Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif untuk sektor pariwisata nasional. Namun, realisasi program tersebut baru dilakukan setelah vaksin selesai uji klinis dan mulai diproduksi. Best Profit
"Presiden sampaikan bahwa untuk insentif pariwisata anggarannya sudah ada, ini dikaitkan dengan pengadaan vaksin secara mandiri ketika clinical trial sudah selesai. Ini masih menunggu uji klinis, untuk selanjutnya dibuat program yang terkait dengan sektor pariwisata," ujarnya Senin (14/9). Bestprofit
Sementara itu, hingga saat ini pemerintah masih mengimbau masyarakat yang bepergian ke tempat pariwisata untuk mematuhi protokol kesehatan dengan ketat untuk meminimalisir terjadinya penularan covid-19. PT Bestprofit
"Presiden juga mengarahkan agar kampanye untuk meningkatkan perilaku masyarakat, meningkatkan kedisiplinan terus dilakukan, dan kampanye ayo memakai masker, kemudian yang tahap berikutnya, ayo menjaga jarak dan hindari kerumunan, dan berikutnya Ayo Mencuci Tangan, untuk diintensifkan di daerah," papar Airlangga. PT Bestprofit Futures
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan saat ini pengembangan vaksin Covid-19 terus dilakukan oleh pemerintah. Beberapa yang tengah diuji klinis adalah vaksin Sinovac asal China, AstraZeneca dari Oxford serta CanSino dan Pfizer.
Meski demikian Erick menuturkan Indonesia juga mencari alternatif vaksin lain yang bisa diuji coba dan dikembangkan di Indonesia.
Namun ia memastikan ada dua vaksin yang bisa didapatkan masyarakat dalam waktu dekat.'Kami terus melakukan kerja sama dengan CEPI (Coalition for Epidemic Prepareness Inovation) dan GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization)," sebut Airlangga.
"Kami ingin memastikan kebutuhan vaksin untuk rakyat Indonesia yang sudah diputuskan ada 2 macam, bantuan vaksin pemerintah dan program vaksin mandiri di mana individu yang dianggap mampu harus membeli," tuturnya.