Eks Sekretaris Kementerian BUMN merespons tudingan Staf Khusus Menteri Arya Sinulingga yang menyebut dirinya 'tertipu' oleh manajemen PT (Persero) saat menjadi sponsor klub sepakbola asal Inggris, . Masalahnya, saat itu, Jiwasraya menderita permasalahan keuangan. Best Profit"Ini komentar terlucu, ini kan sama halnya dengan Garuda Indonesia pernah jadi sponsor Liverpool. Loh ini kan bagus saja, berarti sekelas Jiwasraya bisa jadi sponsor Manchester City, salahnya apa?" ujar Said kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/12). Lebih lanjut, Said menilai dugaan Arya sejatinya tidak tepat lantaran jabatan Sekretaris Kementerian BUMN hanya diembannya pada periode 2005-2010. Artinya, Said memang sudah tidak mengabdi kepada negara ketika Jiwasraya menjalin kerja sama dengan Manchester City pada 2014. "Sebenarnya hal yang seperti itu (kerja sama sponsor) sebenarnya tidak perlu mendapat persetujuan kementerian. Jadi Arya suruh belajar lagi deh. Saya pun sudah tidak di kementerian," katanya. Bestprofit
Lebih lanjut, Said menilai masalah keuangan terbesar asuransi negara itu sebenarnya terjadi pada kurun waktu 2016-2018. Sementara masalah sebelumnya seperti yang kerap diumbar kementerian, yakni bermasalah sejak 2006 justru sudah sempat terselesaikan.
Kala itu, menurutnya, Jiwasraya sudah cukup sehat sampai akhirnya bermasalah lagi. "Jangan pakai komentar lucu ini dari dulu sakit, tapi kan sudah disembuhkan, kasus yang sebenarnya terjadi di 2016-2018. Komentar Pak Moeldoko (KSP), Arya ini kok selalu ke 2006?" tuturnya. Di sisi lain, menurut Said, ketimbang mengungkit masalah lalu, lebih baik pemerintah saat ini fokus menyembuhkan Jiwasraya. Apalagi, pemerintah sudah berhasil menemukan sumber-sumber masalah keuangan perusahaan, misalnya penempatan investasi di instrumen yang tidak tepat. Dari sini, sambung Said, pemerintah bisa segera memberikan solusi dan kembali menyehatkan perusahaan asuransi negara itu. "Jangan justru keluarkan komentar lucu, segala soal sponsor Manchester City, apa mungkin dia tahu saya fans City dan merasa saya dibohongi?" ungkapnya. PT Bestprofit
Sebelumnya, Arya menilai langkah Jiwasraya menjalin kerja sama sebagai sponsor Manchester City tidak tepat di tengah buruknya kinerja keuangan pada 2014. Ia pun menilai Said kemungkinan besar tertipu dengan manajemen Jiwasraya.
Arya menyatakan keuangan Jiwasraya sebenarnya sudah buruk sejak 2006. Namun, perusahaan asuransi pelat merah ini masih bisa membayar klaim dengan menggunakan uang nasabah yang baru mendaftar. "Harusnya bayar klaim menggunakan hasil investasi, bukan dari pelanggan baru. Kalau pakai uang nasabah yang baru daftar kan jadi gali lubang tutup lubang," jelasnya. Jiwasraya mengalami masalah keuangan hingga tak bisa membayar klaim nasabah produk tabungan rencana (saving plan) sebesar Rp802 miliar yang jatuh tempo pada Oktober 2018 lalu. Pemerintah berupaya menyelamatkan perusahaan asuransi itu dengan membentuk induk usaha (holding) asuransi.
Kemudian, pemerintah juga akan mendorong Jiwasraya menjual portofolio yang bervaluasi rendah (undervalue) dan menjual saham anak usaha Jiwasraya, yakni Jiwasraya Putra.
Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, total aset Jiwasraya saat ini sebesar Rp23,26 triliun dengan liabilitas mencapai Rp50,5 triliun. Aset perusahaan paling banyak ditempatkan di sejumlah saham yang tidak likuid dan tak laris di pasar, sedangkan mayoritas likuiditas berasal dari klaim produk asuransi saving plan. PT Bestprofit Futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar