Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan Surono yang mayatnya dikubur di lantai musala rumahnya. Polisi menduga Surono menjadi korban pembunuhan yang dilakukan orang dekatnya.
"Kuat dugaan pelakunya merupakan orang dekat korban. Tapi ini baru dugaan. Kami belum menetapkan tersangka," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Selasa (5/11).
Untuk menentukan tersangka, menurut Alfian, pihaknya akan menentukan motif atau alasan terduga pelaku melakukan pembunuhan. Motif tersebut nanti akan menjadi penguat bagi polisi dalam menetapkan tersangka.
Ada dua motif terduga pelaku membunuh Surono. Pertama adalah asmara yang berujung dendam. Kedua, masalah warisan.
1. Pembongkaran lantai musala di Jember dilakukan atas dugaan kasus pembunuhan
Minggu (3/11), polisi membongkar lantai musala yang ada di rumah warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo. Pembongkaran dilakukan karena ada dugaan di tempat itu terkubur jasad seseorang yang menjadi korban pembunuhan.
Dalam pembongkaran ditemukan sebuah kain sarung. Kemudian di lokasi pembongkaran juga tercium aroma bau busuk. Tak hanya itu, ternyata polisi juga menemukan sejumlah tulang.
"Ada tulang belulang yang ditemukan setelah lantai tempat salat itu kita bongkar," kata Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo, Senin (4/11).
2. Ada sepenggal cerita pembunuhan Surono sebelum lantai musala dibongkar
Rumah yang musalanya dibongkar itu milik Surono yang dikabarkan hilang sejak Mei 2019. Semasa hidupnya, Surono tinggal di rumah itu bersama istrinya, Busani.
Kepala Dusun Juroju, Edi bercerita, pada Jumat (1/11) dia didatangi anak Surono, Bahar. Saat itu Bahar baru pulang dari tempat kerjanya di Bali.
Kepada Edi, Bahar menceritakan hasil perbincangannya dengan Busani. "Malam Jumat kemarin itu Bahar ini telepon ibunya si Busani dan bercerita bahwa ibunya ini gak jadi nikah sama 'J' (menyebut nama seorang pria)," jelas Edi.
Busani tak jadi menikah dengan J karena istri J yang selama ini merantau ke Arab Saudi sudah pulang. Setelah mendapat cerita itu, Bahar kemudian menanyakan kabar ayahnya, Surono kepada Busani.
"Tapi sama Busani ini Bahar diminta gak usah tanya-tanya ayahnya lagi, karena ayahnya sudah dibunuh sama J itu," kata Edi.
Bahar kemudian terus mencecar pertanyaan kepada Busani kenapa ayahnya dibunuh. Busani menjawab karena Surono memergoki Busani saat bersama J.
"Katanya waktu itu Busani ini kepergok sama J di rumahnya oleh Surono ini. Kemudian, Surono dibunuh dan dikubur di di bawah lantai musala yang ada di dapur. Itu ceritanya Bahar lo ya, waktu datang ke saya," kata Edi.
Atas pengakuan itu, kasusnya kemudian dilaporkan ke polisi. Usai menerima laporan, petugas langsung datang ke lokasi."Lantai musala itu dibongkar. Saya tidak jelas, tapi ada semacam kain di lokasi musala yang dibongkar itu," terang Edi.