Nicke tak merinci ihwal nama perusahaan tersebut, namun ia mengklaim bahwa sebagian perusahaan itu sudah berhenti beroperasi. Bestprofit
"Kami sudah mengidentifikasi ada 25 perusahaan yang bisa kami lakukan likuidasi dan divestasi. Sebagian besar ini adalah perusahaan yang secara operasional sudah tidak berjalan," ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir secara teleconference, Jumat (3/4).
Menurut dia, likuidasi dan divestasi 25 anak usaha adalah salah satu cara terbaik sesuai kebijakan pemegang saham untuk meningkatkan bisnis inti perusahaan dan transparansi. PT Bestprofit
Sebagai langkah awal, Nicke menjelaskan setidaknya ada 7 anak usaha yang dilikuidasi pada tahun ini, termasuk satu perusahaan lainnya yang akan di divestasi. PT Bestprofit Futures
"Tahun ini, akan ada 8. Sisanya, 17 perusahaan akan kami lakukan tahun depan," terang dia.
Selama proses divestasi, ia memastikan seluruh karyawan akan tetap dipekerjakan oleh pemegang saham di perusahaan yang baru.
Proses penerapan kebijakan ini, sambung dia, nantinya akan dilihat kembali sesuai dengan prinsip efisiensi.
Pihaknya masih akan melihat keadaan untuk menentukan anak-anak perusahaan yang dapat dilakukan merger.
Selain itu, Nicke menjelaskan opsi akuisisi tetap menjadi salah satu kemungkinan yang dapat diambil oleh dirinya. "Tidak menutup kemungkinan nanti akan kami lakukan akuisisi," jelas dia.
Dalam langkah efisiensi perusahaan-perusahaan milik negara ini, Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar tidak ada pemutusan hubungan kerja(PHK).
Erick menegaskan pihaknya tetap melakukan KPI, seperti pernyataan sebelumnya, yakni seluruh proyek strategis harus tetap dijalankan.
"Di sini juga sama bahwa GCG fokus pada core bisnis, efisiensi yang berkelanjutan agar kami (BUMN) terus sehat, secara korporasi ya terus efisiensi," tandasnya.