Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) angkat suara soal isu aplikasi PeduliLindungi yang konon disalahgunakan untuk memata-matai pengguna. Informasi ini juga cukup santer di medsos. Best Profit
"Sobat, ada kecurigaan terkait aplikasi Peduli Lingkungan: 1) Disalahgunakan oknum dalam pemerintahan untuk menambang data. 2) Dipakai pemerintah untuk memata-matai pengguna kartu vaksin. Pemerintah menginspirasi hacker global mengontrol ponsel WNI lewat database PeduliLindungi," demikian bunyi cuitan tersebut. Bestprofit
Lewat situs resmi Kominfo, kominfo.go.id, hal ini dibantas tegas. Tertulis bahwa faktanya, berdasarkan syarat penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Pengguna dan/atau Pelanggan dilarang untuk: (b) Mengambil, mengunduh, memungut atau menyimpan informasi pribadi tentang pengguna lain; dan (c) Menggunakan program-program seperti robot, spider, scraper atau cara otomatis atau manual lainnya untuk mengakses, memantau atau menyalin konten dan/ atau informasi apapun di aplikasi dan situs PeduliLindungi. PT Bestprofit
"Adapun data-data pengguna disimpan secara terenkripsi di server PeduliLindungi yang aman dan tidak dibagikan ke publik. Data hanya akan diakses bila pengguna dalam risiko tertular COVID-19 dan perlu segera dihubungi oleh petugas kesehatan. Data pengguna tidak akan diserahkan atau disebarluaskan kepada pihak lain kecuali kepada instansi pemerintah yang saat ini ditunjuk dalam menangani pandemi COVID-19, atau karena ketentuan hukum," jelas Kominfo seperti dilihat Jumat (10/11/2021). PT Bestprofit Futures
Selain itu, aplikasi PeduliLindungi ditekankan hanya digunakan untuk kegiatan pengamatan secara sistematis dan konsisten terkait COVID-19. Tujuannya tak lain tak bukan mewujudkan tindakan penanggulangan secara efektif (surveilans kesehatan), bukan untuk memata-matai. Lowongan Kerja
"Kemudian, mengenai tuduhan bahwa pemerintah menginspirasi hackers global mengontrol ponsel WNI lewat database PeduliLindungi, Klaim tersebut tidak berdasar. Pasalnya, aplikasi PeduliLindungi tidak dapat mengontrol ponsel siapapun," sangkalnya.
Adapun aplikasi PeduliLindungi disebut Kominfo hanya akan merekam data proximity (kedekatan) satu telepon seluler (ponsel) dengan ponsel lainnya dalam format terenkripsi. Aplikasi juga tidak merekam data geolokasi pengguna. Sedangkan nomor ponsel yang didaftarkan akan direlasikan dengan ID random di dalam server yang aman. Data tidak akan diakses, kecuali jika pengguna dalam risiko tertular COVID-19 dan perlu segera dihubungi oleh petugas kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar