Kamis, 09 Agustus 2018

Terorisme hingga kejahatan jalanan jadi fokus pengamanan Asian Games

Polri dan TNI menyatakan kesiapannya mengamankan gelaran Asian Games 2018. Setidaknya ada empat kerawanan yang menjadi fokus pengamanan selama event internasional itu berlangsung di Jakarta dan Palembang Agustus nanti. PT BESTPROFIT

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kerawanan pertama yang perlu diwaspadai yakni ancaman terorisme. Kendati demikian, dia meminta masyarakat tidak takut berlebihan karena Polri terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok teroris.  BEST PROFIT
"Sampai hari ini kita sudah tangkap 242 orang pasca-bom Surabaya. 21 Di antaranya terpaksa tertembak karena melawan ketika ditangkap dengan barang buktinya. Ini operasi akan terus berlanjut," ujar Tito usai rapat pengamanan Asian Games di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/7). BESTPROFIT
Kerawanan lain yang menjadi fokus pengamanan Asian Games 2018 adalah kejahatan konvensional atau street crime. Tito mengklaim, pihaknya telah menangkap ribuan penjahat jalanan dalam operasi yang dilakukan sebulan terakhir.
Operasi cipta kondisi yang menyasar kejahatan jalanan seperti copet, jambret, begal, dan penodong ini terus dilakukan hingga Asian Games berlangsung.
Kerawanan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi juga menjadi fokus pengamanan yang ketiga. Apalagi Asian Games juga diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan.
"Ini titik api yang ada kita bergerak proaktif, jaga itu termasuk penegakan hukumnya tangkap bagi yang membakar," ucap Tito.
Kerawanan terakhir yang perlu diwaspadai adalah kemacetan, terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Polri telah menerapkan berbagai strategi untuk meminimalisir kemacetan terutama di jalur-jalur yang dilalui kontingen Asian Games.
"Prinsipnya kita optimis ini kita maksimal bergerak. Dan kita yakin Jakarta, Jabar, Banten, dan Sumsel aman," Tito menjelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar