerah tercatat Rp306,6 triliun atau 40,2 persen dari alokasi. Secara tahunan, penyalurannya turun 5,7 persen.

Namun demikian, khusus penyaluran dana desa melonjak 41,3 persen menjadi Rp28,9 triliun. Hal ini tak lepas dari pemberian bantuan langsung tunai untuk meredam dampak pandemi.

Lebih lanjut, keseimbangan primer minus Rp33,9 triliun hingga 31 Mei 2020 atau bertolak belakang dengan posisi tahun lalu yang masih positif Rp1,3 triliun.

Sementara, pembiayaan anggaran tercatat sebesar Rp356,1 triliun. Angkanya melonjak lebih dari dua kali lipat periode yang sama tahun lalu Rp159,9 triliun.