Senin, 09 Maret 2020

Airlangga Jamin Larangan Turis Asing Tak Ganggu Investasi

Pemerintah menjamin investasi tidak akan terganggu oleh larangan masuk bagi wisatawan mancanegara dari sejumlah negara di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Sebab, agenda perundingan kerja sama investasi tetap berjalan.  Best Profit
Sebelumnya, pemerintah memberlakukan larangan masuk bagi warga negara China. Sebagai catatan, virus corona diduga pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Belakangan pemerintah juga memberlakukan larangan masuk bagi turis asal negara dengan kasus positif virus tinggi, seperti Korea Selatan, Italia,dan Iran.  Bestprofit

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada dasarnya larangan tersebut tidak akan mengganggu aliran investasi karena bukan hanya diberlakukan oleh Indonesia. Sejumlah negara juga ikut menerapkan kebijakan tersebut.

"(Larangan) itu kan berlaku di berbagai tempat, bukan hanya di Indonesia," kata Airlangga, Jumat (6/3).  PT Bestprofit
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menambahkan kerja sama antara Indonesia dengan sejumlah negara tidak akan terganggu akibat virus corona. Pasalnya, beberapa agenda perundingan sejatinya tetap diteruskan tengah wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

"Kami pertimbangkan tingkat urgency-nya. Kalau mereka bisa travel ke sini, silakan atau kami travel ke sana," ungkap Iman. 
PT Bestprofit Futures

Kendati begitu, Iman mengaku memang ada pula agenda perundingan yang terpaksa ditunda. Namun, hal itu tak serta merta membuat kerja sama batal, melainkan hanya butuh penyesuaian waktu saja mengingat wabah virus menjadi perhatian banyak negara mitra dagang dan investasi Indonesia.

"Ada yang di-postpone misalnya dengan Uni Eropa, mestinya minggu depan di Bali, cuma mereka tidak bisa datang. Akhirnya disepakati untuk beberapa working group diadakan dalam bentuk video conference dan kami carikan kesempatannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Iman masih percaya diri bahwa target berbagai perundingan kerja sama masih bisa sesuai target. "Yang jelas, kami tetap mengupayakan jalan," ujarnya.

Sebagai informasi, negara-negara yang mendapat larangan masuk merupakan mitra investasi bagi Indonesia. China misalnya, merupakan negara penyumbang investasi terbesar kedua bagi Indonesia, setelah Singapura.

Total investasi dari Negeri Tirai Bambu mencapai US$4,7 miliar melalui 2.130 proyek. Sementara investasi dari Korea Selatan mencapai US$1,07 miliar melalui 2.952 proyek. Sedangkan aliran investasi Italia senilai US$27,4 juta melalui 264 proyek dan Iran US$300 ribu melalui 26 proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar