Rabu, 23 November 2016

PDIP Tetap Dukung Ahok-Djarot: Kita Tak akan Bergeser

PDIP menyatakan tetap konsisten mendukung duet Ahok-Djarot Djarot di Pilgub DKI 2017. Meski Ahok kini menjadi tersangka karena pidato kontroversinya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, PDIP tetap akan mengawal proses hukum mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Kami tidak akan mengubah sikap. Kami terhadap penetapan ini karena walaupun Pak Ahok ditetapkan jadi tersangka pencalonan dia sebagai Gubernur DKI tidak akan hilang," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

"Kalau partai lain kami tidak berani bicara. Tapi kalau PDIP tidak akan bergeser 1 senti pun," imbuh dia.

Ia menambahkan, masih akan mengkaji proses penetapan tersangka Ahok oleh Bareskrim Polri. Trimedya masih menyangsikan Ahok dijerat dengan pasal penistaan agama dan UU ITE.

"Semua orang terutama kaum-kaum terpelajar tahu seperti apa unsur-unsur yang terpenuhi dalam pasal 156 itu. Walau tadi kita mendengar Kabareskrim menjelaskan 2 alat bukti itu apa. Bahwa Pak Ahok ini seperti pasal 184 KUHAP sudah memenuhi kriteria untuk jadi tersangka. Karena ini transparan seharusnya dihelaskan yang supaya kita tahu unsur itu yang mana," beber dia.

"Kita akan mempelajari alasan-alasan dari Bareskrim itu kemudian langkah-langkah kita ke depan dalam rangka menjelaskan kepada masyarakat bagaimana posisi Pak Ahok tersebut," sambung dia. BESTPROFIT

Selasa, 22 November 2016

Ahok ke Pendukung: Tetap ke TPS dan Menangkan Kami Satu Putaran

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menerima sejumlah pendukungnya di rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat saat Markas Besar Kepolisian RI menetapkan dia sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Ahok meminta para pendukungnya untuk ikhlas menerima penetapan status oleh Polri ini.

Dia yakin Polri profesional dalam menangani kasus ini. Kepada para pendukungnya Ahok tetap memberikan semangat, bahwa ini bukan akhir dari pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

Ahok meminta pendukungnya tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 15 Februari 2017 nanti dan memenangkan Pilgub DKI satu putaran. "Tolong pendukung kami tetap datang ke TPS untuk memenangkan kami satu putaran," kata Ahok di rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016).

Kepada pendukungnya Ahok meyakinkan bahwa akan 'bertarung' di pengadilan dan tetap maju Pilgub. "Yang penting bapak ibu jangan patah semangat. Bisa lihat malunya orang yang fitnah. Eh kita menang satu putaran. Malu dia. Itu yang penting. Kita fight dulu. Malu tuh dia. Kita satu putaran," kata Ahok.

Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Surat perintah penyidikan diterbitkan hari ini dan langsung diteruskan ke jaksa penuntut umum.

Namun penyidik memutuskan untuk tidak menahan Ahok. "Penyidik belum menetapkan langkah untuk melakukan penahanan karena penahanan itu harus memenuhi syarat objektif," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mabes Polri, jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016). PT BESTPROFIT

Senin, 21 November 2016

Absen Karena Cedera, Irfan Bachdim: Bawa Piala AFF ke Indonesia

Irfan Bachdim kecewa berat gagal tampil di Piala AFF 2016. Tidak bisa bertarung di atas lapangan, dia berharap rekan-rekannya bisa membawa pulang trofi tersebut ke tanah air.

Irfan batal berangkat ke Piala AFF 2016 karena mengalami cedera tulang fibula pada kaki kirinya. Cedera itu dia dapatkannya pada Selasa (15/11) pagi dalam sebuah sesi latihan.

[Baca Juga: Irfan Bachdim Cedera dan Absen di Piala AFF, Posisinya Digantikan Pahabol]

Untuk menggantikan Irfan, pelatih Alfred Riedl memilih memanggil Ferinando Pahabol. Kehadirannya diharapkan mampu menjadi tandem bersama Boaz Salossa, yang selama ini menjadi duet bersama Irfan.

"Ini bukan sekadar tim untuk saya. Mereka bukan hanya sekadar teman, tetapi mereka sudah menjadi keluarga bagi saya. Saya bangga bisa menjadi bagian tim ini. Saya akan mendukung dan mendoakan untuk semuanya dan tetap sehat," tulis Irfan di akun Instagramnya.

Meski gagal memperkuat timnas, Irfan menegaskan tidak akan menyerah begitu saja. Dia bertekad bangkit untuk menyembuhkan cederanya yang diperkirakan pulih dua bulan lagi.

Irfan juga memberikan semangatnya bagi pemain lainnya. Kendati mimpinya sirna, pemain Consadole Sapporo meminta agar rekan-rekannya tetap berusaha mewujudkan impiannya membawa Indonesia juara Piala AFF 2016.

"Merupakan impian bagi saya bermain untuk timnas dan saya tidak akan menyerah dan akan segera fit untuk kembali lagi. Ini adalah sepakbola dan hal seperti ini bisa terjadi. Ini bukan kesalahan pemain lain atau siapapun. Saya mendukung kalian semua dan berdoa yang terbaik."

"Guys, berikanlah semua dan bermain dengan hati dan berjuang untuk Indonesia tercinta. Mimpi saya hancur, tapi kalian dapat mewujudkan mimpi saya. Berjuanglah dan bawa Piala itu ke Indonesia," tulisnya lagi. PT BESTPROFIT

Jumat, 18 November 2016

Ini 2 Rencana Trump yang Jadi Sorotan Serius

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) telah selesai dengan nama pemenang, Donald Trump. Akan tetapi drama masih berlanjut hingga sekarang, sebab investor masih menunggu implementasi kebijakan yang sudah disuarakan oleh Trump saat kampanye.

Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, menyatakan dua kebijakan utama Trump menjadi sorotan serius. Pertama tentang pemangkasan tarif pajak, sebagai upaya untuk mendorong perekonomian negara menjadi lebih cepat.

Chatib melihat, ada risiko yang dikhawatirkan oleh investor. Pemangkasan tarif akan membuat penerimaan pajak turun. Bila belanja digenjot lebih besar, artinya defisit anggaran melebar. Pemerintah AS harus menarik utang yang besar untuk menutupi belanja.

"Itu nantinya harus dibiayai oleh obligasi. Permintaan obliogasi yang meningkat akan membuat tingkat bunga AS akan naik," ujar Chatib, saat acara UOB-Indonesia Economic Outlook 2017 di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Kondisi tersebut akan menimbulkan sedikit gejolak di pasar keuangan. Likuiditas akan kembali ke AS, dan mendorong penguatan yang cukup siginifikan pada dolar Amerika Serikat (AS). Sementara mata uang di banyak negara akan melemah, termasuk rupiah.

"Likuiditas akan kembali ke AS. dan mata uang di banyak negara termasuk rupiah akan mengalami tekanan dalam medium term," terang Chatib.

Kebijakan kedua adalah terkait dengan perdagangan. Trump cenderung menuju ke arah proteksionis, setelah mengetahui perdagangan yang terjadi selama ini antara AS dengan banyak negara tidak adil.

Chatib menilai kebijakan tersebut berbahaya. Untuk pertama kali, pertumbuhan perdagangan dunia lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi. Di mana China menjadi negara pemasok barang terbesar di dunia. Bila kemudian AS menjadi proteksionis, maka China akan kehilangan pasar.

"Kalau AS tidak mau beli, lalu siapa yang akan membeli barang China yang begitu melimpah," paparnya.

Negara berkembang tidak cukup kuat untuk terus menampung barang impor. Sebab ini membuat ekonomi negara tersebut, khususnya untuk industri akan semakin lemah. Orientasi ekspor tidak bisa diharapkan lagi,

"Fenomena Brexit, Trump dan yang lainnya ini menunjukkan resistensi dalam globalisasi. Kalau trade begitu sulit, maka ada risiko perdagangan global menyusut," tandasnya.PT BESTPROFIT

Kamis, 17 November 2016

Ahok Jadi Tersangka, PDIP: Itu Berlebihan!

Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki T Purnama (Ahok) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. PDIP sebagai partai pengusung Ahok-Djarot di Pilgub 2017 menganggap penetapan tersangka Ahok sesuatu yang berlebihan.

"Kita tahulah kasus ini bukan semata-mata hukum tapi unsur politik cukup kuat sehingga dibuat gelar perkara yang tidak lazim," kata Ketua DPP DPP PDIP Trimedya Pandjaitan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

"Itu berlebihan dari pihak kepolisian menetapkan tersangka karena Pak Ahok kooperatif karena sebelum tanggal 16 itu sendiri sudah datang sendiri ke Mabes Polri," imbuhnya.

Baca Juga: Ahok Jadi Tersangka, Kapolri: Penyelidik Independen, Bukan Perintah Atasan

Trimedya menambahkan, PDIP juga mempertanyakan pernyataan Kabareskrim Komjen Ari Dono yang menyebut adanya 2 unsur yang terpenuhi untuk tetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.

"Pak Basuki tidak memenuhi kriteria jadi tersangka harusnya dua alat bukti dijelaskan pihak kepolisian mana saja yang dipenuhi," ungkapnya.

"Dari 27 penyidik juga tidak bulat menyatakan Ahok sebagai tersangka," imbuhnya.

Sebelumnya, Mabes Polri mengumumkan hasil gelar perkara kasus penistaan agama yang diduga melibatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mabes Polri resmi memutuskan kasus penistaan agama dilanjutkan ke tahap penyidikan dan menetapkan Ahok menjadi tersangka.

"Kesimpulan hasil gelar perkara. Mengingat terjadinya perbedaan pendapat yang sangat tajam di kalangan ahli, antara lain ada tidaknya unsur niat menista atau tidak agama hal ini juga menjadi perbedaan pendapat tim penyelidik yang berjumlah 27 orang di bawah Brigjen Pol Agus Adrianto sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri," kata Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto dalam konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Rabu (16/11/2016). BESTPROFIT

Rabu, 16 November 2016

Ahok: Mandela Dipenjara Lalu Jadi Presiden, Siapa Tahu Gue Juga

Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi soal status hukum jika ia menjadi tersangka. Bukan merasa malu, Ahok malah mengungkapkan dirinya bangga menjadi tersangka sebab kasus yang ia hadapi bukan kasus korupsi.

Ahok mengatakan, kasus dugaan penistaan agama yang ia hadapi bukanlah hal yang direncanakan dan diniatkan oleh dirinya. Ia siap diproses secara hukum dan membiarkan publik melihat secara transparan.

"Tersangka, jadi tersangka saja. Yang malu itu tersangka koruptor. Kalau tersangka belain orang, bangga saya. Ahok dipenjara karena difitnah dan dizalimi," ungkap Ahok di Rumah Lembang, Jl Lembang No. 27, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016).

Gubernur DKI nonaktif itu mengambil pelajaran hidup dari sosok Nelson Mandela yang dipenjara sebab menyuarakan aspirasinya. Jika nantinya dipenjara, dengan candaan Ahok menyebut bukan tidak mungkin ia akan menjadi presiden seperti Nelson Mandela.

"Mandela dipenjara 35 tahun jadi presiden. Siapa tahu gue jadi presiden kan enak, ngapain pusing," ungkapnya.

Saat Mabes Polri mengumumkan status Ahok sebagai tersangka, Ahok sedang menerima aduan warga di Rumah Lembang. Aktifitas itu pun dia lanjutkan. Warga tetap mengadu, mulai dari soal tanah hingga anak hilang.

Bareskrim Mabes Polri menetapkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka dugaan penistaan agama. Kesimpulan dari para penyelidik itu tidak bulat.

"Ada perbedaan tajam dari pihak ahli tentang ada tidaknya unsur niat. Hal ini menyebabkan ada perbedan pendapat dari tim penyelidik 27 orang," kata Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto dalam konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Rabu (16/11).

Penyelidik Bareskrim Polri sudah mengundang 29 orang saksi dan 39 orang ahli. Pada akhirnya, kesepakatan diambil yaitu Ahok sebagai tersangka. BESTPROFIT

Selasa, 15 November 2016

Deretan kebijakan Trump usai dilantik jadi Presiden AS

Kemenangan Donald Trump dalam pemilu 8 November lalu menjadikannya presiden terpilih Amerika Serikat dan mengejutkan banyak pihak. Banyak yang tidak menyangka kandidat dari Partai Republik tersebut mampu menaklukkan rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Para pendukung Trump tentu menyambut baik kemenangan ini. Sementara itu, beberapa orang lain mengaku khawatir masa depan AS di tangan Trump nanti.
Untuk menjawab semua rasa penasaran publik, pertama kalinya Trump menggelar wawancara televisi dengan CBS News yang dipandu Lesley Stahl. Wawancara bertajuk '60 Minutes' itu diadakan di rumah mewahnya.
Dalam wawancara tersebut, Trump bicara blak-blakan soal beberapa hal yang menjadi pertanyaan rakyat Negeri Paman Sam. Trump juga menjanjikan beberapa hal yang akan segera dia laksanakan begitu menjabat sebagai presiden AS pada Januari tahun depan. BESTPROFIT