Gerakan #2019GantiPresiden marak lagi hingga sempat disebut gerakan makar. Bagaimana tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
"Beliau
menanggapi ini dengan santai," ucap Sekretaris Kabinet Pramono Anung di
kantornya, Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Menurut
Pramono, Jokowi tidak risau selama apa yang dilakukan dalam koridor
demokrasi. Pramono juga mengatakan Jokowi menjalankan pemerintahan dalam
demokrasi.
"Ini negara demokrasi dan dalam demokrasi sebenarnya semua
orang juga harus bermain dalam koridor itu. Jangan kemudian tidak
bermain dalam koridor demokrasi menuduh pemerintah antidemokrasi.
Padahal yang kita jalankan sepenuhnya demokrasi," kata Pramono.
Terlepas dari itu, Pramono mempersilakan gerakan #2019GantiPresiden
digaungkan, tetapi saat masa kampanye dimulai nanti. Dia mengimbau agar
semua pihak dapat menahan diri melakukan aksi sebelum masa kampanye.
"Nanti
monggo-monggo saja tiap hari setelah tanggal 23 September dan itu ada
waktu-waktunya kapan harus kampanye dan sebagainya," tutur Pramono.
"Kalau kemudian ini, kan ini masih debatable,
domain kampanye atau tidak, tetapi begitu nanti mau masuk 23 September
sebenarnya mau ngapain aja monggo-monggo saja. Karena ini adalah bagian
dari proses pendidikan kita. Jadi kalau kemudian ada pro-kontra di
masyarakat inikan kenyataan. Tetapi kalau semua bisa menahan diri, dan
23 September kalau memang itu mau digulirkan ya monggo-monggo saja,"
sambungnya memaparkan.