Jumat, 13 Maret 2020

Survei BI: Penjualan Pakaian Tumbang 27 Persen pada Januari

Survei Bank Indonesia (BI) mencatatkan penjualan pakaian tumbang 27,5 persen per Januari 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tren penurunan penjualan eceran pakaian diperkirakan berlanjut lebih dalam pada Februari 2020 lalu. Best Profit

Tak cuma pakaian, BI menyebut, penjualan suku cadang dan aksesori juga melambat, yakni tumbuh hanya 6,2 persen pada Januari 2020. Padahal, pada Desember 2010, penjualan suku cadang meningkat 15,7 persen. Bestprofit

Akibatnya, Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 tercatat 217,5 atau terkontraksi 0,3 persen. Kendati melambat, namun perlambatannya masih lebih baik ketimbang bulan sebelumnya, negatif 0,5 persen.

"IPR Februari 2020 di posisi 214 atau turun 1,9 persen, lebih dalam dibanding Januari 2020 karena kontraksi penjualan terjadi pada sejumlah kelompok komoditas, sandang dan peralatan informasi dan komunikasi, suku cadang dan aksesori, makanan, minuman dan tembakau," tulis survei BI, Selasa (10/3). PT Bestprofit

Berdasarkan wilayahnya, penjualan eceran turun di sejumlah kota, seperti Medan -8,8 persen, Denpasar -5,3 persen, dan Banjarmasin -2,5 persen, serta Bandung -0,3 persen. 

Sementara itu, beberapa kota lainnya terpantau melambat, seperti Manado 13,7 persen, Surabaya 5,1 persen, dan Makassar 1,1 persen. PT Bestprofit Futures

Kendati penjualan eceran awal tahun melempem, responden dalam survei cukup percaya diri kondisinya akan membaik pada 3-6 bulan mendatang (April-Juli 2020). 

Buktinya, Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 3 bulan mendatang sebesar 141,3 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 131,5. IEP Juli lebih tinggi lagi di kisaran 142,5
.

Kamis, 12 Maret 2020

IHSG Terjun Bebas ke Level 5.279

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 3,99 persen, jelang berakhirnya perdagangan sesi pertama pada Senin (9/3). Indeks saham kembali menyentuh level terendahnya di bawah 5.300. Best Profit
Per pukul 11.31 WIB, IHSG terjun ke 5.279. Sementara, pada pembukaan pagi ini IHSG sempat bertengger di level 5.364. Bestprofit

Sebanyak 317 saham mencatatkan pelemahan, sedangkan 49 saham lainnya berhasil mempertahankan posisi hijau. Sebulan terakhir IHSG terus tergerus, pelemahan ini tercatat sebesar 11,25 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai pelemahan IHSG masih disebabkan oleh kekhawatiran penyebaran wabah virus corona. Kekhawatiran dikarenakan virus corona juga menginfeksi sektor riil, seperti perbankan. PT Bestprofit
Ia menilai jika IHSG tak kunjung pulih, perbankan akan terpukul oleh naiknya Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet.

"Pekan lalu pasar menunggu dampaknya ke perekonomian, virus corona ini ternyata membatasi pergerakan-aktivitas, sehingga ini yang mengganggu," jelasnya. PT Bestprofit Futures

Hans juga menilai jual bersih yang ramai-ramai dilakukan oleh investor merontokkan ketahanan indeks. Sebulan terakhir, investor mengalihkan dana Rp7,19 triliun ke instrumen investasi aman atau safe haven.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan potensi pelemahan masih akan berlanjut. Dia memproyeksikan indeks akan melaju di rentang 5.200-5.228 hari ini.

"(Pelemahan dipicu oleh) bertambahnya pasien virus corona di Indonesia menjadi 6 orang serta Arab Saudi yang tidak menahan supply minyak mentah dan menjual di harga diskon," katanya.

Rabu, 11 Maret 2020

Tekanan Ekonomi dari Perang Dagang, Corona, ke Perang Minyak

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut tekanan ekonomi global silih berganti dari semula perang dagang AS-China ke wabah virus corona (covid-19) ke perang minyak. Best Profit

Ia menuturkan ekonomi global sempat tertekan perang tarif impor. Belakangan, kedua negara melunak dan sepakat menuju jalan damai. "Perang dagang di awal Februari (2020) ada secercah harapan, ada sinar yang sedikit merebak seperti pelangi," ujar Perry, Senin (9/3).  Bestprofit


Namun, belum terasa hasil perdamaian dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu,  justru menambah tekanan bagi perekonomian dunia. Tak terkecuali dirasakan Indonesia.

Berdasarkan data penyebaran virus corona dari Johns Hopkins CSSE pada Senin (9/3) pukul 09.00 WIB, jumlah kasus positif telah mencapai 110.034 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 3.825 orang di dunia.  PT Bestprofit

"Kini redup kembali karena virus corona. Sekarang virus corona menyebar ke AS, Italia, Prancis, dan lainnya," imbuhnya.

Belum juga reda, tekanan ekonomi global karena virus corona. Pasar komoditas minyak mentah dunia kembali bergejolak.

