Rabu, 02 Oktober 2019

Mega Proyek Pariwisata Arab Saudi

Arab Saudi terus memoles kesiapan menjadi destinasi wisata. Rangkaian mega proyek di sektor pariwisata pun telah mereka lakukan.
PT BESTPROFIT
Arab Saudi baru-baru ini telah mengeluarkan penerbitan visa untuk turis di 49 negara. Visa ini bisa didapatkan secara online melalui portal visa elektronik (eVisa), atau visa on arrival setibanya di Arab Saudi. Dari 49 negara itu, Indonesia belum termasuk.
Pada tahun 2017 lalu, pemerintah Arab Saudi juga memperbolehkan turis berbikini di pantai. Aturan ini hanya berlaku pada daerah wisata saja, yaitu di mega resort di Laut Merah.
BEST PROFIT
Diprakasai oleh Pangeran Arab Saudi Muhammed bin Salman, pembangunan resortnya ada di kawasan sepanjang 200 km yang direncanakan mulai dibangun tahun 2019 dan akan selesai pada 2022. Dikabarkan, resornya akan dilengkapi berbagai fasilitas mewah. Dana yang dihabiskan pun sekitar USD 5 M! BESTPROFIT
Namun ternyata mega proyek untuk pariwisata tidak hanya di kawasan pantai saja. Terdapat beberapa mega proyek yang sedang digarap oleh Arab Saudi demi menyambut kedatangan turis ke negaranya. Dikumpulkan detikcom, Senin (30/9/2019) berikut daftar mega proyek wisata di Arab Saudi.

1. Ad Diriyah
Ad Diriyah disebut juga dengan 'permata Arab Saudi' dimana situs ini dipercaya akan menggerakan pariwisata Arab Saudi. Ad Diriyah merupakan situs negara pertama yang menjadi pusat kekuasaan asli keluarga Al Saud Arab Saudi.

Berada di pinggiran Riyadh, kawasan Ad Diriyah diatur menjadi tujuan wisata utama yang memiliki resor mewah dan hotel kelas internasional, serta ragam restoran dan hiburan berkelas. Hotel pertama nantinya akan dibuka akhir tahun 2021. Sedangkan Ad Diriyah akan dibuka pada tahun 2020.

Juga di dalam Ad Diriyah terdapat situs UNESCO, situs Al-Turaif. Ini adalah kota yang dibangun dari batu bata yang telah ada semenjak abad 15. Situs ini telah dibuka semenjak tahun 2010.
2. NEOM
NEOM merupakan calon kota teknologi nan futuristik di Arab Saudi. Dana yang digocorkan untuk proyek ini senilai USD 500 Miliar.

Ini adalah proyek unggulan dari rencana diversifikasi pasca-minyak Arab Saudi yang dikenal dengan Visi 2030 yang berupaya mengurangi ketergantungan kerajaan kepada hidrokarbon.

Zona ini berada di barat laut Arab Saudi yang meliputi kawasan perbatasan Mesir dan Yordania dengan cakupan area seluas 26.500 Km persegi. Kawasan ini sedang dibangun dan luasnya ini 35 kali luas Singapura dan akan berisi lebih dari 450 Km garis pantai.

Nantinya, kawasan Neom akan menampung area yang didekasikan untuk teknologi masa depan di 16 sektor, termasuk biotek, makanan, manufaktur, dan teknologi. Juga akan ada desa konstruksi yang berisi area hijau dengan kebun, petak sayur dan kebun hias. Dilengkapi lapangan sepakbola, gimnasion, lapangan tenis dan basket, dan lainnya.

Neom mendapat julukan sebagai 'jendela keberuntungan' untuk Laut Merah karena letaknya dekat dengan perbatasan Yordania dan Mesir. Atau sederhananya, zona internasional independen pertama yang membentang di tiga negara. 
3. Proyek Laut Merah
Proyek ini dilakukan di kota pesisir Umluj dan Al Wajh dengan luas 30.000 Kilometer persegi. Ini adalah kawasan dengan pulau-pulau cantik, lanskap gurun, harta bersejarah dan arkeologi dan gunung berapi yang tidak aktif.

Proyek ini akan menjadi resor serba guna yang sepenuhnya terintegrasi, mewah, dan serba guna di Timur Tengah. Rancangan kawasan ini juga fokus dengan warisan budaya dan konservasi yang menyediakan 8.000 kamar hotel.

Sepanjang 200 Km wilayah ini meliputi pantai yang masih alami dan lanskap gurun yang luas yang kaya akan kekayaan arkeologi kuno. Tak hanya itu, nantinya mereka juga akan membangun pulau buatan dan menanam 15 juta tanaman seluas 100 hektar.

Destinasi ini tak hanya menawarkan resor dan pemandangan pulau. Di sini juga terdapat kehidupan laut yang melimpah dan penyelaman kelas dunia.

4. Amaala
Masih berada di kawasan sepanjang Laut Merah, Provinsi Tabuk proyek ini berbatasan dengan Kota Neom dan Proyek Laut Merah. Proyek ini akan membantu pengembangan pusat pariwisata baru di Arab Saudi.

Pengembangan ini akan menambah 2.500 kamar hotel, 700 villa dan perumahan pribadi dan area ritel dengan 200 outlet. Amaala juga akan menampilkan akademi seni guna mengembangkan seniman muda dari Arab Saudi.

Area seluas 3.000 kilometer persegi nantinya akan punya bandara sendiri dan menargetkan pelancong mewah. Nantinya kawasan ini juga dilengkapi dengan pembangunan untuk pendidikan, infrastruktur, y=taman dan perumahan.

5. Qiddiya

 (Saudi Commission for Tourism and Heritage/ CNN Travel) 
Qiddiya dibangun menjadi destinasi hiburan, olahraga dan budaya unggulan Arab Saudi. Proyek ini berada di pinggiran Riyadh dan menjadi pusat hiburan pertama kerajaan dan terbesar di dunia.

Pembangunan Qiddiya ditargetkan selesai di 2023. Ini akan menjadi rumah bagi roller coaster tercepat di dunia dan ragam wahana lainnya. Serta mencakup juga fasilitas olahraga dan taman safari.

Proyek Qiddiya telah dimulai sejak April 2018 lalu dan sedang dikembangkan dalam tiga fase. Tahun ini ditargetkan untuk meluncurkan Qiddiya Experience Center dan dimulainya pembangunan fase satu.


Arab Saudi rumah bagi 5 Warisan Budaya UNESCO


Tak hanya berbau dengan nuansa mewah saja, Arab Saudi juga mengutamakan aspek budaya dan kekayaan arkeologi yang dimilikinya. Terdapat 5 situs UNESCO yang berada di wilayah Arab Saudi.

- Rock Art yang berusia 10.000 tahun di Hail
- Al Ahsa, oasis terbesat di dunia
- Situs arkeologi Al Hijr
- Benteng Distrik At-Turaif
- Kota Tua Jeddah


Arab Saudi punya daya tarik misterius

Dilansir dari CNN travel, Laura Alho seorang Influencer asal Finlandia mengatakan bahwa Arab Saudi punya daya tarik yang luar biasa. Arab Saudi punya budaya yang kaya, sarat sejarah, dan beragam bentang alam.

Tentu saja pernyataan dari Alho ini sekaligus menepis stigma bahwa Arab Saudi hanya tentang minyak dan gurun pasir tandus saja.

Begitu juga dengan pengakuan Marc Nouss, seorang fotografer asal Paris yang telah berkunjung ke Arab Saudi dua kali. Dia berkunjung ke gurun bersejarah Al-Ula dan pegunungan Al-Soudah.

"Kebaikan orang yang tinggal di sana adalah poin utama. Saya sering bepergian ke beragam negara, dan tidak menemukan hal seindah di dua tempat di atas. Saya mendengar Arab Saudi akan membuka pariwisatanya, dan saya yakin ini akan berhasil karena mereka sangat kaya akan budaya dan sejarah," ungkapnya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar