Rabu, 06 November 2019

Gerindra Ajukan 4 Nama Baru, Ini Kata Cawagub DKI dari PKS

Gerindra DKI mendadak bermanuver dengan mengajukan 4 nama baru untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) DKI. Lalu, apa kata cawagub yang sebelumnya sudah diajukan oleh PKS, Agung Yulianto?
"Semangatnya haruslah mana yang memberikan maslahat terbesar untuk masyarakat DKI. Ketiadaan wagub jelas merugikan masyarakat, karena pemerintahan menjadi kurang maksimal," kata Agung saat dihubungi, Jumat (8/11/2019). BEST PROFIT
Sebagai kader, Agung menegaskan siap menerima arahan DPP PKS soal posisi cawagub DKI. Dia menyerahkan kewenangan ke DPP PKS. BESTPROFIT

"Yang penting harus disepakati secara bersama-sama antara PKS dengan Gerindra sebagai partai pengusung," ungkapnya. PT BESTPROFIT FUTURES
Senada dengan Agung, Ketua DPW PKS DKI Sakir menegaskan bahwa PKS dan Gerindra sama-sama mengusung cawagub DKI. PKS DKI menyerahkan keputusan ini ke DPP PKS.

"Di PKS, keputusan terkait nama cawagub diputuskan oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP). Kami di wilayah akan melaksanakan keputusan yang DPTP ambil. Hingga hari ini, kami di wilayah, belum menerima arahan terkait nama-nama yang beberapa rekan media sebutkan diajukan oleh Gerindra sebagai Cawagub," ungkap Sakir.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD Geirndra DKI Jakarta M Taufik mengatakan Gerindra pihaknya empat nama baru karena proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta macet lebih dari satu tahun. Maka, menurutnya, tidak salah jika Gerindra mengusulkan nama pengganti Sandiaga Uno.

"Benar (mengajukan surat). (Namanya) Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, Saefullah (Sekda DKI Jakarta)," ucap Muhammad Taufik saat dihubungi, Kamis (7/11) malam.

Selasa, 05 November 2019

PKS Anggap Manuver Gerindra soal Cawagub DKI Cederai Kesepakatan

Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta Partai Gerindra DKI Jakarta menghormati kesepakatan mengenai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. PKS mengingatkan partai besutan Prabowo Subianto untuk tidak merusak kesepakatan untuk jatah cawagub DKI sebelumnya.
"Ini yang bikin mandek siapa? Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS agar itu dihormati dan tidak dicederai," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin kepada wartawan, Jumat (8/11/2019). BEST PROFIT
Sebelumnya Gerindra dan PKS mengusung dua nama cawagub dari PKS yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun hingga akhir tahun ini proses pemilihan cawagub belum juga final. BESTPROFIT
Pada Kamis (7/11) malam, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengaku sudah mengajukan usulan baru 4 nama cawagub DKI dari pihaknya. Usulan itu diajukannya dengan alasan proses pemilihan cawagub dengan 2 nama kandidat pada kesepakatan sebelumnya macet lebih dari setahun.
"Benar (mengajukan surat). (Namanya) Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, Saefullah (Sekda DKI Jakarta)," ucap Taufik.
"Kemarin dua nama macet. Maka yang diperlukan adalah, pertama jangan-jangan figur yang nggak... DPRD kurang menerima atau komunikasi. Dua itu saja, pertimbangan. Ya sudahlah, kita usulkan, dari kita ada dari PKS ada," imbuhnya.
Kembali pada tanggapan Arifin. Menurutnya, surat usulan dari Gerindra itu belum sampai ke tangan PKS.

"Kita belum ada dapat informasi. Biasanya kalau ada langsung disampaikan ke saya sebagai ketua fraksi. Itu tidak ada penyampaian. Makanya kita tetap mengawal apa yang telah disepakati. Kita berharap kesepakatan itu dihormati, dijalankan dan tidak dicederai," ucap Arifin.

Senin, 04 November 2019

Gerindra Ajukan 4 Nama Baru, Begini Ruwetnya Tarik Ulur Pemilihan Wagub DKI

Manuver Gerindra mengusulkan 4 nama baru cawagub DKI menambah ruwet proses pengisian posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Begini tarik menarik Gerindra-PKS selama lebih dari setahun.
Sandiaga mundur dari kursi Wagub DKI pada Agustus 2018 karena menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Sebagai parpol pengusung Anies-Sandi, PKS dan Gerindra yang punya andil dalam menentukan siapa yang kemudian menggantikan posisi Sandiaga.
Lebih dari setahun berselang, posisi Wagub DKI belum juga terisi dan prosesnya masih mandek di DPRD DKI. Yang terbaru, Gerindra malah mengusulkan 4 nama baru.
Berikut kilas balik ruwetnya tarik ulur pemilihan wagub DKI:
Sandiaga Mundur dari Wagub DKI
Sandiaga secara resmi mundur dari posisi Wagub DKI dengan membacakan pidato pengunduran diri dalam rapat paripurna DPRD DKI pada 27 Agustus 2018. Sandiaga memilih mundur karena ingin fokus maju dalam Pilpres 2019.
Beda Keterangan PKS-Gerindra Soal Kesepakatan Wagub

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik menyebut ada surat kesepakatan antara Gerindra dengan PKS, selaku partai pengusung Anies-Sandi. Tapi, hal itu dibantah oleh Syarif yang saat itu merupakan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Hingga Oktober 2018, belum ada kesepakatan Gerindra-PKS soal nama cawagub. Di tengah dinamika Pilpres 2019, PKS sempat menebar ancaman berupa kekecewaan kader apabila wagub DKI bukan dari PKS.
Proses pengajuan dua nama cawagub DKI itu juga melalui lika-liku panjang hingga akhirnya baru resmi diterima DPRD DKI pada Maret 2019. Setelahnya, pembentukan Pansus DPRD DKI untuk membahas cawagub juga berjalan lambat. Saat itu, muncul wacana untuk melanjutkan pembahasan cawagub DKI setelah Pilpres 2019 berlangsung.
Pansus Pemilihan Wagub DKI di DPRD akhirnya baru lengkap terbentuk dan mulai bekerja pada Mei 2019. Saat itu, Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangaji terpilih jadi Ketua Pansus sementara Ketua Fraksi NasDem Bestari Barus jadi Wakil Ketua Pansus.
Saat itu, DPRD DKI seakan tancap gas, salah satunya dengan kunker ke Kepri, Riau, dan Grobogan untuk belajar proses pemilihan wagub. Jadwal paripurna pun ditetapkan tanggal 22 Juli 2019.

Nyatanya, proses pemilihan wagub DKI di DPRD tetap mandek. Rapat finalisasi tata tertib berulang kali ditunda dengan berbagai alasan. Masalah kuorum bolak-balik dibahas.

Isu Politik Uang

Di tengah tarik ulur pembahasan, PSI mengaku mendengar kabar ada dugaan politik uang dalam pemilihan wagub. PSI menyebut ada rumor penentuan syarat kuorum berdasarkan bayaran.

Isu itu langsung kompak ditepis oleh DPRD DKI. Bahkan, Wakil Ketua DPW PSI DKI, Rian Ernest, sempat dipolisikan gegara pernyataannya itu.
Paripurna Pemilihan Wagub DKI Molor

Rapat paripurna pemilihan Wagub DKI yang dijadwalkan pada 22 Juli 2019 ujung-ujungnya batal karena rapat pimpinan gabungan belum terlaksana. Pada akhirnya, wagub DKI tak kunjung dibahas hingga akhir masa jabatan DPRD DKI 2014-2019. Pemilihan wagub DKI jadi 'warisan' ke DPRD periode berikutnya.

DPRD Periode Baru Belum Ambil Langkah

Anggota DPRD DKI 2019-2024 resmi dilantik pada 26 Agustus 2019. Salah satu PR besar yang jelas menanti tentunya adalah pemilihan wagub DKI. Namun, DPRD lebih dahulu disibukkan dengan proses pemilihan AKD hingga pemilihan pimpinan.
Sempat ada perdebatan apakah DPRD DKI periode baru perlu membentuk pansus lagi atau melanjutkan proses dari periode sebelumnya. Namun hingga sekarang, belum ada proses signifikan dari pembahasan wagub.
Isu Sandiaga Jadi Wagub Lagi

Di tengah pembahasan wagub yang mandek, muncul isu-isu bahwa Sandiaga Uno akan kembali mengisi posisi itu. Apalagi, Sandiaga kembali bergabung ke Gerindra.

Sandiaga sendiri mengakui Prabowo berkali-kali menawarkan hal itu. Namun, dia tegas menolak.
Gerindra Evaluasi 2 Nama Cawagub DKI

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta akan kembali dievaluasi. Evaluasi terkait calon dan komunikasi yang dilakukan selama ini.

Alasannya, proses pembahasan wagub DKI tetap mandek. Dia mengatakan, jika dalam evaluasi tersebut ditemukan kelemahan pada calon atau komunikasi, akan dicari solusi yang tepat.
Gerindra Ajukan 4 Nama Baru

Gerindra lalu mengusulkan 4 nama cawagub baru kepada PKS pada 17 Oktober 2019. Surat dari Gerindra ke PKS itu sendiri baru diketahui pada 7 November 2019. Empat nama ini berbeda dari 2 nama yang telah disepakati sebelumnya yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Empat nama itu adalah Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Ahmad Riza Patria, dan Saefullah. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik beralasan nama-nama itu diajukan karena proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta macet lebih dari satu tahun.

"Kemarin dua nama macet. Maka yang diperlukan adalah, pertama, jangan-jangan figur yang nggak... DPRD kurang menerima atau komunikasi. Dua itu saja, pertimbangan. Ya sudahlah, kita usulkan, dari kita ada, dari PKS ada," ucap Taufik.

Jumat, 01 November 2019

Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-19: Indonesia Vs Timor Leste


Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Grup K dimulai hari ini. Indonesia vs Timor Leste salah satu yang dipentaskan, berikut jadwalnya.
Indonesia U19 vs Timor Leste digelar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Pertandingan itu kickoff pada pukul 19.00 WIB, disiarkan Mola TV dan TVRI.

Sebelum duel ini, tim asuhan Fakhri Husaini sudah pernah tiga kali menjalani duel dengan Timor Leste. Hasilnya, Garuda Muda selalu menang. BESTPROFIT

Sutan Zico menjadi pemain yang paling sering membobol gawang Timor Leste. Dalam tiga laga itum ada lima gol yang dicetak oleh pemain Persija Jakarta itu.

Korea Utara vs Hong Kong -- 15.30 WIB PT BESTPROFIT FUTURES

Indonesia vs Timor Leste -- 19.30 WIB


Kamis, 31 Oktober 2019

Getuk Legendaris Buatan Warung Getuk Dalangan yang Pulen Murah


Getuk merupakan kue tradisional Jawa yang dibuat dari singkong, gula dan kelapa. Jajanan murah meriah ini banyak variasnya, tetapi yang satu ini tetap dengan rasa autentik.

Getuk biasa dinikmati sebagai camilan minum kopi di pagi hari atau suguhan buat tamu-tamu di acara khusus. Jajan pasar ini populer karena mudah dibuat, murah dan enak rasanya. Untuk membuatnya, singkong dikupas, dipotong-potong lalu dikukus hingga mekar dan empuk. Kemudian digiling dengan gilingan besi hingga halus pulen. Barulah diberi aneka rasa.


Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Dalangan, Desa Barongan, Kecamatan Kota. Di daerah Dalangan, ada salah satu warung penjaja getuk yang legendaris. Nama warungnya adalah Getuk Dalangan. Nama terakhir merupakan nama lokasi dukuh. BESTPROFIT

Warung Getuk Dalangan mendadak ramai di dunia maya, setelah salah satu akun media sosial penyedia informasi lokal mengunggah foto aktivitas warung getuk itu. Warganet yang didominasi warga lokal, memberikan banyak komentar. Terutama berisikan petunjuk dan kesannya. PT BESTPROFIT FUTURES

Warung Getuk Dalangan, berada sekitar 150 meter dari pusat alun-alun kota. Lokasinya berada di dalam kampung Dalangan. Untuk ke sana, bisa melalui Jalan Jenderal Sudirman. Sebelum satu toko jam terkenal di kota itu, ada sebuah gang bertuliskan Dalangan. Dari ujung gang ke lokasi, jaraknya sekitar 7 meter.


Warung Getuk Dalangan ditandai dengan adanya kerai bahan bambu bertuliskan Getuk Dalangan. Warung menyatu dengan bangunan tempat tinggal si pemilik. Di bagian samping rumah, diubah menjadi warung. Di situ hanya terdapat sebuah meja berukuran besar. Di atas meja itulah, aneka getuk dijajakan.


Meja beralaskan daun pisang, serta beberapa kertas minyak dan wadah berbahan plastik. Di atasnya ditata potongan aneka getuk. Ada yang masih berbentuk lonjoran, ada pula yang sudah dipotong-potong.


Ny Suwarni (63) pemilik warung Getuk Dalangan, menjelaskan jika warungnya merupakan salah satu tempat penyedia getuk yang masih bertahan di kota setempat. Warungnya telah berdiri sejak 40 tahun silam dan bertahan hingga sekarang.



"Warung Getuk Dalangan sudah ada ya sekitar 40 tahun-an," ungkap Suwarni mengira-ngira waktu berdirinya warung Getuk Dalangan, ditemui di lokasi warung, Selasa (17/11/2019) sore.


Warung ini didirikan oleh orang tua Suwarni, mbah Naisa. Suwarni merupakan generasi kedua yang mengelola warung getuk ini hingga sekarang. Praktis, menu yang ada di warung merupakan menu warisan pendahulunya.


Saat ini, Suwarni membuka warung dibantu anak-anaknya. Seperti yang tampak di warung. Ada yang bertugas melayani pembeli, ada yang menata daun pisang, serta ada yang mengupas singkong. "Ini yang punya Bu Suwarni. Saya anak mantunya, bantu-bantu," kata Ny. Ima (38), yang bertugas melayani pembeli.



Dia menjelaskan, warung memang murni menjajakan getuk. Ada lima jenis getuk yang disediakan. Yakni lopis, getuk, puli, moto belong, dan ketan. "Untuk jenis lopis baru kami jual sejak dua tahun terakhir. Sedangkan yang lainnya sudah lama," tuturnya.


Warung Getuk Dalangan buka setiap hari kecuali hari Minggu, Ramadan hingga satu bulan ke depan, dan hari-hari besar. Warung ini buka sejak pukul 10.00 WIB-17.00 WIB. Harga getuk mulai dari Rp 2.000 per porsi kecil, Rp 5.000 dengan porsi plastik mika kecil, atau tergantung si pemesan. Sejumlah perusahaan besar di Kudus juga beberapa kali pesan getuk. "Ada yang sampai 300 bungkus, 500 bungkus, pesannya," bebernya.


Mereka juga menerima pesanan getuk yang dibentuk seperti gunungan tumpeng. Dengan harga mulai dari Rp 250.000. Termasuk juga, getuk yang ditata sedemikian rupa guna keperluan lamaran pasangan.



Ima melanjutkan, saking larisnya setiap hari warung getuk ini menghabiskan singkong yang tak sedikit. Seperti lopis bisa habis sampai 5 kg, getuk sekitar 2 karung singkong, moto belong sekitar 60 lonjor, dan lainnya. Untuk jenis moto belong, di bagian tengahnya diberi irisan pisang tanduk khas Gunung Muria.


Biasanya pembeli mencampurkan getuk yang dipesannya dengan parutan kelapa, atau gula aren. "Mau gula atau kelapa, itu biasanya tergantung selera pembeli. Kalau manis ya pakai gula, kalau tidak, ya pakai kelapa," ungkap Ima.


Warung Getuk Dalangan biasanya ramai setiap pukul 10.00 WIB. Selain pembeli, ada juga bakulan yang kulakan getuk. Ada sejumlah bakulan getuk yang tersebar di Kudus. Selama ini pelanngganya berasal dari Mayong Jepara, SemarangKudus, Pati, dan daerah sekitarnya.

Rabu, 30 Oktober 2019

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan dengan Mayat Dikubur di Lantai Musala


Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan Surono yang mayatnya dikubur di lantai musala rumahnya. Polisi menduga Surono menjadi korban pembunuhan yang dilakukan orang dekatnya.
"Kuat dugaan pelakunya merupakan orang dekat korban. Tapi ini baru dugaan. Kami belum menetapkan tersangka," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Selasa (5/11).
Untuk menentukan tersangka, menurut Alfian, pihaknya akan menentukan motif atau alasan terduga pelaku melakukan pembunuhan. Motif tersebut nanti akan menjadi penguat bagi polisi dalam menetapkan tersangka.
Ada dua motif terduga pelaku membunuh Surono. Pertama adalah asmara yang berujung dendam. Kedua, masalah warisan.


1. Pembongkaran lantai musala di Jember dilakukan atas dugaan kasus pembunuhan
Minggu (3/11), polisi membongkar lantai musala yang ada di rumah warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo. Pembongkaran dilakukan karena ada dugaan di tempat itu terkubur jasad seseorang yang menjadi korban pembunuhan.

Dalam pembongkaran ditemukan sebuah kain sarung. Kemudian di lokasi pembongkaran juga tercium aroma bau busuk. Tak hanya itu, ternyata polisi juga menemukan sejumlah tulang.

"Ada tulang belulang yang ditemukan setelah lantai tempat salat itu kita bongkar," kata Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo, Senin (4/11).


2. Ada sepenggal cerita pembunuhan Surono sebelum lantai musala dibongkar

Rumah yang musalanya dibongkar itu milik Surono yang dikabarkan hilang sejak Mei 2019. Semasa hidupnya, Surono tinggal di rumah itu bersama istrinya, Busani.

Kepala Dusun Juroju, Edi bercerita, pada Jumat (1/11) dia didatangi anak Surono, Bahar. Saat itu Bahar baru pulang dari tempat kerjanya di Bali.

