Polri membuat pengadaan amunisi drone pelontar gas air mata dengan total nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp26,5 miliar. Best Profit
Lelang itu telah dicantumkan dalam situs lpse.polri.go.id. Lelang pertama memiliki nilai pagu paket sebesar Rp11.799.973.000 dan nilai HPS paket Rp11.185.934.100. Pengadaan itu didanai oleh Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Bestprofit
Sementara itu, lelang kedua memiliki nilai pagu paket Rp15.395.905.000 dengan nilai HPS paket Rp15.339.229.400. Pengadaan ini disokong biaya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2021. PT Bestprofit
Situs tersebut tidak mencantumkan spesifikasi drone pelontar gas air mata yang diinginkan Polri. Situs itu hanya mencantumkan daftar kualifikasi perusahaan yang berhak ikut dalam lelang. PT Bestprofit Futures
Polri mempersilakan 10 peserta untuk melakukan tender di lelang pertama. Adapun lelang kedua diperuntukkan bagi 13 peserta tender.
Dua lelang itu diajukan oleh Korsabhara Baharkam Polri. Lelang dimulai sejak 16 Mei 2021. Rencananya penandatangan kontrak dengan pemenang lelang dilakukan pada 28 Juni 2021.
CNNIndonesia.com menghubungi Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono untuk menanyakan tujuan pengadaan senjata tersebut. Namun, Argo tak merespons upaya permintaan wawancara hingga berita ini tayang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono juga tak merespons konfirmasi yang dilakukan CNNIndonesia.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar