Fenomena batu bersusun atau 'Rock Balancing' kembali membuat heboh
warga di Kampung Cibojong, RT 01 RW 01, Desa Jayabakti, Kecamatan
Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. Sebanyak 99 susunan batu kembali
muncul memanjang di Sungai Cidahu. BESTPROFIT
Batu bersusun yang sebelumnya juga sempat muncul di awal Februari ini, kembali tersusun rapi di Sungai dengan panjang hampir 600 meter. Lokasinya masih di tempat sama. Warga mengetahui kemunculan batu itu pada Senin (26/2/2018) kemarin. BEST PROFIT
Batu bersusun yang sebelumnya juga sempat muncul di awal Februari ini, kembali tersusun rapi di Sungai dengan panjang hampir 600 meter. Lokasinya masih di tempat sama. Warga mengetahui kemunculan batu itu pada Senin (26/2/2018) kemarin. BEST PROFIT
"Diketahui jam 08.00 WIB kemarin jumlahnya baru 59, hari ini jumlahnya
bertambah jadi 99 susun batu berjejer sepanjang 600 meter," kata Asep
Saprudin (40) tokoh masyarakat setempat kepada detikcom, di Sungai
Cidahu.
Asep dan sejumlah warga mengaku sempat melakukan ronda semalaman hanya untuk mengungkap orang misterius yang menyusun batu itu. BESTPROFIT
"Katanya ada yang sempat lihat jam 07.00 WIB kemarin ada orang yang ke sungai, tapi ketika ditanya sama warga orang itu enggak menjawab. Tahu-tahu batunya sudah nyusun, bahkan semalaman semua warga melakukan ronda malam tapi tidak terungkap eh pagi ini sudah bertambah jumlahnya," lanjut dia.
"Katanya ada yang sempat lihat jam 07.00 WIB kemarin ada orang yang ke sungai, tapi ketika ditanya sama warga orang itu enggak menjawab. Tahu-tahu batunya sudah nyusun, bahkan semalaman semua warga melakukan ronda malam tapi tidak terungkap eh pagi ini sudah bertambah jumlahnya," lanjut dia.
Di tempat yang sama, Ujang, masih warga setempat sepakat dengan warga
lainnya untuk tidak menghancurkan batu-batu yang sudah tersusun dan akan
melestarikannya. Sementara sebelumnya, batu itu dihancurkan.
"Ini kan seperti karya seni, saya saja mau menyusun seperti ini tidak mudah. Kita tetap kordinasi ke Muspika Cidahu, warga juga tidak ada yang menganggap ini sebagai fenomena mistis lagi. Kecurigaan siapa yang membuatnya juga sudah mengarah ke seseorang," tutur Ujang.
"Ini kan seperti karya seni, saya saja mau menyusun seperti ini tidak mudah. Kita tetap kordinasi ke Muspika Cidahu, warga juga tidak ada yang menganggap ini sebagai fenomena mistis lagi. Kecurigaan siapa yang membuatnya juga sudah mengarah ke seseorang," tutur Ujang.