Rabu, 19 Agustus 2020

Kartu Prakerja Kibarkan Semangat di Tengah Pandemi

 Sejak awal, program Kartu Prakerja didesain demi mewujudkan visi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang jadi prioritas pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo. Namun di awal kelahiran, pandemi Covid-19 menerpa negeri, memorakporandakan sektor ekonomi dengan banyak pekerja yang dirumahkan. Best Profit

Kartu Prakerja merupakan inovasi pelayanan publik dari pemerintah yang menggandeng mitra platform digital serta mitra pembayaran untuk memberikan pelayanan yang beragam dan relevan dengan harga yang bersaing. Bertujuan awal untuk menaikkan level para pekerja, utamanya para lulusan baru guna optimalisasi bonus demogari, Kartu Prakerja pun menjadi instrumen jaring pengaman sosial bagi mereka yang terdampak pandemi, namun tidak termasuk dalam program perlindungan sosial manapun. Bestprofit


Pada tahun pertama, pemerintah menargetkan 5,6 juta penerima Kartu Prakerja, dan 680.918 orang dalam tiga angkatan telah merasakan manfaat program. Di antaranya, Roby Sandy dan Yosebila Noni Erni. Roby yang sempat terpuruk usai kehilangan mata pencaharian sebagai seorang juru masak, berhasil bertahan dengan berjualan kue secara daring. PT Bestprofit

Ia mengatakan, semangatnya kembali tersulut setelah dikabarkan lulus seleksi sebagai pemegang Kartu Prakerja. Saat itu, ia mengikuti pelatihan Japanese Cheesecake dari Baking World.

"Usaha baru ini jadi ladang baru bagi keluarga kami. Ini semua karena pelatihan Pra Kerja yang saya ikuti. Para pelatihnya sangat sabar menjawab pertanyaan saya," kata Roby.

Sementara Yosebila, setelah mendaftar dan terpilih sebagai penerima Kartu Prakerja, memilih mengikuti Pelatihan Bahasa Inggris untuk Pencari Kerja di platform Pijar Mahir. PT Bestprofit Futures

"Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap dapat menghadapi wawancara dalam Bahasa Inggris dengan lebih fasih," katanya.

Sesuai konsep awal yang dicanangkan Jokowi, ada tiga unsur penting dalam program Kartu Prakerja, yaitu skillingreskilling, serta upskilling. Para peserta pelatihan Kartu Prakerja baik pencari kerja, korban PHK, maupun pelaku UMKM yang terdampak pandemi, ingin meningkatkan kompetensi atau mempelajari keahlian baru dapat memilih pelatihan sesuai minat.Setiap penerima Kartu Prakerja ditetapkan berhak atas bantuan senilai Rp3.550.000 yang terdiri atas dana beasiswa untuk membeli pelatihan, serta dana insentif untuk empat bulan. Komponen wajib berpartisipasi dalam pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM.

Menurut data Kemenko Perekonomian, tujuh kategori pelatihan yang paling tinggi peminat adalah penjualan dan pemasaran, bahasa asing (Inggris, Korea, Mandarin, Jepang, Arab), tekonologi informasi, makanan dan minuman, gaya hidup, serta keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar