Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara menanggapi kritikan keras beberapa pihak yang menilai perjanjian divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Kesepakatan akuisisi 51% saham Freeport mendapat kritikan dari mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier yang menurutnya kesepakatan tersebut hanya sebuah pencitraan di tahun politik.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, juga menyindir kesepakatan divestasi saham Freeport bohongan. Sebelumnya, Kamis (12/7), Freeport McMoRan inc meneken head of agreement divestasi 51% saham Freeport dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). BESTPROFIT
Freeport McMoRan adalah induk PTFI dan Inalum adalah BUMN yang akan membeli 51% saham Freeport. Jokowi menegaskan proses mencapai kesepakatan dengan pihak Freeport tidak mudah dan memakan waktu. BEST PROFIT
"Ini kan namanya proses itu mesti pertama-tama harus head of agreement, nanti ditindaklanjuti ke-2, ke-3. Tapi kesepakatan itu perlu saya sampaikan ya, ini proses panjang hampir 3,5 tahun hampir 4 tahun kita lakukan dan alot sekali," ujar Jokowi di gedung akademi bela negara NasDem, Jl Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018).
Jokowi Menurut Jokowi, proses pengambilalihan saham PT Freeport memakan waktu yang panjang. Saat ini, pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sudah siap untuk membeli 51% saham Freeport Indonesia.
"Kalau sudah bisa masuk ke head of agreement itu sebuah kemajuan yang amat sangat. Jangan dipikir itu ketemu baru tanda tangan, ini proses panjang 3,5 tahun kita dengan Freeport. Alot. Kalau kemajuan Alhamdulillah patut kita syukuri," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, tidak ingin ada sentimen negatif terkait pengambilalihan saham PT Freeport.
"Jangan malah sudah ada kemajuan ada yang ngomong miring-miring," jelasnya.