Selasa, 09 April 2019

Fakta-fakta Perempuan Tewas Kecelakaan di Jalan Margonda Depok


Ita Sachari (27) ditemukan tewas mengenaskan di dekat pembatas Jalan Margonda Raya, Depok. Polisi menyatakan Ita tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
"Laka (kecelakaan lalu lintas) tunggal," kata Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (8/4/2019).
Sutomo mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi. Polisi juga telah melakuan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.
"Hasil olah TKP itu memang murni kecelakaan lalu lintas. Korban diduga mengantuk, kemudian out of control," kata Sutomo.

Dari hasil olah TKP, pemeriksaan CCTV dan saksi-saksi, polisi menyimpulkan korban mengalami kecelakaan tunggal. Berikut fakta-faktanya.


Rekaman CCTV


Kecelakaan yang terjadi di Jalan Margonda Raya arah Depok terjadi pukul 05.30 WIB. Dalam rekaman CCTV dari seberang lokasi, terlihat sejumlah pengendara tiba-tiba memelankan kendaraannya.

"CCTV juga sudah kita lihat. Tidak ada tanda-tanda keramaian, normal aja jalan. Tetapi memang ada yang kemudian memelankan kendaraannya," jelas Sutomo.


Saksi Dengar Benturan


Polisi memeriksa 4 orang saksi petugas kebersihan di sekitar lokasi. Para saksi sempat mendengar suara benturan keras sebelum korban ditemukan tergeletak di dekat separator jalur cepat Jalan Margonda Raya.

"Kemudian saksi mendekati korban dan dilihat kepala korban terputus dan kondisi hancur," kata Sutomo.

Saksi kemudian mengambil traffic cone untuk melindungi korban dari pengguna jalan atau kenderaan lain yang melintas. Setelah itu saksi melaporkan ke Polresta Depok atas peristiwa tersebut.


Senggol Separator


Polisi juga mengecek kondisi motor korban. Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya bekas benturan pada bagian knalpot motor di bagian kanan yang mengindikasikan korban menyenggol separator di jalur cepat.

"Motornya nyenggol pembatas jalan. 'Kan pembatas jalannya itu ada pagar dari kawat sling itu, kemudian jatuh ke situ sehingga kepala putus," papar Sutomo.


Korban Terpental 30 Meter


Korban diketahui mengendarai motor Honda Vario bernopol B-3678-ENU saat itu. Korban terpental dari motornya sejauh 30 meter.

"Posisi motor sama korban berjarak sekitar 30 meter," kata Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus.

Senin, 08 April 2019

Detik-detik Kecelakaan Maut Perempuan di Jalan Margonda Terekam CCTV


Polisi mengamankan rekaman CCTV terkait temuan mayat Ita Sachari (27) di Jalan Margonda Raya, Depok. Rekaman CCTV menjadi salah satu petunjuk polisi hingga disimpulkan bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal.
"CCTV juga sudah kita lihat. Tidak ada tanda-tanda keramaian, normal aja jalan. Tetapi memang ada yang kemudian memelankan kendaraannya," jelas Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo saat dihubungi detikcom, Senin (8/4/2019).
Sutomo mengatakan, CCTV ini diperoleh dari sebuah tempat usaha di seberang lokasi kejadian. Sedangkan CCTV yang lebih dekat ke lokasi, tidak ditemukan.
"CCTV di MUG Coffee tidak berfungsi sejak setahun lalu, sedangkan di showroom mobil tidak ada CCTV," jelas Sutomo.

Dalam rekaman CCTV yang diperoleh detikcom, kecelakaan terjadi pada pukul 05.40 WIB. Situasi lalu lintas di sekitar lokasi sudah ramai kendaraan.


Dalam rekaman CCTV itu tampak sebuah motor diduga korban melesat dengan kecepatan tinggi. Tidak lama setelah itu, beberapa motor memelankan laju kendaraannya.

Saksi petugas kebersihan mendengar suara benturan keras pada saat itu. Saksi kemudian melihat ke lokasi dan menemukan korban sudah meninggal dengan kondisi kepala putus.

Sutomo mengatakan, diduga motor Honda Vario bernopol B-3678-ENU yang dikendarai korban menyerempet separator yang ada di jalur cepat Jalan Margonda arah Depok. Hal ini terbukti dari bekas lecet-lecet pada bagian kanan motor korban.

"Motornya nyenggol pembatas jalan. 'Kan pembatas jalannya itu ada pagar dari kawat sling itu, kemudian jatuh ke situ sehingga kepala putus," papar Sutomo.

Motor korban terpelanting sejauh 30 meter dari posisi korban. Motor tersebut saat ini diamankan di Unit Laka Lantas Satlantas Polresta Depok.

