Secara tak teduga Nadiem Makarim masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Dia dipilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Terpilihnya Nadiem menjadi menteri sempat menimbulkan polemik dan penolakan. Penolakan itu datang dari para mitranya sendiri yakni sopir atau driver ojek online (ojol).
Meski tak langsung menanggapi hal itu, Nadiem mengaku sangat sedih untuk meninggalkan Gojek. Perusahaan startup yang dia bangun yang kemudian menjelma sebagai decacorn dengan valuasi US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun (kurs Rp 14.000). BESTPROFIT
Dia mengaku yang paling membuat dirinya sedih adalah harus berpisah dengan para driver Gojek. Nadiem menganggap para driver sudah menjadi keluarganya sendiri.
"Saya ingin ucapkan terima kasih, saya akan ucapkan beberapa patah kata dan keluarga saya di Gojek. Nanti itu to follow, nanti itu saya sebut, saya sangat sedih untuk meninggalkan itu, itu keluarga saya para driver itu," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Meski berat, Nadiem mengaku tetap akan menjalankan amanahnya dengan menteri. Jabatan itu dianggapnya juga sebagai tantangan baginya yang berasal dari generasi milenial.
"Terima kasih Pak Presiden, teman-teman media, amanah ini saya ambil sangat serius. Tantangan akan luar biasa, mohon dukungan, mohon dukungan para milenial. Karena saya satu-satunya mewakili milienal di kabinet. Jadi mohon dukungan teman-teman milenial untuk berbagai inovasi yang saya lakukan," tutupnya.
Sebelumnya Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Garda Igun Wicaksono mengatakan, driver ojol akan demo besar-besaran jika Jokowi tetap menjadikan Nadiem sebagai menteri. Aksi itu akan digelar di seluruh Indonesia.
"Apabila akhirnya Presiden Jokowi tetap menunjuk Nadiem sebagai salah satu menteri ya kami mungkin bisa melakukan aksi penolakan, pergerakan dari seluruh Indonesia. Pastinya yang disasar Presiden Jokowi sendiri," katanya kepada detikcom, Senin (21/10/2019).
"Kita sudah peringatkan jangan tunjuk Nadiem kalau tetap menunjuk pasti akan pergerakan ojol di seluruh Indonesia, penolakan Nadiem," ujarnya.