Kepada Edi, Bahar menceritakan hasil perbincangannya dengan Busani. "Malam Jumat kemarin itu Bahar ini telepon ibunya si Busani dan bercerita bahwa ibunya ini gak jadi nikah sama 'J' (menyebut nama seorang pria)," jelas Edi.

Busani tak jadi menikah dengan J karena istri J yang selama ini merantau ke Arab Saudi sudah pulang. Setelah mendapat cerita itu, Bahar kemudian menanyakan kabar ayahnya, Surono kepada Busani.


"Tapi sama Busani ini Bahar diminta gak usah tanya-tanya ayahnya lagi, karena ayahnya sudah dibunuh sama J itu," kata Edi.

Bahar kemudian terus mencecar pertanyaan kepada Busani kenapa ayahnya dibunuh. Busani menjawab karena Surono memergoki Busani saat bersama J.

"Katanya waktu itu Busani ini kepergok sama J di rumahnya oleh Surono ini. Kemudian, Surono dibunuh dan dikubur di di bawah lantai musala yang ada di dapur. Itu ceritanya Bahar lo ya, waktu datang ke saya," kata Edi.

Atas pengakuan itu, kasusnya kemudian dilaporkan ke polisi. Usai menerima laporan, petugas langsung datang ke lokasi."Lantai musala itu dibongkar. Saya tidak jelas, tapi ada semacam kain di lokasi musala yang dibongkar itu," terang Edi.

Selasa, 29 Oktober 2019

Permintaan Melonjak, Harga Batu Bara Naik ke US$ 66/Ton


Harga penjualan batu bara selama bulan November 2019 dipatok pada angka US$ 66,27 per ton atau naik 2,27% dari HBA Oktober 2019 senilai US$ 64,8 per ton. Ketetapan ini mengacu pada Keputusan Menteri Nomor 224 K/30/MEM / 2019 yang diteken oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan November 2019.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan kenaikan HBA bulan November dipicu oleh meningkatnya permintaan pasar menjelang musim dingin.
"Naiknya tipis dari bulan sebelumnya karena ada kenaikan permintaan," katanya dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (6/11/2019). BESTPROFIT


Harga batu bara tersebut, imbuh Agung, akan digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel). PT BESTPROFIT FUTURES

Nilai HBA sendiri diperoleh rata-rata empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, mayoritas harga acuan untuk 20 mineral logam (Harga Mineral Acuan/HMA) juga mengalami kenaikan di bulan November 2019. Misalnya, untuk harga Nikel naik menjadi US$ 17.456,43/dry metric ton (dmt) dari bulan sebelumnya, yaitu US$ 17.176,82/dmt.

1. Kobalt: US$ 36.035,71/dmt, naik dari US$ 34.363,64/dmt

2. Timbal: US$ 2.126,24/dmt, naik dari US$ 2.066,93/dmt

3. Seng: US$ 2.365,19/dmt, naik dari US$ 2.295,45/dmt

4. Aluminium: US$ 1.721,38/dmt, turun dari US$ 1.749,00/dmt

5. Tembaga: US$ 5.697,05/dmt, turun dari US$ 5.725,30/dmt

6. Emas sebagai mineral ikutan: US$ 1.498,65/ounce, turun dari US$ 1.515,23/ounce

7. Perak sebagai mineral ikutan: US$ 17,68/ounce, turun dari US$ 18,02/ounce

8. Ingot timah Pb 300: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan

9. Ingot timah Pb 200: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan

10. Ingot timah Pb 100: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan


11. Ingot timah Pb 050: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan

12 Ingot timah 4NINE: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan

13. Logam emas: sesuai harga logam emas yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan

14. Logam perak: sesuai harga logam perak yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan

15. Mangan: US$ 4,18/dmt, turun dari USD4,59/dmt

16. Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit: US$ 1,31/dmt, naik dari USD1,28/dmt

17. Bijih Krom: US$ 2,86/dmt, naik dari US$ 2,83/dmt

18. Konsentrat Ilmenit: US$ 4,24/dmt, naik dari US$ 4,09/dmt

19. Konsentrat Titanium: US$ 10,17/dmt, naik dari US$ 9,76/dmt

HMA adalah salah satu variabel dalam menentukan Harga Patokan Mineral (HPM) logam berdasarkan formula yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 2946 K/30/MEM/2017 tentang Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Mineral Logam. Variabel penentuan HPM logam lainnya adalah nilai/kadar mineral logam, konstanta, corrective factor, treatment cost, refining charges, dan payable metal.

Besaran HMA ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association, Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).