Wakil Menteri BUMN I merangkap Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah menyiapkan total simpanan Rp79 triliun untuk ditempatkan di perbankan nasional. Best Profit
Sejauh ini, pemerintah baru 'menabung' Rp30 triliun di bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan yang masuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Berkaitan dengan penempatan dana, dari Rp79 triliun yang dianggarkan, Kementerian Keuangan sudah berikan Rp30 triliun ke bank-bank Himbara," ungkapnya dalam video conference, Jumat (7/8). Bestprofit
Bank-bank yang mendapatkan jatah dari pemerintah adalah PT BRI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BTN (Persero) Tbk, dan PT BNI (Persero) Tbk. PT Bestprofit
Budi bilang pemerintah masih memiliki anggaran Rp49 triliun untuk ditempatkan di perbankan. Kementerian Keuangan berencana menempatkan dana teresbut di Bank Pembangunan Daerah (BPD).
"Sehingga penyaluran penempatan dana ini bisa lebih merata ke seluruh daerah di Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, dana yang diberikan juga harus disalurkan sebagai kredit ke sektor riil sebanyak dua sampai tiga kali lipat dari total dana yang diberikan. Artinya, Himbara harus menyalurkan kredit sekitar Rp60 triliun-Rp90 triliun dari dana pemerintah.Pemerintah memiliki perjanjian dengan perbankan bahwa dana penempatan harus disalurkan ke sektor riil. Perbankan tak boleh menggunakan dana penempatan pemerintah untuk membeli surat berharga negara (SBN) dan valuta asing (valas). PT Bestprofit Futures
"Himbara sudah menyalurkan Rp35 triliun dari uang tersebut sebagai kredit dan ini sudah menjangkau 620.000 UMKM," ucap Budi.
"Kami mendapatkan dana Rp10 triliun, dalam satu bulan kami salurkan kredit sebesar Rp24,93 triliun dari dana tersebut ke 583 nasabah," ungkap Sunarso.Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkap pihaknya telah menyalurkan kredit dari 'celengan pemerintah' senilai Rp24,93 triliun. Kredit itu diberikan kepada 583.517 nasabah.
Kemudian, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menyatakan perusahaan telah menyalurkan kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp16,2 triliun. Kredit diberikan kepada 27.854 nasabah. "Kami mendorong bahwa akselerasi penyaluran kredit ini tidak dilakukan dengan cara konvensional," pungkas Royke.