Satelit pencari planet milik NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), kembali menemukan exoplanet yang disebut HD 21749b. Planet ini mengelilingi bintang HD 21749 yang berada 53 tahun cahaya dari Bumi dan berada di konstelasi Reticulum.
Planet ini terhitung aneh dibandingkan dengan planet-planet di tata surya kita. Secara ukuran, planet ini termasuk 'sub-Neptunus' karena ukurannya sekitar tiga kali lebih besar dibanding Bumi dan juga karena ini merupakan planet gas.
Tetapi, HD 21749b terbuat dari material gas yang lebih padat dibandingkan planet gas lain yang pernah kita temui. Karena itu massanya juga 23 kali lebih besar dari Bumi.
"Kami pikir planet ini tidak akan seperti gas seperti Neptunus atau Uranus, yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sangat gembung," ujar Discovery Team Leader TESS, Diana Dragomir dalam keterangan resminya, seperti dikutip detikINET dari Space, Selasa (8/1/2019).
"Planet ini mungkin memiliki kepadatan seperti air, atau atmosfer yang tebal," sambungnya.
HD 21749b menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi bintangnya yang seterang Matahari setiap 36 hari. Exoplanet ini juga disebut memiliki suhu permukaan rata-rata sekitar 150 derajat Celcius.
Selain HD 21749b, TESS juga berhasil mendeteksi adanya planet lain yang lebih kecil di sistem konstelasi yang sama. Planet ini memiliki periode orbit setiap 7,8 hari dan jika telah dikonfirmasi akan menjadi planet pertama dengan ukuran mirip dengan Bumi yang ditemukan oleh TESS.
Penemuan HD 21749b juga tidak hanya mengandalkan TESS saja. Peneliti di Bumi juga mengandalkan instrumen penemu planet lain seperti High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) yang dipasang di teleskop yang berada di Observatorium La Silla di Chili, serta Planet Finder Sepctograph yang dipasang di Teleskop Magellan II di Chili.
Ini merupakan exoplanet ketiga yang ditemukan TESS dalam tiga bulan sejak beroperasi. Pada September 2018, TESS menemukan dua planet kandidat yang mengelilingi bintangnya hanya dalam periode 11 jam dan 6,3 hari.
Berbeda dengan pendahulunya, satelit Kepler, TESS secara khusus ditujukan untuk mencari exoplanet yang jaraknya relatif dekat dengan Bumi. Nantinya, planet-planet ini dapat dilihat dan dipelajari dengan lebih mudah.