Jumat, 17 Agustus 2018

PDIP Bekali Bacaleg Artis, KD Hingga Tina Toon Ikut


PDIP memberikan pembekalan bakal caleg dari kalangan artis. Pembekalan dilakukan untuk membangun watak kesadaran akan kebudayaan Indonesia. PT BESTPROFIT

"Bung Karno mengatakan Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan, yakni kebudayaan kita. Bukan kebudayaan Amerika, bukan kebudayaan Eropa, bukan India, kebudayaan Arab, bukan kebudayaan China. Tapi Indonesia sebagai Taman Sarinya kebudayaan-kebudayaan besar dunia yang dibumikan dalam kepribadian bangsa Indonesia," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Senin (30/7/2018). BEST PROFIT

Pembekalan dilakukan hari ini di kantor DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Sederet bacaleg artis yang mengikuti pembekalan antara lain Rano Karno, Agustina Hermanto (Tina Toon), Andre Hehanusa, Harvey Malaiholo, Jeffry Waworuntu, Angel Karamoy, Ian Kasela, Krisdayanti, Chica Koeswoyo, Sarry Koeswoyo, Lita Zen dan Kirana Larasati. BESTPROFIT


Kepada mereka, Hasto menyampaikan sejarah kaderisasi PDIP. Kaderisasi dilakukan PDIP pasca-reformasi 1998.

"Maka ketika Ibu Mega bergabung dengan PDI tahun 1986, dan 1987 ikut Pemilu lalu terpilih sebagai anggota DPR. Beliau ke daerah-daerah dan berjuang agar 'tenggorakan rakyat' yang selama ini tersumbat, bisa bersuara kembali," terang Hasto.

Tidak hanya membahas kaderisasi, acara ini juga disampaikan kekayaan cita rasa nusantara. Salah satu contoh dari kekayaan nusantara ini pernah disajikan melalui makanan-makanan saat Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

"Ada soto, bajigur, ubi kayu. Itu menu utama kita. Sekarang kita meninggalkan itu. Jadi nanti kalau kampanye, buatlah apotek hidup. Kita minum jamu, tauco, tempe, tahu, buntil, oncom," kata Hasto.

Di balik diplomasi makanan, PDIP menjelaskan alasan Sukarno mempopulerkan bumbu nusantara tersebut. Seperti diketahui, salah satu masakan kesukaan Sukarno selama menjabat presiden adalah sayur lodeh.

"Bung Karno, itu kesukaannya sayur lodeh. Nah ini kita populerkan kembali," ujar Hasto. 

Kamis, 16 Agustus 2018

Krisis Narkoba Myanmar Menjangkau Australia

Di Myanmar, semakin banyak konflik terjadi, semakin meningkat pula produksi narkoba.
Bahkan, perdagangan narkoba di sana telah menyatukan dua pihak yang tampak mustahil bersatu. PT BESTPROFIT
Tahun lalu, tentara Myanmar mengusir 700.000 warga Rohingya dari Rakhine, seringkali dengan cara memusnahkan desa mereka. BEST PROFIT
Sekarang, sejumlah oknum tentara dilaporkan bekerja sama dengan para pengungsi Rohingya memperdagangkan narkoba. BESTPROFIT
Kerjasama ini menggambarkan parahnya krisis narkoba di Myanmar. Tahun lalu, seorang biksu di Rakhine bahkan tertangkap membawa 400.000 pil sabu.
"Tidak ada segmen kehidupan yang tak tersentuh masalah narkoba" ujar Troels Vester, direktur UNODC di Myanmar.
Dari hutan Myanmar ke jalanan Australia
Myanmar sudah lama dikenal sebagai produsen opium terbesar kedua di dunia, setelah Afghanistan.
Kini negara itu juga menjadi salah satu penghasil metamfetamin atau sabu terbesar yang sebagian besar beredar di Australia.
Tidak diperlukan peralatan rumit untuk membuat "yaba" - pil merah yang terbuat dari metamfetamin dan kafein. Cukup dapur kecil dan dan beberapa bahan kimia.
Laboratorium bergerak yang digunakan membuat pihak berwenang Myanmar sulit melacak operasi pembuatan narkoba ini.
"Myanmar tidak dapat memproduksi bahan kimia dimaksud. Tapi kami terletak di antara China dan India yang merupakan produsen terbesar," jelas Kolonel Polisi Zaw Lin Tun.
Sejumlah besar bahan kimia disita di sekitar kota industri Mandalay di Myanmar tengah. Menurut Vester, dari sinilah narkoba itu menyebar ke daerah konflik.
Vester menambahkan tidak ada wilayah di Myanmar yang tidak mengalami penggerebekan sabu oleh polisi.
Zaw Lin Tun memperkirakan pasar metamfetamin di wilayah itu bernilai $ 40 miliar.

 
Yaba, narkoba yang terbuat dari metamfetamin dan kafein dalam bentuk tablet merah, banyak beredar di Myanmar. (Reuters)


Jika pilyaba tersebar luas di Myanmar, metamfetamin yang beredar di Australia adalah dalam bentuk kristal, dikirim melalui pos paket, kurir narkoba di bandara atau pengiriman komersial.

"Biasanya jenisnya berupa metamfetamin kristal dengan kemurnian tinggi. Sumbernya hampir selalu dari Asia Tenggara dan belakangan dari Myanmar," kata Jeremy Douglas dari UNODC Asia Pasifik.
Narkoba di kamp pengungsi
Di kamp pengungsian di Bangladesh, para pengungsi Rohingya tidak diperbolehkan secara legal. Banyak yang putus asa dan memilih jadi pengedar, termasuk anak-anak.
Setidaknya 120 orang tewas dan sekitar 7.000 ditangkap pihak berwenang Bangladesh sejak Mei lalu, dalam upaya pemberantasan narkoba.
Pada Oktober tahun lalu, dua tentara Myanmar diperiksa setelah tertangkap tangan dengan 2 juta pil yaba di Rakhine.
Menurut Jeremy Douglas, ada laporan mengenai kolusi tentara dan warga Rohingya dalam perdagangan narkoba.
"Kelompok kejahatan transnasional sangat pandai menggunakan kekacauan untuk menjalankan bisnis mereka," kata Vester.
Myanmar dilanda konflik antara kelompok etnis dan tentara. Selain di Rakhine, negara bagian lainnya juga dilanda kekacauan, termasuk Shan dan Kachin.
Sedangkan wilayah otonomi Wa yang berbatasan dengan China memungkinkan akses mudah mendapatkan bahan kimia metamfetamin.
Menurut Vester, peredaran narkobA di Rakhine bukanlah hal baru. Namun konflik Rohingya membuat hal itu mengalami peningkatan.
Pada tiga bulan pertama 2018, pasukan perbatasan Bangladesh dan Myanmar menyita hampir 9 juta pil metamfetamin.
Hal ini mencerminkan tumbuhnya pasar yaba di Bangladesh dan penggunaan negara ini sebagai jalur ke negara tetangga lainnya.
Malaysia dan Australia melakukan penyitaan metamfetamin terbesar di masing-masing negara pada bulan Mei dan Desember tahun lalu. Semuanya diproduksi di Myanmar.


Petugas Kepolisian Australia menyita sabu asal Myanmar pada Desember 2017. (Supplied: AFP)


Pada Juni lalu, narkoba senilai US $ 183 juta dimusnahkan di Myanmar, menandai Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba.
Pemerintah Myanmar bahkan meminta warganya menjadi informan, dengan iming-iming "insentif pajak khusus".
"Saya meminta semua pihak memberantas narkotika yang melanda masyarakat kita, menghancurkan martabat kita dan potensi generasi muda kita," kata Presiden Myanmar U Win Myint.
Kolonel Polisi Zaw Lin Tun berharap warga melaporkan adanya perdagangan narkoba. Dia berpendapat krisis narkoba harus bahan pembicaraan dalam upaya perdamaian nasional.
Namun masalahnya tidak sesederhana itu. Kyaw Lwin yang mencoba yaba saat masih kuliah, mengatakan ruang lingkup permasalahan ini kurang dipahami.
"Orang tidak menyadari besarnya permasalahan narkoba di sini. Harganya sangat murah dan ada di mana-mana," katanya.
Dia mengaku kecanduan yaba dan biasa mengkonsumsinya tiga kali sehari.
"Efek sampingnya, saya selalu merasa marah. Dampak utamanya yaitu pengaruh mental," ujarnya.
Kyaw Lwin mengatakan masyarakat tidak tahu bagaimana menangani seorang pecandu metamfetamin.


Sejumlah biksu muda berjalan melintasi seorang pecandu narkoba di Man Sam, Myanmar utara. (Reuters: Soe Zeya Tu)




Kecanduan di dalam penjara

Fokus pemberantasan narkoba pada pengedar jalanan yang dijalankan pemerintah Myanmar membuat ribuan pecandu kini mendekam dalam penjara. Salah satunya bernama Ko Sai Aung Kham, yang divonis 5 tahun karena kepemilikan narkoba.
Di dalam penjara, dia lebih khawatir mengenai stigma yang dihadapinya sehingga membuatnya semakin kecanduan.
"Kami tidak diterima kembali ke masyarakat. Diskriminasi dari masyarakat terlalu kuat," kata Ko Sai Aung Kham.
Kini mulai ada kesadaran baru mulai bahwa penyalahgunaan narkoba adalah masalah kesehatan. Tidak semua penggunanya adalah penjahat.
Setelah menjalani hukumannya, Ko Sai Aung Kham memutuskan membangun jaringan pendukung bagi pecandu narkoba.
Dia giat mengunjungi warung-warung kopi mengajak pengunjung berhenti menggunakan narkoba.
"Pengguna narkoba mungkin tidak ingin berbicara dengan keluarganya," katanya.
Negara-negara yang dilanda krisis narkoba - termasuk China dan Australia - menggelar pertemuan di ibukota Myanmar, Naypidaw, pada Mei lalu.
Namun penanganannya tidak akan berhasil tanpa mengatasi problem sistemik di Asia Tenggara. "Itu juga berarti mengatasi korupsi," ujar Douglas.
Menurut dia, kunci untuk mengganggu rantai pasokan yaitu dengan memberantas pencucian uang hasil perdagangan narkoba.
"Australia dan UNODC berusaha mendorong berbagai negara untuk fokus pada kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang berada di balik produksi dan perdagangan narkoba," katanya.

Rabu, 15 Agustus 2018

Toyota Siapkan Adik All New Supra dan Toyota 86

Setelah memperkenalkan All New Supra, rupanya Toyota masih menginginkan satu mobil sport lagi. Dikatakan mobil sport Toyota akan menjadi adik dari All New Supra dan Toyota 86. PT BESTPROFIT

Dikutip Carscoops, pernyataan ini langsung disampaikan chief engineer Tetsuya Tada. Dikatakan Tada mengisyaratkan tengah mempertimbangkan untuk bisa memiliki mobil sport lain. Sehingga bisa memiliki line up mobil sport yang lebih banyak dan bisa menjadi 'three brothers'. BEST PROFIT

Tada melanjutkan Toyota 86 akan menjadi anak tengah, sedangkan Supra adalah akan menjadi kakak laki-lakinya. Ini menunjukkan model sport Toyota lain akan menjadi mobil sport entry-level di bawah Toyota 86. BESTPROFIT


Memang kabar ini bukan kali pertama terdegar, karena sebelumnya Tada telah menyebutkan berencana untuk bisa memiliki pilihan mobil sport lainnya dan menjadi model entry level mobil sport Toyota. Kabar pun bermunculan, model apa yang akan menjadi mobil sport entry level Toyota.

Diantaranya mobil konsep S-FR yang diperkenalkan pada Tokyo Motor Show 2015. Konsep itu dirancang dengan menggabungkan bobot ringan dengan mesin tanggug dengan penggerak roda belakang. Model ini makin santer terdengar, setelah Toyota kembali memperkenalkan mobil konsep S-FR Racing yang tampak sebagai pesaing sempurna untuk Mazda MX-5 Cup. 

Meski belum ada informasi resmi, rasanya akan menarik untuk menunggu hari kelahiran mobil sport Toyota terbaru ini nih.

Selasa, 14 Agustus 2018

Ini Nih Mobil 'Made in Indonesia' yang Laris di Luar Negeri


Merek-merek mobil yang berjualan di Indonesia tidak hanya memproduksi mobil untuk pasar Tanah Air saja. Sebagian juga ada yang menjadikan Indonesia basis ekspor dan nantinya mobil-mobil 'Made in Indonesia' itu dikirim ke negara-negara lain.  BEST PROFIT

Dalam data distribusi ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tercatat ada beberapa merek mobil yang mengekspor mobilnya secara utuh (CBU). Ada Toyota, Suzuki, Daihatsu, Nissan, Honda, dan sederet merek lainnya.  BESTPROFIT


Selera mobil setiap negara pastinya berbeda, tergantung dengan negara itu masing-masing. Kalau di Indonesia mobil MPV mendominasi, kira-kira mobil berlabel 'Made in Indonesia' apa yang terlaris di luar sana ya?  PT BESTPROFIT

Duduk di posisi teratas ada Toyota Fortuner. Sepanjang semester pertama tahun 2018, mobil yang diproduksi PT Toyota Motor Maunfacturing Indonesia itu terjual sebanyak 22.957 unit ke banyak negara. Kebanyakan ke Timur Tengah. 

Posisi kedua di bawah Fortuner, ditempati oleh MPV sejuta umat Avanza. Avanza 'Made in Indonesia' yang diproduksi oleh Daihatsu ini berhasil terjual sebanyak 18.320 unit sepanjang Januari-Juni 2018. 


Avanza bukan satu-satunya mobil Toyota yang diproduksi oleh Daihatsu ada juga Wigo atau lebih kita kenal dengan Ayla. Meski mungil, Wigo cukup laris karena bisa terjual sebanyak 13.480 unit. 

Berikut detikOto rangkum 10 mobil terlaris berlabel 'Made in Indonesia' yang laris di luar negeri. 

1. Fortuner: 22.957 unit
2. Avanza: 18.320 unit
3. Wigo (Agya): 13.480 unit
4. APV: 8.081 unit
5. Rush: 7.954 unit
6. Ertiga: 6.399 unit
7. TownAce (GranMax): 6.069 unit
8. Sienta: 4.041 unit
9. Innova: 3.697 unit
10. LiteAce (GranMax): 2.058 unit 

Senin, 13 Agustus 2018

Bukan Avanza, Fortuner Buatan Karawang Lebih Laris di Luar Negeri


Toyota Avanza telah bertahun-tahun menyandang predikat sebagai mobil terlaris di Indonesia. Laris di Indonesia, belum tentu mobil itu juga laris di negeri orang. Mobil 'Made in Indonesia' terlaris di luar negeri adalah Fortuner bukan Avanza.  BEST PROFIT

Fortuner yang diproduksi sendiri oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia ini sudah terjual 22.957 unit sepanjang Januari hingga Juni 2018. Sementara Avanza hanya 18.320 unit saja. BESTPROFIT


Padahal untuk memenuhi pasar Indonesia, Avanza sudah menjual 39.455 unit sepanjang enam bulan pertama tahun 2018, sedangkan Fortuner tidak mencapai setengahnya hanya 9.072 unit.  PT BESTPROFIT

Negara yang paling banyak memesan Fortuner buatan Karawang ini adalah Timur Tengah, mulai dari Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Oman, dan beberapa negara lain. 


Berbeda dengan Fortuner, Avanza justru diminati oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, dan sederet negara di wilayah Amerika Latin. 

Sebagai informasi Avanza bukan diproduksi oleh Toyota melainkan Daihatsu di pabrik Karawang. Daihatsu juga memproduksi model mobil lain dari Toyota selain Avanza misalnya Rush, Agya, juga Calya. 

Jumat, 10 Agustus 2018

Ramaikan senam kolosal HUT ke- 50 BPJS Kesehatan, BRI raih penghargaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar senam kolosal dalam rangka HUT ke-50 BPJS Kesehatan sekaligus menyambut Asian Games 2018 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (29/7). BPJS Kesehatan menggandeng mitra kerja strategis untuk meramaikan kegiatan ini salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BESTPROFIT
Sebanyak 18.000 Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) se- BEST PROFIT
Indonesia juga masyarakat umum memadati dan mengikuti kegiatan ini. Hadir dalam acara BESTPROFIT
tersebut Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Direktur Kepatuhan Bank BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.

Sebagai mitra kerja strategis, kami mendukung BPJS Kesehatan dalam upaya meningkatkan
kolektabilitas iuran peserta JKN-KIS melalui berbagai inovasi dan terobosan produk jasa
keuangan. Kerja sama yang telah kami lakukan dengan BPJS Kesehatan yakni pendaftaran
kepesertaan dan pembayaran Iuran JKN secara online melalui e-channel, bisa melalui ATM,
Electronic Data Capture (EDC), Mobile Banking, Internet Banking,Cash Management System
(CMS) BRI, maupun Agen BRILink, ungkap Solichin.

Dalam acara senam massal ini Bank BRI mendapat apresiasi dan penghargaan khusus atas
pemberian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan pada Mei 2018 lalu di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. CSR dari BRI tersebut meliputi pendaftaran dan pembayaran iuran JKN-KIS bagi 1.000 jiwa dan dibayarkan satu tahun dimuka periode TMT 1 Mei 2018 sampai dengan 31 April 2019 dengan total iuran sebesar Rp.306.000.000,-.

Solichin mengungkapkan bahwa Bank BRI telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam
berbagai hal. Selain melalui pemberian CSR pada Program Donasi BPJS Kesehatan, Bank BRI
juga bekerja sama dalam penyediaan layanan keuangan bagi perseroan.

Kami bangga mendapatkan apresiasi dari BPJS pada perayaan HUT ke-50 BPJS Kesehatan ini. Kami akan terus mendukung BPJS Kesehatan dengan meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional setiap bulannya, pungkas Solichin.

Kamis, 09 Agustus 2018

Terorisme hingga kejahatan jalanan jadi fokus pengamanan Asian Games

Polri dan TNI menyatakan kesiapannya mengamankan gelaran Asian Games 2018. Setidaknya ada empat kerawanan yang menjadi fokus pengamanan selama event internasional itu berlangsung di Jakarta dan Palembang Agustus nanti. PT BESTPROFIT

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kerawanan pertama yang perlu diwaspadai yakni ancaman terorisme. Kendati demikian, dia meminta masyarakat tidak takut berlebihan karena Polri terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok teroris.  BEST PROFIT
"Sampai hari ini kita sudah tangkap 242 orang pasca-bom Surabaya. 21 Di antaranya terpaksa tertembak karena melawan ketika ditangkap dengan barang buktinya. Ini operasi akan terus berlanjut," ujar Tito usai rapat pengamanan Asian Games di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/7). BESTPROFIT
Kerawanan lain yang menjadi fokus pengamanan Asian Games 2018 adalah kejahatan konvensional atau street crime. Tito mengklaim, pihaknya telah menangkap ribuan penjahat jalanan dalam operasi yang dilakukan sebulan terakhir.
Operasi cipta kondisi yang menyasar kejahatan jalanan seperti copet, jambret, begal, dan penodong ini terus dilakukan hingga Asian Games berlangsung.
Kerawanan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi juga menjadi fokus pengamanan yang ketiga. Apalagi Asian Games juga diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan.
"Ini titik api yang ada kita bergerak proaktif, jaga itu termasuk penegakan hukumnya tangkap bagi yang membakar," ucap Tito.
Kerawanan terakhir yang perlu diwaspadai adalah kemacetan, terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Polri telah menerapkan berbagai strategi untuk meminimalisir kemacetan terutama di jalur-jalur yang dilalui kontingen Asian Games.
"Prinsipnya kita optimis ini kita maksimal bergerak. Dan kita yakin Jakarta, Jabar, Banten, dan Sumsel aman," Tito menjelaskan.