"Tadi malam (waktu AS), pagi ini, dunia dihentakkan dengan perang minyak, yang membuat harga minyak turun dari sekitar US$60 per barel jadi US$30 per barel," jelasnya. PT Bestprofit Futures

Namun demikian, Perry enggan mengelaborasi lebih lanjut dampak dari sentimen tersebut. Begitu pula dengan dampak lebih rinci bagi perekonomian Indonesia.

Di pasar internasional, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$4,72 atau 9,4 persen ke posisi US$45,27 per barel. Ini merupakan posisi terendah dalam lebih dari 11 tahun terakhir.

Begitu pula dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), anjlok US$4,62 atau 10,1 persen menjadi US$41,28 per barel. Harga ini terendah sejak Agustus 2016 lalu.

Penurunan harga minyak mentah dunia dipicu oleh pembahasan rencana pemangkasan produksi oleh OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, atau dikenal dengan OPEC+. OPEC melihat perlu ada pemangkasan produksi akibat penyebaran virus corona.

Namun, Rusia menolak pengurangan produksi minyak. Saat ini, OPEC+ telah memotong produksi hingga 2,1 juta barel per hari (bph).

Selasa, 10 Maret 2020

Airlangga Klaim SBY Dukung Omnibus Law Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung kebijakan omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan itu diungkapkan SBY saat Airlangga sowan ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (5/3) malam. Best Profit
"Kami membahas dukungan dan masukan terkait UU Cipta Kerja. Pak SBY para prinsipnya untuk melanjutkan pembahasan, kemudian kalau ada masukan-masukan, nanti diberikan masukan," tutur Airlangga, Jumat (6/3).

Kendati begitu, mantan menteri perindustrian itu enggan memaparkan lebih rinci poin-poin apa saja yang sekiranya menjadi perhatian dari Ketua Umum Partai Demokrat itu. "Tidak membahas teknis," imbuhnya.  Bestprofit

Di sisi lain, Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu mengklaim tidak ada pembicaraan yang terlalu politis dalam pertemuan tadi malam. Khususnya mengenai strategi masing-masing petinggi partai dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. PT Bestprofit

"Ini masih tahun berapa? Baru tahun 2020, jauh amat (bahas 2024)," imbuhnya.

Sebelumnya, SBY mengaku siap membantu pemerintahan Jokowi. Bahkan, Partai Demokrat ingin ikut memberi solusi bagi kondisi perekonomian yang tengah dihadapi Indonesia.

"Kami selalu siap membantu penuh Presiden Jokowi untuk membangun negeri ini lebih baik. Partai Demokrat ingin menjadi bagian dari solusi," kata SBY seperti tertulis dalam keterangan pers yang dikirim Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin.  PT Bestprofit Futures

Dalam pertemuan itu, Airlangga ditemani oleh sejumlah anggota partainya, seperti Azis Syamsudin, Ahmad Doli Kurnia, dan Meutia Hafid. Sementara Partai Demokrat diwakili SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Rachland Nashidik.

Senin, 09 Maret 2020

Airlangga Jamin Larangan Turis Asing Tak Ganggu Investasi

Pemerintah menjamin investasi tidak akan terganggu oleh larangan masuk bagi wisatawan mancanegara dari sejumlah negara di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Sebab, agenda perundingan kerja sama investasi tetap berjalan.  Best Profit
Sebelumnya, pemerintah memberlakukan larangan masuk bagi warga negara China. Sebagai catatan, virus corona diduga pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Belakangan pemerintah juga memberlakukan larangan masuk bagi turis asal negara dengan kasus positif virus tinggi, seperti Korea Selatan, Italia,dan Iran.  Bestprofit

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada dasarnya larangan tersebut tidak akan mengganggu aliran investasi karena bukan hanya diberlakukan oleh Indonesia. Sejumlah negara juga ikut menerapkan kebijakan tersebut.

"(Larangan) itu kan berlaku di berbagai tempat, bukan hanya di Indonesia," kata Airlangga, Jumat (6/3).  PT Bestprofit
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menambahkan kerja sama antara Indonesia dengan sejumlah negara tidak akan terganggu akibat virus corona. Pasalnya, beberapa agenda perundingan sejatinya tetap diteruskan tengah wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

"Kami pertimbangkan tingkat urgency-nya. Kalau mereka bisa travel ke sini, silakan atau kami travel ke sana," ungkap Iman. 
PT Bestprofit Futures

Kendati begitu, Iman mengaku memang ada pula agenda perundingan yang terpaksa ditunda. Namun, hal itu tak serta merta membuat kerja sama batal, melainkan hanya butuh penyesuaian waktu saja mengingat wabah virus menjadi perhatian banyak negara mitra dagang dan investasi Indonesia.

"Ada yang di-postpone misalnya dengan Uni Eropa, mestinya minggu depan di Bali, cuma mereka tidak bisa datang. Akhirnya disepakati untuk beberapa working group diadakan dalam bentuk video conference dan kami carikan kesempatannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Iman masih percaya diri bahwa target berbagai perundingan kerja sama masih bisa sesuai target. "Yang jelas, kami tetap mengupayakan jalan," ujarnya.

Sebagai informasi, negara-negara yang mendapat larangan masuk merupakan mitra investasi bagi Indonesia. China misalnya, merupakan negara penyumbang investasi terbesar kedua bagi Indonesia, setelah Singapura.

Total investasi dari Negeri Tirai Bambu mencapai US$4,7 miliar melalui 2.130 proyek. Sementara investasi dari Korea Selatan mencapai US$1,07 miliar melalui 2.952 proyek. Sedangkan aliran investasi Italia senilai US$27,4 juta melalui 264 proyek dan Iran US$300 ribu melalui 26 proyek.

Jumat, 06 Maret 2020

Aksi Borong Karena Corona, Ridwan Kamil Sindir Orang Kaya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi aksi masyarakat yang melakukan pembelian barang kesehatan dan sembako secara berlebihan (panic buying) pasca munculnya virus corona (covid-19) di Indonesia. Best Profit

Ia menilai mayoritas masyarakat yang memborong barang kesehatan dan sembako berasal dari kalangan menengah atas. Bestprofit

"Kebanyakan yang saya monitor yang beli-beli itu menengah atas, dan paniknya itu di supermarket mahal," kata Ridwan di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (4/3).

Ridwan menyayangkan perilaku tersebut. Ia merasa sepatutnya golongan menengah atas dapat lebih berempati kepada pihak yang lebih membutuhkan barang tersebut, dan tidak melakukan panic buying.

"Justru orang kaya ini menurut saya harus lebih empati," ungkapnya. PT Bestprofit
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas kasus corona yang mencuat dengan membeli bahan pokok pangan secara berlebihan. Ia menegaskan bahwa pasokan pangan masih aman dan mencukupi lantaran belum ada kebijakan isolasi di daerah-daerah tertentu.

"Jangan panic buying sembako, karena supply dan demand masih aman. Jika ibu kota sudah diisolasi, maka isu supply dan demand sembako itu baru jadi masalah," jelasnya.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia dilanda kepanikan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga Depok positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Sejak pengumuman tersebut, masyarakat banyak menyerbu toko ritel dan apotek. PT Bestprofit Futures
Di apotek, mereka panik dan membeli barang-barang kebutuhan kesehatan khususnya obat-obatan, antiseptik, dan masker dalam jumlah banyak. Di toko ritel, mereka memborong barang kebutuhan pokok atau sembako, seperti makanan instan, minuman kemasan, hingga popok bayi, secara berlebihan dalam sehari.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut terjadi lonjakan pengunjung toko ritel sekitar 10 persen sampai dengan 15 persen setelah Jokowi mengeluarkan pengumuman tersebut. Konsekuensinya, apotek dan toko ritel di sejumlah wilayah pun kehabisan stok barang-barang tersebut.

Kamis, 05 Maret 2020

Asuransi Minta Pemerintah Tanggung Klaim Pasien Virus Corona

Industri asuransi nasional meminta pemerintah untuk menanggung klaim pasien virus corona jika penyebarannya di Indonesia meluas. Meski belum dikategorikan force majeure atau pandemik, namun ada kekhawatiran penyebaran meluas lantaran dua pasien positif di RS Sulianti Saroso. Best Profit

"Walau belum epidemi kan penularannya terbukti cepat, ini bisa menular ke banyak orang bisa makin berabe situasinya. Sebaiknya ditanggung pemerintah, seperti suspect yang dikarantina di Natuna dan Sebaru," terang Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu. Bestprofit


Sebelumnya, Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Albertus Wiroyo Karsono mengungkapkan virus corona bukan pandemik. Artinya, asuransi yang menawarkan perlindungan kesehatan harus menanggung klaim jika nasabah terinfeksi.

Pandemik, ia menjelaskan merupakan bagian dari force majeure. Selain pandemik, perang juga dikategorikan sebagai force majeure. "Jika force majeure, tidak ditanggung. Tapi, virus ini belum ditetapkan pandemik, masih dianggap penyakit pada umumnya, dan di-cover ya (dijamin) asuransi," ujarnya di Bogor, Jumat (28/2). PT Bestprofit

Menurut Wiroyo, penyakit covid-19 masih dianggap wabah. Virus yang berkembang biak dari Wuhan, Hubei, China, tersebut telah merenggut lebih dari 3.006 nyawa hingga saat ini dan menginfeksi lebih dari 88.000 orang di dunia. 
PT Bestprofit Futures

Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menjelaskan kendati bukan pandemik, tidak semua perusahaan asuransi menjamin klaim virus corona. Saat ini, baru beberapa perusahaan asuransi saja yang mendeklarasikan perlindungan virus yang mewabah dari Wuhan, Hubei, China.

Sementara, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAU) Dody Dalimunthe menegaskan hingga saat ini belum ada laporan dari anggotanya yang menerima klaim asuransi terkait virus corona.

Namun, ia menjelaskan seluruh klausul perjanjian berbeda bergantung masing-masing perusahaan asuransi dengan nasabah. "Jadi, saya tidak tahu, tidak bisa bilang. Mesti satu-satu perusahaan asuransi dicek ya," imbuh dia.