Mantan Ketua DPR, Setya Novanto, diminta jujur memberikan kesaksian untuk terdakwa Bimanesh Sutardjo. Hakim mengingatkan akan ada konsekuensi bagi Novanto jika tak berkata benar di persidangan. PT BESTPROFIT
"Jadi yang mengarang itu dia atau saudara? Saksi juga kita sumpah loh," ujar Hakim Ketua Mahfudin di Pengadilan Tipikor,
Jakarta Pusat, Jumat (27/4).
BEST PROFIT
Hakim Mahfudin mencecar Setnov yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Bimanesh Sutarjo dalam kasus dugaan merintangi proses hukum e-KTP.
BESTPROFIT
Hakim Mahfudin ingin mencocokkan keterangan saksi Indri, yang merupakan perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Menurut keterangan Indri dalam sidang sebelumnya, Setnov meminta agar Indri memasangkan infus dan perban ke mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
"Soal pemasangan itu anda yang meminta? Anda enggak meminta diperban? Soalnya saksi perawat pernah ngomong anda yang minta diperban," tanya Hakim Mahfudin.
Setnov mengaku tidak meminta hal tersebut kepada Indri. Dia mengaku dalam keadaan pingsan saat dibawa ke RS Medika Permata Hijau pasca kecelakaan mobil.
"Saya enggak tahu Yang Mulia. Yang saya tahu pas bangun, saya sudah diperban dan diinfus," kata Setnov.
Tak hanya soal perban dan infus, Hakim Mahfudin juga mencocokkan keterangan Setnov dengan Indri soal Setnov yang disebut buang air kecil berdiri.
"Saksi perawat melihat anda kencing berdiri? Lalu dia tawarkan, ada yang bisa saya bantu Pak, katanya anda kaget?" kata hakim.
Setnov lagi-lagi tak mengakui hal tersebut. Menurut Setnov, dia dibantu oleh sang istri Deisti Astriani Tagor untuk buang air kecil dengan pispot.
"Dia (Indri) yang mengarang yang mulia. Dosa itu dosa hahaha," Setnov tertawa.
Kemudian Hakim Mahfudin juga bertanya apakah Setnov mengetahui siapa saja yang sempat membesuknya usai kecelakaan. Setnov kembali mengaku tak tahu.
"Saya tahu besoknya dijelasin sama istri, ada Pak Idrus, Pak Agung Laksono, semua tahu dari istri saya pak," kata Setnov.
Hakim kembali heran dengan keterangan Setnov. Pada sidang sebelumnya, beberapa saksi yang hadir saat itu menyatakan jika Setnov sempat mengobrol dengan orang yang menjenguknya.
"Jadi anda enggak tahu siapa-siapa saja yang menengok anda? Ingat ada dokter dokter lain enggak? Padahal sejumlah saksi bilang (yang menjenguk) ini komunikasi sama saudara loh? Tanya Hakim Mahfudin.
Setnov kembali menegaskan dirinya tak tahu karena tengah dalam keadaan tak sadar alias pingsan. Hakim pun mengingatkan agar Setnov berkata jujur.
"Jadi ini mana yang benar cerita saksi atau saudara? Kan masing-masing disumpah. Mungkin saudara lupa kali?" kata hakim.