Arab Saudi terus memoles kesiapan menjadi destinasi wisata. Rangkaian mega proyek di sektor pariwisata pun telah mereka lakukan.
PT BESTPROFIT
Arab Saudi baru-baru ini telah mengeluarkan penerbitan visa untuk turis
di 49 negara. Visa ini bisa didapatkan secara online melalui portal
visa elektronik (eVisa), atau visa on arrival setibanya di Arab Saudi.
Dari 49 negara itu, Indonesia belum termasuk.
Pada tahun 2017 lalu, pemerintah Arab Saudi juga memperbolehkan turis
berbikini di pantai. Aturan ini hanya berlaku pada daerah wisata saja,
yaitu di mega resort di Laut Merah.
BEST PROFITDiprakasai oleh Pangeran
Arab Saudi Muhammed bin Salman, pembangunan resortnya ada di kawasan
sepanjang 200 km yang direncanakan mulai dibangun tahun 2019 dan akan
selesai pada 2022. Dikabarkan, resornya akan dilengkapi berbagai
fasilitas mewah. Dana yang dihabiskan pun sekitar USD 5 M!
BESTPROFITNamun ternyata mega proyek untuk pariwisata tidak hanya di kawasan
pantai saja. Terdapat beberapa mega proyek yang sedang digarap oleh Arab
Saudi demi menyambut kedatangan turis ke negaranya. Dikumpulkan
detikcom, Senin (30/9/2019) berikut daftar mega proyek wisata di Arab
Saudi.
1. Ad Diriyah
Ad Diriyah disebut juga dengan 'permata Arab Saudi' dimana situs ini
dipercaya akan menggerakan pariwisata Arab Saudi. Ad Diriyah merupakan
situs negara pertama yang menjadi pusat kekuasaan asli keluarga Al Saud
Arab Saudi.
Berada di pinggiran Riyadh, kawasan Ad Diriyah diatur
menjadi tujuan wisata utama yang memiliki resor mewah dan hotel kelas
internasional, serta ragam restoran dan hiburan berkelas. Hotel pertama
nantinya akan dibuka akhir tahun 2021. Sedangkan Ad Diriyah akan dibuka
pada tahun 2020.
Juga di dalam Ad Diriyah terdapat situs UNESCO,
situs Al-Turaif. Ini adalah kota yang dibangun dari batu bata yang telah
ada semenjak abad 15. Situs ini telah dibuka semenjak tahun 2010.
2. NEOM
NEOM merupakan calon kota teknologi nan futuristik di Arab Saudi. Dana yang digocorkan untuk proyek ini senilai USD 500 Miliar.
Ini
adalah proyek unggulan dari rencana diversifikasi pasca-minyak Arab
Saudi yang dikenal dengan Visi 2030 yang berupaya mengurangi
ketergantungan kerajaan kepada hidrokarbon.
Zona ini berada di
barat laut Arab Saudi yang meliputi kawasan perbatasan Mesir dan
Yordania dengan cakupan area seluas 26.500 Km persegi. Kawasan ini
sedang dibangun dan luasnya ini 35 kali luas Singapura dan akan berisi
lebih dari 450 Km garis pantai.
Nantinya, kawasan Neom akan
menampung area yang didekasikan untuk teknologi masa depan di 16 sektor,
termasuk biotek, makanan, manufaktur, dan teknologi. Juga akan ada desa
konstruksi yang berisi area hijau dengan kebun, petak sayur dan kebun
hias. Dilengkapi lapangan sepakbola, gimnasion, lapangan tenis dan
basket, dan lainnya.
Neom mendapat julukan sebagai 'jendela
keberuntungan' untuk Laut Merah karena letaknya dekat dengan perbatasan
Yordania dan Mesir. Atau sederhananya, zona internasional independen
pertama yang membentang di tiga negara.
3. Proyek Laut Merah
Proyek ini dilakukan di kota pesisir Umluj dan Al Wajh dengan luas
30.000 Kilometer persegi. Ini adalah kawasan dengan pulau-pulau cantik,
lanskap gurun, harta bersejarah dan arkeologi dan gunung berapi yang
tidak aktif.
Proyek ini akan menjadi resor serba guna yang
sepenuhnya terintegrasi, mewah, dan serba guna di Timur Tengah.
Rancangan kawasan ini juga fokus dengan warisan budaya dan konservasi
yang menyediakan 8.000 kamar hotel.
Sepanjang 200 Km wilayah ini
meliputi pantai yang masih alami dan lanskap gurun yang luas yang kaya
akan kekayaan arkeologi kuno. Tak hanya itu, nantinya mereka juga akan
membangun pulau buatan dan menanam 15 juta tanaman seluas 100 hektar.
Destinasi
ini tak hanya menawarkan resor dan pemandangan pulau. Di sini juga
terdapat kehidupan laut yang melimpah dan penyelaman kelas dunia.
4. Amaala
Masih berada di kawasan sepanjang Laut Merah, Provinsi Tabuk proyek ini
berbatasan dengan Kota Neom dan Proyek Laut Merah. Proyek ini akan
membantu pengembangan pusat pariwisata baru di Arab Saudi.
Pengembangan
ini akan menambah 2.500 kamar hotel, 700 villa dan perumahan pribadi
dan area ritel dengan 200 outlet. Amaala juga akan menampilkan akademi
seni guna mengembangkan seniman muda dari Arab Saudi.
Area seluas
3.000 kilometer persegi nantinya akan punya bandara sendiri dan
menargetkan pelancong mewah. Nantinya kawasan ini juga dilengkapi dengan
pembangunan untuk pendidikan, infrastruktur, y=taman dan perumahan.
5. Qiddiya
Qiddiya dibangun menjadi destinasi hiburan, olahraga dan budaya unggulan
Arab Saudi. Proyek ini berada di pinggiran Riyadh dan menjadi pusat
hiburan pertama kerajaan dan terbesar di dunia.
Pembangunan
Qiddiya ditargetkan selesai di 2023. Ini akan menjadi rumah bagi roller
coaster tercepat di dunia dan ragam wahana lainnya. Serta mencakup juga
fasilitas olahraga dan taman safari.
Proyek Qiddiya telah dimulai
sejak April 2018 lalu dan sedang dikembangkan dalam tiga fase. Tahun
ini ditargetkan untuk meluncurkan Qiddiya Experience Center dan
dimulainya pembangunan fase satu.
Arab Saudi rumah bagi 5 Warisan Budaya UNESCO
Tak
hanya berbau dengan nuansa mewah saja, Arab Saudi juga mengutamakan
aspek budaya dan kekayaan arkeologi yang dimilikinya. Terdapat 5 situs
UNESCO yang berada di wilayah Arab Saudi.
- Rock Art yang berusia 10.000 tahun di Hail
- Al Ahsa, oasis terbesat di dunia
- Situs arkeologi Al Hijr
- Benteng Distrik At-Turaif
- Kota Tua Jeddah
Arab Saudi punya daya tarik misterius
Dilansir
dari CNN travel, Laura Alho seorang Influencer asal Finlandia
mengatakan bahwa Arab Saudi punya daya tarik yang luar biasa. Arab Saudi
punya budaya yang kaya, sarat sejarah, dan beragam bentang alam.
Tentu saja pernyataan dari Alho ini sekaligus menepis stigma bahwa Arab Saudi hanya tentang minyak dan gurun pasir tandus saja.
Begitu
juga dengan pengakuan Marc Nouss, seorang fotografer asal Paris yang
telah berkunjung ke Arab Saudi dua kali. Dia berkunjung ke gurun
bersejarah Al-Ula dan pegunungan Al-Soudah.
"Kebaikan orang yang
tinggal di sana adalah poin utama. Saya sering bepergian ke beragam
negara, dan tidak menemukan hal seindah di dua tempat di atas. Saya
mendengar Arab Saudi akan membuka pariwisatanya, dan saya yakin ini akan
berhasil karena mereka sangat kaya akan budaya dan sejarah," ungkapnya.