Senin, 03 Agustus 2020

Kemenkop UKM Gaet Facebook Pasarkan Produk Lewat Medsos

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menggandeng Facebook untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memasarkan produknya secara daring (online). Sejauh ini, mayoritas UMKM di Indonesia masih berjualan secara konvensional. 
Best Profit
"Dalam rangka percepatan transformasi digitalisasi UMKM, kami menggandeng kerja sama dengan berbagai pihak. Selain dengan teman-teman platform e-commerce, kami juga bekerja sama dengan Facebook Group," ungkap Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki dalam video conference, Rabu (29/7). Bestprofit
Ia menyatakan Facebook Group sendiri terdiri dari beberapa media sosial, yakni Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Teten bilang beberapa pelaku UMKM yang kesulitan berjualan di marketplace bisa merambah ke media sosial.
Kerja sama ini, sambung Teten,  merupakan upaya Kemenkop UKM untuk mencapai target yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ada tambahan 10 juta pelaku UMKM yang menjual produknya secara online."Ada UMKM yang tidak bisa langsung jualan di marketplace, tapi bisa lewat media sosial. Ini juga bagian dari proses menuju digital market," kata Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan pihaknya akan melakukan pelatihan kepada sekitar 15 ribu pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di media sosial. PT Bestprofit
Namun, jumlahnya akan bergerak dinamis sesuai situasi di lapangan. "Kami bicarakan akan melatih (pelaku UMKM) angkanya 15 ribuan, tapi itu minimal. Kami berharap bisa meningkatkan angka tersebut," terang Ruben.

"Tujuan kami kerja sama dengan pemerintah untuk membantu UMKM ini cepat pulih. Ini fokus kami juga untuk 6 bulan sampai 1 tahun ke depan," jelas dia.Sejauh ini, Facebook Group menyebut telah melakukan pelatihan kepada 85 pelaku UMKM. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kemampuan UMKM dan bisa bersaing di dunia internasional. PT Bestprofit Futures
Ruben bilang pelatihannya sendiri dilakukan secara virtual. Sebab, terdapat sejumlah tantangan dalam melakukan pelatihan secara langsung atau tatap muka.
Diketahui, pemerintah terus mendorong UMKM untuk bangkit di tengah pandemi virus corona. Pasalnya, hampir seluruh pelaku UMKM terkena dampak dari dari wabah tersebut."Ada tantangan menjalankan (pelatihan) tatap muka. Kami akan menjalankannya secara virtual," jelas Ruben.
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp123,46 triliun untuk UMKM yang terdampak pandemi virus corona. Secara keseluruhan, pemerintah meny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar