Rabu, 12 Februari 2020

Komite OPEC Usul Pangkas Produksi Minyak Hingga Akhir 2020

Komite Teknis Bersama Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) merekomendasikan pemangkasan produksi minyak mentah dunia sampai akhir 2020. Hal itu dilakukan terkait wabah Virus Corona di berbagai negara. Best Profit

Menteri Energi Aljazair Mohamed Arkab sekaligus Anggota OPEC menyatakan rekomendasi ini merupakan hasil dari rapat komite teknis yang diselenggarakan di Austria pada 4-5 Februari. 

Pertemuan itu sengaja dilakukan guna mengkaji kebijakan pemotongan volume produksi di tengah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.  Bestprofit

"Mereka merekomendasikan untuk memperpanjang hingga akhir 2020 dari perjanjian pengurangan produksi saat ini dan melanjutkan dengan pengurangan tambahan dalam produksi sampai akhir kuartal kedua 2020," ungkap Arkab seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/2). 

Arkab mengaku setuju dengan rekomendasi tersebut, namun hal ini belum disepakati oleh OPEC dan sekutu di luar organisasi, seperti Rusia. Rekomendasi ini masih harus dilanjutkan ke rapat konsultasi para anggota OPEC+.
 

"Untuk dapat dengan cepat menstabilkan pasar minyak dan menghadapi krisis saat ini," ucapnya. PT Bestprofit

Sebelumnya, Komite merekomendasikan pemotongan mencapai 600 ribu barel per hari (bpd) mulai kuartal I hingga kuartal II 2020. Jumlah ini lebih rendah dari pemotongan produksi yang sudah dilakukan OPEC pada akhir tahun lalu. 

Pada Desember 2019, OPEC sepakat mengurangi produksi minyak mencapai 1,7 juta bpd. Mekanisme pemotongan terbagi dalam dua tahap, yaitu 1,2 juta bpd pada kuartal I 2020. PT Bestprofit Futures

Lalu, 500 ribu bpd pada kuartal II 2020. Tujuannya, guna mendongkrak harga minyak di pasar dunia. 

Namun, penyebaran virus dalam dua bulan terakhir membuat OPEC kembali berpikir untuk mengurangi produksi minyak. Apalagi, China merupakan salah satu konsumen minyak hasil produksi negara-negara yang tergabung di OPEC. 

Sementara wabah virus menekan kegiatan ekonomi Negeri Tirai Bambu, permintaan minyak diperkirakan akan turun. Bila hal itu terjadi, maka harga minyak akan terus turun pada tahun ini. 

"Epidemi virus corona telah berdampak negatif pada aktivitas ekonomi, terutama dalam transportasi, pariwisata dan industri, khususnya di China," katanya. 

Pada perdagangan Jumat (7/2), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun 35 sen menjadi US$54,93per barel. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar