Kereta bandara yang menuju Internasional Soekano Hatta berhenti beroperasi untuk sementara. Pemberhentian sementara ini dikarenakan jalur yang terdampak Best Profit"PT Railink mengucapkan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api bandara pada hari ini, Rabu (1/1) hingga waktu yang belum dapat ditentukan," tulis perusahaan dalam pernyataan resmi yang diunggah di Twitter. Bestprofit
Sebagian jalur kereta bandara dikabarkan tergenang air sehingga tak bisa dilewati oleh kereta. PT Railink mengimbau agar penumpang yang terdampak untuk menggunakan moda transportasi lain."Penumpang yang terdampak gangguan perjalanan dapat melakukan pengembalian tiket 100 persen dengan menyertakan bukti tiket dan bukti transaksi ke email info@railink.co.id," tulis perusahaan. PT BestprofitRailink akan menggantikan tiket KA Bandara dari Traveloka dan Bukalapak yang sudah diredeem. Pergantian keduanya akan berupa voucher sesuai dengan relasi yang dipilih penumpang. PT Bestprofit Futures
Jumat, 03 Januari 2020
Kamis, 02 Januari 2020
Erick Thohir Tunjuk Dua Direktur Baru ASDP
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk dua direktur baru untuk PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yakni Wahyu Wibowo selaku Direktur SDM dan Layanan Korporasi, serta Kusnadi Chandra Wijaya sebagai Direktur Teknik dan Fasilitas. Best Profit
Aturan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-338/MBU/12/2019 tanggal 27 Desember 2019 terkait Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry.
Surat itu diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Yuni Suryanto di Kementerian BUMN, Senin (30/12).
"Dengan bergabungnya dua direktur baru diharapkan dapat berkontribusi positif dalam memajukan perseroan," tutur Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi dalam keterangan resminya, Selasa (31/12). Bestprofit
Ira juga mengapresiasi dua direktur sebelumnya, yakni Wing Antariksa, yang dinilai telah berperan besar dalam transformasi pengembangan SDM, serta La Mane yang membuat terobosan operasional. Wing Antariksa sendiri tercatat menjabat sebagai direktur SDM dan umum pada 12 April 2017.
"Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang luar untuk ASDP. Untuk dua direksi baru, diharapkan akan meneruskan langkah terobosan pendahulunya dan mengembangkan inovasi untuk pelayanan dan bisnis ASDP yang lebih baik lagi," tutur dia.
Wahyu Wibowo sebelumnya menjabat sebagai kepala biro umum dan humas Kementerian BUMN. Sedangkan Kusnadi Chandra Wijaya sebelumnya pejabat karir di ASDP yang menjabat sebagai kepala satuan pengawas internal.
ASDP menargetkan jumlah penumpang yang diangkutnya tahun ini mencapai 8,6 juta orang, dan 6,84 juta unit kendaraan, termasuk 1,14 juta ton barang. Perusahaan mengincar pendapatan usaha tahun ini senilai Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp298 miliar. PT Bestprofit
ASDP merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang yang didirikan pada 27 Maret 1973 silam.
ASDP tercatat mengelola 29 kantor cabang, dan 35 unit pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perseroan mengoperasikan sebanyak 150 unit kapal yang melayani 243 lintasan penyeberangan yang menghubungkan 242 kota/kabupaten di Indonesia. PT Bestprofit Futures
Berikut susunan lengkap direksi ASDP:
Direktur Utama: Ira Puspadewi
Direktur Keuangan dan IT : Djunia Satriawan
Direktur Perencanaan dan Pengembangan: Christine Hutabarat
Direktur Komersial dan Pelayanan : M Yusuf Hadi
Direktur Teknik dan Fasilitas : Kusnadi Chandra Wijaya
Direktur SDM dan Layanan Korporasi: Wahyu Wibowo
Aturan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-338/MBU/12/2019 tanggal 27 Desember 2019 terkait Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry.
Surat itu diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Yuni Suryanto di Kementerian BUMN, Senin (30/12).
"Dengan bergabungnya dua direktur baru diharapkan dapat berkontribusi positif dalam memajukan perseroan," tutur Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi dalam keterangan resminya, Selasa (31/12). Bestprofit
Ira juga mengapresiasi dua direktur sebelumnya, yakni Wing Antariksa, yang dinilai telah berperan besar dalam transformasi pengembangan SDM, serta La Mane yang membuat terobosan operasional. Wing Antariksa sendiri tercatat menjabat sebagai direktur SDM dan umum pada 12 April 2017.
"Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang luar untuk ASDP. Untuk dua direksi baru, diharapkan akan meneruskan langkah terobosan pendahulunya dan mengembangkan inovasi untuk pelayanan dan bisnis ASDP yang lebih baik lagi," tutur dia.
Wahyu Wibowo sebelumnya menjabat sebagai kepala biro umum dan humas Kementerian BUMN. Sedangkan Kusnadi Chandra Wijaya sebelumnya pejabat karir di ASDP yang menjabat sebagai kepala satuan pengawas internal.
ASDP menargetkan jumlah penumpang yang diangkutnya tahun ini mencapai 8,6 juta orang, dan 6,84 juta unit kendaraan, termasuk 1,14 juta ton barang. Perusahaan mengincar pendapatan usaha tahun ini senilai Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp298 miliar. PT Bestprofit
ASDP merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang yang didirikan pada 27 Maret 1973 silam.
ASDP tercatat mengelola 29 kantor cabang, dan 35 unit pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perseroan mengoperasikan sebanyak 150 unit kapal yang melayani 243 lintasan penyeberangan yang menghubungkan 242 kota/kabupaten di Indonesia. PT Bestprofit Futures
Berikut susunan lengkap direksi ASDP:
Direktur Utama: Ira Puspadewi
Direktur Keuangan dan IT : Djunia Satriawan
Direktur Perencanaan dan Pengembangan: Christine Hutabarat
Direktur Komersial dan Pelayanan : M Yusuf Hadi
Direktur Teknik dan Fasilitas : Kusnadi Chandra Wijaya
Direktur SDM dan Layanan Korporasi: Wahyu Wibowo
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Rabu, 01 Januari 2020
Dirut Jiwasraya 'Endus' Skema Ponzi di Produk JS Saving Plan
Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko menduga produk JS Saving Plan yang dijual melalui bank mitra (bancassurance) mirip dengan skema investasi ponzi. Skema ponzi ini membayarkan klaim kepada nasabah dari pembayaran premi nasabah baru, bukan dari keuntungan. Best Profit
"Bahaya ponzi tuh begini, uang peserta baru digunakan untuk bayar (klaim). Mungkin, tapi dari awal sebenarnya tidak mikir ponzi, tapi ujung-ujungnya ponzi," ujarnya, Jumat (27/12).
Hexana menyatakan produk JS Saving Plan ditawarkan kemitraan bank dengan imbal hasil dijamin (guaranteed return) sebesar 9 persen-13 persen per tahun dan pencairan setiap tahun. Bestprofit
Keuntungan yang ditawarkan kepada pemegang polis itu lebih tinggi ketimbang bunga deposito yang sebesar 5,2 persen-7 persen pada 2018 dan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus 2,3 persen tahun lalu.
Ujung-ujungnya, Hexana bilang produk itu membuat keuangan Jiwasraya mengalami masalah likuiditas. Sebab, perusahaan memiliki utang jatuh tempo kepada pemegang polis setiap tahun.
"Pada 2013 sampai September 2018 selalu dibayar klaim jatuh tempo, bunga dan pokok. Tapi perusahaan akhirnya tidak sanggup bayar pada Oktober 2018," kata Hexana. PT Bestprofit
Perusahaan resmi mengumumkan tak bisa membayar utang jatuh tempo sebesar Rp802 miliar dari produk saving plan pada Oktober 2018 lalu. Sejak saat itu, perusahaan juga menyetop penerbitan polis saving plan.
"Diberhentikannya produk saving plan ada dua, karena otoritas bilang setop dan karena tidak bisa bayar," jelas Hexana.
Diketahui, ekuitas Jiwasraya negatif sebesar Rp10,24 triliun pada 2018. Padahal, tahun sebelumnya masih tercatat surplus Rp5,6 triliun. Hal itu sejalan dengan keuangan yang defisit sepanjang 2018 sebesar Rp15,83 triliun. PT Bestprofit Futures
"Bahaya ponzi tuh begini, uang peserta baru digunakan untuk bayar (klaim). Mungkin, tapi dari awal sebenarnya tidak mikir ponzi, tapi ujung-ujungnya ponzi," ujarnya, Jumat (27/12).
Hexana menyatakan produk JS Saving Plan ditawarkan kemitraan bank dengan imbal hasil dijamin (guaranteed return) sebesar 9 persen-13 persen per tahun dan pencairan setiap tahun. Bestprofit
Keuntungan yang ditawarkan kepada pemegang polis itu lebih tinggi ketimbang bunga deposito yang sebesar 5,2 persen-7 persen pada 2018 dan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus 2,3 persen tahun lalu.
Ujung-ujungnya, Hexana bilang produk itu membuat keuangan Jiwasraya mengalami masalah likuiditas. Sebab, perusahaan memiliki utang jatuh tempo kepada pemegang polis setiap tahun.
"Pada 2013 sampai September 2018 selalu dibayar klaim jatuh tempo, bunga dan pokok. Tapi perusahaan akhirnya tidak sanggup bayar pada Oktober 2018," kata Hexana. PT Bestprofit
Perusahaan resmi mengumumkan tak bisa membayar utang jatuh tempo sebesar Rp802 miliar dari produk saving plan pada Oktober 2018 lalu. Sejak saat itu, perusahaan juga menyetop penerbitan polis saving plan.
"Diberhentikannya produk saving plan ada dua, karena otoritas bilang setop dan karena tidak bisa bayar," jelas Hexana.
Diketahui, ekuitas Jiwasraya negatif sebesar Rp10,24 triliun pada 2018. Padahal, tahun sebelumnya masih tercatat surplus Rp5,6 triliun. Hal itu sejalan dengan keuangan yang defisit sepanjang 2018 sebesar Rp15,83 triliun. PT Bestprofit Futures
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Selasa, 31 Desember 2019
Said Didu Respons Jiwasraya Sponsori Manchester City
Eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu merespons tudingan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang menyebut dirinya 'tertipu' oleh manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat menjadi sponsor klub sepakbola asal Inggris, Manchester City. Masalahnya, saat itu, Jiwasraya menderita permasalahan keuangan. Best Profit
"Ini komentar terlucu, ini kan sama halnya dengan Garuda Indonesia pernah jadi sponsor Liverpool. Loh ini kan bagus saja, berarti sekelas Jiwasraya bisa jadi sponsor Manchester City, salahnya apa?" ujar Said kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/12).
Lebih lanjut, Said menilai dugaan Arya sejatinya tidak tepat lantaran jabatan Sekretaris Kementerian BUMN hanya diembannya pada periode 2005-2010. Artinya, Said memang sudah tidak mengabdi kepada negara ketika Jiwasraya menjalin kerja sama dengan Manchester City pada 2014.
"Sebenarnya hal yang seperti itu (kerja sama sponsor) sebenarnya tidak perlu mendapat persetujuan kementerian. Jadi Arya suruh belajar lagi deh. Saya pun sudah tidak di kementerian," katanya. Bestprofit
Lebih lanjut, Said menilai masalah keuangan terbesar asuransi negara itu sebenarnya terjadi pada kurun waktu 2016-2018. Sementara masalah sebelumnya seperti yang kerap diumbar kementerian, yakni bermasalah sejak 2006 justru sudah sempat terselesaikan.
Kala itu, menurutnya, Jiwasraya sudah cukup sehat sampai akhirnya bermasalah lagi. "Jangan pakai komentar lucu ini dari dulu sakit, tapi kan sudah disembuhkan, kasus yang sebenarnya terjadi di 2016-2018. Komentar Pak Moeldoko (KSP), Arya ini kok selalu ke 2006?" tuturnya.
Di sisi lain, menurut Said, ketimbang mengungkit masalah lalu, lebih baik pemerintah saat ini fokus menyembuhkan Jiwasraya. Apalagi, pemerintah sudah berhasil menemukan sumber-sumber masalah keuangan perusahaan, misalnya penempatan investasi di instrumen yang tidak tepat.
Dari sini, sambung Said, pemerintah bisa segera memberikan solusi dan kembali menyehatkan perusahaan asuransi negara itu. "Jangan justru keluarkan komentar lucu, segala soal sponsor Manchester City, apa mungkin dia tahu saya fans City dan merasa saya dibohongi?" ungkapnya. PT Bestprofit
Sebelumnya, Arya menilai langkah Jiwasraya menjalin kerja sama sebagai sponsor Manchester City tidak tepat di tengah buruknya kinerja keuangan pada 2014. Ia pun menilai Said kemungkinan besar tertipu dengan manajemen Jiwasraya.
Arya menyatakan keuangan Jiwasraya sebenarnya sudah buruk sejak 2006. Namun, perusahaan asuransi pelat merah ini masih bisa membayar klaim dengan menggunakan uang nasabah yang baru mendaftar.
"Harusnya bayar klaim menggunakan hasil investasi, bukan dari pelanggan baru. Kalau pakai uang nasabah yang baru daftar kan jadi gali lubang tutup lubang," jelasnya.
Jiwasraya mengalami masalah keuangan hingga tak bisa membayar klaim nasabah produk tabungan rencana (saving plan) sebesar Rp802 miliar yang jatuh tempo pada Oktober 2018 lalu. Pemerintah berupaya menyelamatkan perusahaan asuransi itu dengan membentuk induk usaha (holding) asuransi.
Kemudian, pemerintah juga akan mendorong Jiwasraya menjual portofolio yang bervaluasi rendah (undervalue) dan menjual saham anak usaha Jiwasraya, yakni Jiwasraya Putra.
Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, total aset Jiwasraya saat ini sebesar Rp23,26 triliun dengan liabilitas mencapai Rp50,5 triliun. Aset perusahaan paling banyak ditempatkan di sejumlah saham yang tidak likuid dan tak laris di pasar, sedangkan mayoritas likuiditas berasal dari klaim produk asuransi saving plan. PT Bestprofit Futures
"Ini komentar terlucu, ini kan sama halnya dengan Garuda Indonesia pernah jadi sponsor Liverpool. Loh ini kan bagus saja, berarti sekelas Jiwasraya bisa jadi sponsor Manchester City, salahnya apa?" ujar Said kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/12).
Lebih lanjut, Said menilai dugaan Arya sejatinya tidak tepat lantaran jabatan Sekretaris Kementerian BUMN hanya diembannya pada periode 2005-2010. Artinya, Said memang sudah tidak mengabdi kepada negara ketika Jiwasraya menjalin kerja sama dengan Manchester City pada 2014.
"Sebenarnya hal yang seperti itu (kerja sama sponsor) sebenarnya tidak perlu mendapat persetujuan kementerian. Jadi Arya suruh belajar lagi deh. Saya pun sudah tidak di kementerian," katanya. Bestprofit
Lebih lanjut, Said menilai masalah keuangan terbesar asuransi negara itu sebenarnya terjadi pada kurun waktu 2016-2018. Sementara masalah sebelumnya seperti yang kerap diumbar kementerian, yakni bermasalah sejak 2006 justru sudah sempat terselesaikan.
Kala itu, menurutnya, Jiwasraya sudah cukup sehat sampai akhirnya bermasalah lagi. "Jangan pakai komentar lucu ini dari dulu sakit, tapi kan sudah disembuhkan, kasus yang sebenarnya terjadi di 2016-2018. Komentar Pak Moeldoko (KSP), Arya ini kok selalu ke 2006?" tuturnya.
Di sisi lain, menurut Said, ketimbang mengungkit masalah lalu, lebih baik pemerintah saat ini fokus menyembuhkan Jiwasraya. Apalagi, pemerintah sudah berhasil menemukan sumber-sumber masalah keuangan perusahaan, misalnya penempatan investasi di instrumen yang tidak tepat.