Jumat, 05 April 2019

Di Tengah Periode Kualifikasi Olimpiade 2020, Angkat Besi Putri Ditinggal Pelatih


Supeni mundur dari pelatih nasional angkat besi. Dia ingin berfokus mengurus kasus doping putrinya, Acchedya Jagaddhita.
Acchedya gagal dalam tes doping oleh International World Federation (IWF). Dalam sampel A milik Acchedya ditemukan zat terlarang saat tampil di EGAT's Cup International Weighlifting Championship, awal Februari 2019. 
Kini, Acchedya tak lagi berlatih di mess Kwini, Jakarta, lokasi pelatnas angkat besi. Dia pulang ke Bekasi untuk menyelesaikan kasus yang menimpanya.


Belakangan, pelatih yang juga ibu kandung Acchedya, Supeni, ikut mundur dari jabatannya sebagai pelatih putri. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua PB PABBSI, Djoko Pramono.
"Iya itu haknya dia kan. Ya tidak ada masalah. Dia mau minggir, mengundurkan diri, itu urusan tanggung jawab dia. Juga hampir pasti Acchedya diskor, tidak boleh bertanding.
Juga ada kemungkinan Supeni akan diskors juga, dampak karena dia merupakan pelatihnya juga," kata Joko kepada detikSport, Jumat (22/3/2019).

Bagi Djoko keputusan Supeni bukan hal yang mengejutkan. Pasalnya, usulan itu sudah pernah dilontarkan sejak kasus doping muncul.

"Sebelum itu keluar saya arahkan dia. Kalau dia mau mengundurkan diri silakan saja. Bagus saya bilang begitu. Jadi kelihatan dia minggir bukan karena diskors tapi undur diri," ujarnya.

Setelah pelatnas ditinggal Supeni maka secara otomatis kursi kepelatihan angkat besi putri kosong. Joko mengatakan sudah menyiapkan beberapa nama pelatih untuk menggantikannya. Salah satunya, Sri Indriani, Olimpian 2000 Sydney.

"Sudah ada beberapa pilihan. Ada tiga cadangan, alternatif. Tapi kami akan umumkan setelah orangnya datang," kata Djoko.

Purnawirawan perwira tinggi Korps Marinir itu sekaligus mempertegas bahwa kondisi angkat besi menuju kualifikasi Olimpiade 2020 tak akan berpengaruh oleh hilangnya dua orang, pelatih dan atlet.

"Tak boleh ada pengaruh. Kalau ada pengaruh rugi. Jadi tetap berjalan sesuai programnya," kata dia. 

Kamis, 04 April 2019

Sebanyak 323.504 Siswa SMK di Jabar Ikuti UNBK


Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMK dimulai Senin (25/3) hari ini. Di Jawa Barat sebanyak 323.504 siswa SMK mengikuti ujian tersebut.
"Sekarang itu jumlah peserta (UNBK) sebanyak 323.504 siswa dari 2.813 SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika, saat dihubungi, Senin (25/3/2019). 
Dewi menyebut, pada tahun ini sudah semua SMK telah melaksanakan UNBK. Meski begitu, masih ada beberapa sekolah yang harus membagi beberapa sesi ujian. Mulai dari satu sesi, dua sesi sampai tiga sesi.  BESTPROFIT

"Alhamdulillah sekarang (UNBK) sudah 100 persen. Walau ada sekolah yang membagi dua sesi dalam ujiannya," kata dia.
Disinggung mengenai kendala dalam pelaksanaan UNBK di hari pertama, sejauh ini Dewi menyatakan belum menerima laporan. Namun pihaknya akan melakukan evaluasi pada sore hari nanti. 

"Sejauh ini berjalan lancar. Tapi nanti sore kita akan evaluasi. Karena laporan itu berjenjang," ujarnya. 

Sementara itu, pantauan di SMKN 1 Bandung, Senin (25/3), UNBK dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Di sekolah kejuruan ini UNBK dilaksnakan dalam dua sesi dengan menggunakan tujuh laboratorium. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMKN 1 Yosi Andriani menuturkan, ada sebanyak 427 siswa yang mengikuti ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 23 siswa laki-laki. 

"Jumlah peserta ada 427 siswa. Sebanyak 23 siswa laki-laki dan sisanya siswi," ucapnya, saat ditemui di lokasi. 

Dia juga menyatakan, pada tahun ini pihaknya menggelar UNBK pada dua sesi. Sesi pertama dimulai sekitar pukul 08.00 WIB-09.30 WIB dan sesi kedua mulai 10.30 WIB-12.00 WIB. 

"Kalau tahun lalu itu kita ada 3 sesi sekarang jadi dua sesi dengan menggunakan tujuh laboratorium," katanya. 

Dia menambahkan, sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan UNBK di hari pertama. "Untuk UNBK (hari pertama) sejauh ini tidak ada kendala," ujarnya. 

Rabu, 03 April 2019

Kisah Manis saat Istri Selamatkan Suami dari Kebakaran di Apartemen


Sudah jadi hal wajar bagi pasangan suami istri untuk saling menjaga dan mengasihi satu sama lain. Tapi, cerita pasangan di China ini menghangatkan hati, karena aksinya saling tolong-menolong di tengah kebakaran yang terjadi di apartemennya.
Pasangan Li Shuo dan istrinya Wang Xue segera meninggalkan unit mereka di lantai tujuh gedung apartemen di Shenyang, provinsi Liaoning, China ketika kebakaran terjadi. Menurut laporan Shanghaiist, Li mendesak istrinya untuk pergi dan melarikan terlebih dahulu, tapi Wang menyadari bahwa suaminya tak mengikutinya di belakang.
Alih-alih keluar dari gedung untuk meminta bantuan, Wang segera berbalik dan menaiki tangga untuk mencari suaminya. Ia pun menemukan Li tak sadarkan diri di lantai karena menghirup terlalu banyak asap. BESTPROFIT

Wang perlahan berhasil membangunkan suaminya dan membantunya berjalan menuruni tangga. Keduanya berhasil keluar dari gedung yang terbakar hidup-hidup.
Namun, Li dan Wang menderita luka bakar di tangan, kaki, dan kepala mereka. Pasangan ini segera dilarikan ke rumah sakit setempat dan diperkirakan akan pulih beberapa waktu lagi. Pengalaman ini pun tentu saja berdampak pada hubungan mereka.
"Untungnya kami berdua tidak menyerah satu sama lain. Setelah melalui ini, kita akan lebih saling menghargai di masa yang akan datang," kata Wang. 

Selasa, 02 April 2019

AHY Yakin Indonesia Taklukkan Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-23


Indonesia akan bertanding melawan Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 sore ini. Komandan Kogasma Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yakin skuat merah putih bakal memenangi laga. 
"Ya Indonesia harus menang insyaallah," kata AHY di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).


AHY tak mau memprediksi jumlah gol yang akan dibukukan oleh tim Garuda muda. Bagi AHY, yang terpenting Indonesia menang, berapa pun jumlah golnya.
"Waduh saya takut nih kalo bikin prediksi gol nih. Pokoknya menang. Karena beda mau 1-0 2-0 yang penting menang," tutur dia.
Seperti diketahui, Indonesia akan berlaga melawan Thailand di Stadion My Dinh, Vietnam, Jumat (22/3) sore nanti, dalam laga perdana Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Indonesia tergabung di Grup K, bersama Vietnam, Thailand, dan Brunei.

Menghadapi Thailand, Indonesia punya modal bagus dari segi catatan pertemuan. Terakhir, skuat Merah Putih mengalahkan Thailand 2-1 di final Piala AFF U-22 bulan lalu, dan memastikan keluar sebagai juara turnamen

Senin, 01 April 2019

Universitas Brawijaya Paling Diminati Peserta SNMPTN 2019


Universitas Brawijaya boleh dikatakan menjadi perguruan tinggi negeri terfavorit pada SNMPTN 2019. Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Universitas Brawijaya menduduki peringkat 1 kategori PTN paling banyak pendaftar.
"Jumlah pendaftar terbanyak ini, dari 20 kota/kabupaten, yang terbanyak pendaftarnya urutan pertama Universitas Brawijaya di Malang," kata Menristekdikti M Nasir di Gedung D, Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).
Tahun ini Universitas Brawijaya menerima 3.957 calon mahasiswa baru dari jalur SNMPTN. Hal tersebut membuat universitas di Malang, Jawa Timur ini menduduki peringkat 1 kategori PTN paling banyak menerima.


Di urutan kedua kategori 10 besar PTN paling banyak pendaftar ada Universiras Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universiras 11 Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Hasanuddin.
Sedangkan di urutan kedua kategori 10 besar PTN paling banyak terima pendaftar ada Universitas Negeri Padang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Jember, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Haluoleo dan Universitas Syah Kuala.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengumumkan sebanyak 92.331 dari 478.608 peserta SNMPTN 2019 dinyatakan lolos seleksi. File pengumuman bisa langsung dicek dengan mengeklik DI SINI.

"Dari pendaftar 478.608 di 2019, sekarang kita lihat yang diterima 92.331 dan dengan persentase 19,29 persen. Dibandingkan 2018, jumlah yang diterima ada peningkatan," terang Nasir.