ks Menteri ESDM yang kini memperkuat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengumbar cerita miring soal pertemuan Presiden Jokowi dengan Jim Moffet yang dalam cerita masih menjabat Executive Chairman Freeport McMoRan. Politikus PDIP Maruarar Sirait menanggapi santai cerita Sudirman itu.
"Ya, nggak apa-apa. Pak Sudirman Said kan pernah menjadi menteri dan membantu Pak Jokowi. Kalau ada informasi yang dia miliki ya, mungkin kasih tahu saja ke publik. Mungkin baru menerimanya atau tahu sekarang," kata Maruarar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Maruarar mengatakan, setiap individu memiliki kebebasan menyampaikan pendapat atau informasi. Namun, dia mengingatkan agar pernyataan itu diiringi dengan data dan fakta.
"Kan kita negara demokrasi, negara hukum, orang boleh menyampaikan pandangan, menyajikan informasi selama didukung data-data dan saksi," ujar influencer TKN Jokowi-Ma'ruf Amin itu. BEST PROFIT
"Saya pikir kami menghormati Pak Sudirman Said kalau punya informasi itu, ya silakan saja," imbuh Maruarar.
BESTPROFIT
Sebelumnya, pernyataan Sudirman itu disampaikan di acara bedah buku bertajuk 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2). Sudirman mengaku melihat Jokowi tengah mengadakan pertemuan dengan Moffet di ruang kerja sang presiden. Di sana Sudirman mengaku diperintahkan Jokowi untuk membuat draft mengenai kesepakatan pembelian saham.
Sesampainya di sebuah tempat, Moffet menyodorkan draf kesepakatan. Menurut Sudirman, draf itu tidak menguntungkan Indonesia. Kemudian setelah pertemuan dengan Moffet, Sudirman langsung menyampaikan draft tersebut kepada Jokowi. Namun, saat itu Jokowi disebut langsung menyetujui, padahal menurut Sudirman draf tersebut hanya menguntungkan pihak Freeport bukan Indonesia.
"Bapak dan Ibu tahu komentarnya pak presiden apa? dia mengatakan 'lho kok begini saja sudah mau? Kalau mau lebih kuat lagi sebetulnya diberi saja'. Jadi mungkin saja ketika pagi itu, saya nggak ikut diskusi, saya datang tulis surat, dan saya nggak tahu sebelum pertemuan itu ada siapa. Jadi saya disuruh nulis surat dengan level ini aman, nggak merusak. Tapi pak Presiden bilang 'kok begini nggak mau', jadi mungkin tanggal 7 itu mungkin sudah ada komitmen yang lebih kuat, yang dikatakan surat itu perkuat posisi mereka, dan lemahkan posisi kita," ungkap Sudirman di acara bedah buku bertajuk 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2).
Presiden Jokowi sendiri sudah buka suara soal tudingan Sudirman Said. Jokowi membantah ada pertemuan diam-diam antara dirinya dengan Bos Freeport McMoran hingga tercapai deal pembelian 51% saham tersebut. Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas perpanjangan izin operasi Freeport.
"Ya perpanjangan, dia kan minta perpanjangan. Pertemuan bolak-balik memang yang diminta perpanjangan, terus apa?" kata Jokowi setelah memberikan pembekalan saksi untuk TPS di Èl Hotel Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2).