Dari sini, sambung Said, pemerintah bisa segera memberikan solusi dan kembali menyehatkan perusahaan asuransi negara itu. "Jangan justru keluarkan komentar lucu, segala soal sponsor Manchester City, apa mungkin dia tahu saya fans City dan merasa saya dibohongi?" ungkapnya. PT Bestprofit
Sebelumnya, Arya menilai langkah Jiwasraya menjalin kerja sama sebagai sponsor Manchester City tidak tepat di tengah buruknya kinerja keuangan pada 2014. Ia pun menilai Said kemungkinan besar tertipu dengan manajemen Jiwasraya.
Arya menyatakan keuangan Jiwasraya sebenarnya sudah buruk sejak 2006. Namun, perusahaan asuransi pelat merah ini masih bisa membayar klaim dengan menggunakan uang nasabah yang baru mendaftar.
"Harusnya bayar klaim menggunakan hasil investasi, bukan dari pelanggan baru. Kalau pakai uang nasabah yang baru daftar kan jadi gali lubang tutup lubang," jelasnya.
Jiwasraya mengalami masalah keuangan hingga tak bisa membayar klaim nasabah produk tabungan rencana (saving plan) sebesar Rp802 miliar yang jatuh tempo pada Oktober 2018 lalu. Pemerintah berupaya menyelamatkan perusahaan asuransi itu dengan membentuk induk usaha (holding) asuransi.
Kemudian, pemerintah juga akan mendorong Jiwasraya menjual portofolio yang bervaluasi rendah (undervalue) dan menjual saham anak usaha Jiwasraya, yakni Jiwasraya Putra.
Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, total aset Jiwasraya saat ini sebesar Rp23,26 triliun dengan liabilitas mencapai Rp50,5 triliun. Aset perusahaan paling banyak ditempatkan di sejumlah saham yang tidak likuid dan tak laris di pasar, sedangkan mayoritas likuiditas berasal dari klaim produk asuransi saving plan. PT Bestprofit Futures
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Senin, 30 Desember 2019
Aksi 'Dandan' Manajer Investasi Diramal Angkat IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Nugroho R. Fitriyanto mengatakan penguatan akan didorong oleh aksi window dressing jelang akhir tahun. Best Profit
Window dressing adalah strategi yang digunakan perusahaan atau manajer investasi untuk mempercantik tampilan portofolio atau performa laporan keuangannya.
Meskipun demikian, ia memperkirakan penguatan indeks akan terbatas. Bestprofit
"Ini disebabkan oleh kenaikan IHSG yang sudah cukup tinggi pada Desember ini," katanya dalam hasil riset yang dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (27/12). PT Bestprofit
Atas sentimen tersebut, ia meramal IHSG akan bergerak di kisaran 6.293- 6.339. Berbeda dengan Nugroho, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakangerakan IHSG tertahan pada perdagangan akhir pekan ini.
Ia bahkan memperkirakan IHSG cenderung melemah di kisaran 6.265-6.350. PT Bestprofit Futures
Window dressing adalah strategi yang digunakan perusahaan atau manajer investasi untuk mempercantik tampilan portofolio atau performa laporan keuangannya.
Meskipun demikian, ia memperkirakan penguatan indeks akan terbatas. Bestprofit
"Ini disebabkan oleh kenaikan IHSG yang sudah cukup tinggi pada Desember ini," katanya dalam hasil riset yang dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (27/12). PT Bestprofit
Atas sentimen tersebut, ia meramal IHSG akan bergerak di kisaran 6.293- 6.339. Berbeda dengan Nugroho, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakangerakan IHSG tertahan pada perdagangan akhir pekan ini.
Ia bahkan memperkirakan IHSG cenderung melemah di kisaran 6.265-6.350. PT Bestprofit Futures
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Jumat, 27 Desember 2019
BKPM Optimistis Bisa Kejar Investasi Rp790 T Pada 2019
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku optimis dapat mencapai target investasi Rp790 triliun pada akhir 2019 ini. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan keyakinan didasarkan pada realisasi investasi sampai akhir Oktober 2019 yang sudah mencapai Rp 601 triliun. Best Profit
Angka tersebut hanya terpaut sekitar Rp189 triliun dari target investasi tahun ini.
"Pada Oktober ketika kami masuk, realisasi sudah Rp 601 triliun. Insya Allahrealisasi di 2019 akan melampaui target Rp 790 triliun," katanya di Jakarta, Rabu (25/12). Bestprofit
Pada tahun depan, Bahlil memperkirakan investasi dapat mencapai sebesar Rp885 triliun. Rencananya, aturan omnibus law dapat membantu pihaknya untuk dapat mencapai angka tersebut.
"Ya minimal bisa membantu. Omnibus law itu kan gabungan dari 74 UU. Yang tumpang tindih di situ diselesaikan," ujarnya.
Tak hanya Omnibus Law, Bahlil juga mengaku telah mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang selama ini kerap menghambat jalannya investasi. Menurut Bahlil identifikasi tersebut dapat menjadi solusi untuk mencapai target investasi tersebut. PT BestProfit
"Setelah kami identifikasi, kami akan menyelesaikan. Karena setiap investasi yang masuk, kasusnya beda-beda. Ada kasusnya di kementerian/lembaga, ada kasusnya di gubernur dan bupati, ada kasusnya di tanah. Ini memang berbagai macam," tuturnya tanpa menyebut masalah tersebut.
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan target investasi tersebut bisa tercapai dalam kisaran waktu enam hingga tujuh bulan. Apabila semuanya lancar.
"Kalau ditanya optimis atau tidak, saya yakin optimis selesai. Kami minta waktu kepada bapak presiden kurang lebih enam sampai tujuh bulan kami selesaikan," pungkasnya. PT BestProfit Futures
Angka tersebut hanya terpaut sekitar Rp189 triliun dari target investasi tahun ini.
"Pada Oktober ketika kami masuk, realisasi sudah Rp 601 triliun. Insya Allahrealisasi di 2019 akan melampaui target Rp 790 triliun," katanya di Jakarta, Rabu (25/12). Bestprofit
Pada tahun depan, Bahlil memperkirakan investasi dapat mencapai sebesar Rp885 triliun. Rencananya, aturan omnibus law dapat membantu pihaknya untuk dapat mencapai angka tersebut.
"Ya minimal bisa membantu. Omnibus law itu kan gabungan dari 74 UU. Yang tumpang tindih di situ diselesaikan," ujarnya.
Tak hanya Omnibus Law, Bahlil juga mengaku telah mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang selama ini kerap menghambat jalannya investasi. Menurut Bahlil identifikasi tersebut dapat menjadi solusi untuk mencapai target investasi tersebut. PT BestProfit
"Setelah kami identifikasi, kami akan menyelesaikan. Karena setiap investasi yang masuk, kasusnya beda-beda. Ada kasusnya di kementerian/lembaga, ada kasusnya di gubernur dan bupati, ada kasusnya di tanah. Ini memang berbagai macam," tuturnya tanpa menyebut masalah tersebut.
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan target investasi tersebut bisa tercapai dalam kisaran waktu enam hingga tujuh bulan. Apabila semuanya lancar.
"Kalau ditanya optimis atau tidak, saya yakin optimis selesai. Kami minta waktu kepada bapak presiden kurang lebih enam sampai tujuh bulan kami selesaikan," pungkasnya. PT BestProfit Futures
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Kamis, 26 Desember 2019
Bumiputera Akan Jual Aset Untuk Melunasi Klaim Nasabah
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 akan menjual sejumlah aset demi melunasi sebagian tunggakan klaim nasabah mereka. Penjualan juga dilakukan untuk mengoptimalkan aset perusahaan. Best Profit
Mereka berharap bisa mendapatkan dana segar Rp2 triliun dari kebijakan tersebut. Direktur Utama AJB Bumiputera Dirman Pardosi mengatakan total klaim jatuh tempo atau outstanding sebesar Rp4,1 triliun. Utang klaim ini tepatnya untuk periode 2018 dan 2019.
"Penjualan aset adalah bagian dari optimalisasi aset, terlalu sempit jika hanya untuk membayar outstanding claim," ujar Dirman kepada CNNIndonesia.com, dikutip Kamis (26/12oke). Bestprofit
Ia menyatakan perusahaan memiliki sejumlah aset properti yang bisa dijual, seperti Hotel Bumi Wiyata, di Depok, Jawa Barat. Saat ini, penjualan aset tersebut sudah masuk tahap penawaran.
"Menjual aset properti ada yang sistem jual putus dan melakukan kerja sama operasi (KSO) untuk aset properti yang premium," kata Dirman.
Untuk Hotel Bumi Wiyata di Depok, Dirman belum bisa memastikan apakah akan dijual putus atau menggunakan skema KSO. Itu semua bergantung pada hasil penawaran dengan investor.
Hal yang pasti, skema KSO akan menjadi strategi jangka pendek dan panjang perusahaan dalam mengoptimalisasi asetnya. Dengan kerja sama itu, AJB Bumiputera tetap akan mendapatkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu ketimbang jual putus. PT BestProfit
Diketahui, AJB Bumiputera memiliki masalah likuiditas sehingga harus menunda pembayaran klaim jatuh tempo kepada nasabahnya. Persoalan keuangan perusahaan awalnya terkuak pada 2010 lalu.
Saat itu, kemampuan AJB Bumiputera dalam memenuhi kewajibannya, baik utang jangka panjang maupun jangka pendek alias solvabilitas hanya 82 persen.
Ini artinya, AJB Bumiputera tidak bisa mematuhi amanat Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 504 Tahun 2004 tentang solvabilitas perusahaan asuransi yang mencapai 100 persen. Pada 2012 lalu, jumlah aset yang dimiliki hanya Rp12,1 triliun, tapi kewajiban perusahaan tembus Rp22,77 triliun. PT BestProfit Futures
Mereka berharap bisa mendapatkan dana segar Rp2 triliun dari kebijakan tersebut. Direktur Utama AJB Bumiputera Dirman Pardosi mengatakan total klaim jatuh tempo atau outstanding sebesar Rp4,1 triliun. Utang klaim ini tepatnya untuk periode 2018 dan 2019.
"Penjualan aset adalah bagian dari optimalisasi aset, terlalu sempit jika hanya untuk membayar outstanding claim," ujar Dirman kepada CNNIndonesia.com, dikutip Kamis (26/12oke). Bestprofit
Ia menyatakan perusahaan memiliki sejumlah aset properti yang bisa dijual, seperti Hotel Bumi Wiyata, di Depok, Jawa Barat. Saat ini, penjualan aset tersebut sudah masuk tahap penawaran.
"Menjual aset properti ada yang sistem jual putus dan melakukan kerja sama operasi (KSO) untuk aset properti yang premium," kata Dirman.
Untuk Hotel Bumi Wiyata di Depok, Dirman belum bisa memastikan apakah akan dijual putus atau menggunakan skema KSO. Itu semua bergantung pada hasil penawaran dengan investor.
Hal yang pasti, skema KSO akan menjadi strategi jangka pendek dan panjang perusahaan dalam mengoptimalisasi asetnya. Dengan kerja sama itu, AJB Bumiputera tetap akan mendapatkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu ketimbang jual putus. PT BestProfit
Diketahui, AJB Bumiputera memiliki masalah likuiditas sehingga harus menunda pembayaran klaim jatuh tempo kepada nasabahnya. Persoalan keuangan perusahaan awalnya terkuak pada 2010 lalu.
Saat itu, kemampuan AJB Bumiputera dalam memenuhi kewajibannya, baik utang jangka panjang maupun jangka pendek alias solvabilitas hanya 82 persen.
Ini artinya, AJB Bumiputera tidak bisa mematuhi amanat Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 504 Tahun 2004 tentang solvabilitas perusahaan asuransi yang mencapai 100 persen. Pada 2012 lalu, jumlah aset yang dimiliki hanya Rp12,1 triliun, tapi kewajiban perusahaan tembus Rp22,77 triliun. PT BestProfit Futures
Label:
BEST PROFIT,
Best Profit Futures,
Bestpro,
BESTPROFIT,
Bestprofit Futures,
BPF,
PT Best Profit,
PT Best Profit Futures,
PT BESTPROFIT,
PT BestProfit Futures
Langganan:
Postingan (Atom)