Kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang diselimuti masalah klasik overkapasitas. Pada saat kejadian kebakaran, lapas itu berisi 2.069 narapidana (napi) dan tahanan, padahal seharusnya hanya berisi 900-an orang.Best Profit
"Kalau kondisi lapas, tentunya overkapasitas ya. Dari kapasitas yang seharusnya 900an ini terisi 2.069 orang," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Apriyanti kepada wartawan, Rabu (8/9/2021). Bestprofit
"Penjagaan totally dari Lapas Kelas 1 Tangerang itu ada 13 orang itu dibagi 4 blok," imbuh Rika.
Terdapat 4 blok tahanan di lapas itu, tetapi kebakaran hanya terjadi di Blok C2 di mana merupakan khusus untuk napi kasus narkoba. Untuk Blok C2 disebut Rika seharusnya berisi 38 orang, tetapi saat kejadian berisi 122 orang. PT Bestprofit
"Blok lain alhamdulillah dalam keadaan aman. Blok C2 ada 122 orang, kapasitasnya 38 orang," ucap Rika. PT Bestprofit Futures
Meski overkapasitas, Rika menyatakan standar penjagaan di lapas tetap berjalan. "Tentunya memang bukan jadi alasan, tetapi itulah tantangan yang kami hadapi. SOP (standard operating procedure) tentunya tetap berjalan. Apalagi SOP penanganan kebakaran seperti ini," imbuh Rika.
Sebelumnya, sebanyak 41 korban tewas akibat kebakaran ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kebakaran bermula dari Blok C2.
"Dari kamar di Blok C2 kemudian merembet ke yang lain," kata Kombes Yusri saat dihubungi.
"(Sebanyak) 41 tewas, 8 luka, sisanya luka ringan dirawat di Poliklinik Lapas," lanjutnya.
Kebakaran terjadi pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Api dapat dipadamkan pada pukul 04.00 WIB.
Penebab kebakaran sementara ini diduga akibat korsleting listrik.