Kamis, 27 Agustus 2020

Rio Tinto Pangkas Bonus CEO karena Rusak Situs Bersejarah

 Perusahaan tambang multinasional Rio Tinto bakal memotong bonus CEO Jean-Sébastien Jacques sebesar US$3,5 juta atau sekitar Rp51,8 miliar (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS). Best Profit

Pemangkasan itu dilakukan usai perusahaan merusak situs Aborigin berusia 46 ribu tahun Juukan Gorge, saat melakukan ekspansi tambang di Australia Barat pada 24 Mei lalu. Bestprofit

Selain Jacques, perusahaan juga memotong bonus Kepala Divisi Bijih Besi Chris Salisbury dan Kepala Hubungan Korporasi Simone Niven, masing masing sebesar US$792 ribu and US$687 ribu. Keduanya dianggap ikut bertanggung jawab atas kejadian tersebut. PT Bestprofit


Berdasarkan pernyataan perusahaan yang dilansir dari AFP, penyelidikan internal menilai kerusakan situs bersejarah itu adalah "hasil dari serangkaian keputusan, tindakan, dan kelalaian selama periode waktu yang lama." 


PT Bestprofit Futures

Chairman Rio Tinto Simon Thompson mengakui perusahaan gagal menghargai masyarakat setempat dan warisannya.

"Meski tinjauan dengan jelas menyampaikan kerangka perubahan, penting untuk ditekankan bahwa ini hanya awal dari proses, bukan akhir," ujar Thompson.

Thompson juga memastikan perusahaan akan menerapkan tata kelola yang lebih baik agar kejadian di Juukan Gorge tidak terulang.


Sebelumnya, perusahaan menyampaikan pembelaan dengan menyatakan ledakan Juukan Gorge diizinkan berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah setempat yang diteken pada 2013 lalu.Perusahaan juga akan bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas setempat, Pinikura and Puutu Kunti Kurrama Aboriginal (PKKP).

Namun, aksi protes oleh pimpinan kelompok Aborigin membuat perusahaan akhirnya meminta maaf.

Komunitas setempat menyatakan tidak diberitahu atas rencana peledakan tersebut hingga akhirnya terlambat untuk mencegahnya.

Pemerintah Australia Barat sendiri tengah menelaah kembali aturan terkait operasional pertambangan di dekat situs warisan adat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar