Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
tidak diragukan lagi akan dimakzulkan. Hal itu disampaikan oleh Andrew
Hall, penasihat hukum top yang pernah mendampingi mantan Presiden AS
Richard Nixon dalam skandal Watergate.
Seperti dilansir Press TV, Rabu (12/9/2018), dalam wawancara terbaru dengan The Independent,
Hall menyebut dirinya seperti melihat sejarah terulang dengan
sendirinya dengan Trump menjabat Presiden AS. Terlebih saat ini semakin
banyak mantan penasihat dan ajudan Trump terjerat penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2016, yang dipimpin penasihat khusus Robert Mueller.
"Menutup-nutupi selalu jauh lebih buruk dari tindak kriminal," sebut Hall kepada The Independent.
"Dan yang satu ini sangat tidak bisa dipercaya. Kita memiliki seorang
presiden yang masih menjabat yang tak akan diragukan lagi, akan
dimakzulkan," tegasnya.
"Gagasan untuk mempersiapkan seorang saksi sendiri adalah gagasan yang
baik, tapi fakta bahwa dirinya tidak mampu untuk jujur sepanjang ujian
cukup mengerikan," imbuh Hall dalam pernyataannya. PT BESTPROFIT
"Ini
mengangkat banyak isu. Jika seorang pengacara mengetahui kliennya tidak
mengatakan kebenaran, dia tak bisa hanya duduk dan membiarkan itu
terjadi, dia tidak bisa berpartisipasi dan dia harus menjauhkan dirinya
dari aktivitas itu... jika tidak, mereka kehilangan lisensi mereka
karena memfasilitasi sumpah palsu," cetus Hall.
Pekan lalu,
Wakil Presiden AS Mike Pence menyebut bahwa Trump kemungkinan akan
menghadapi pemakzulan jika anggota parlemen dari Partai Demokrat
mendominasi House of Representatives (HOR) setelah pemilu sela untuk kongres digelar pada November mendatang.
Menurut Hall, dalam wawancara dengan The Independent, pemilu
sela pada November memiliki dampak besar untuk mengetahui kelanjutan hal
ini. "Jika Demokrat menguasai Senat, atau cukup untuk membalikkan
dominasi Republik, maka akan terjadi pemakzulan yang sukses," sebutnya.
Skandal
Watergate merupakan skandal konspirasi tahun 1970-an yang memaksa
Presiden AS saat itu, Richard Nixon, mengundurkan diri. Skandal ini
terbongkar usai perampokan kantor Komisi Nasional Demokrat di Watergate,
Washington DC tahun 1972 dan berujung pada terungkapnya konspirasi
politik yang juga diketahui Nixon.