Jumat, 05 April 2019

Di Tengah Periode Kualifikasi Olimpiade 2020, Angkat Besi Putri Ditinggal Pelatih


Supeni mundur dari pelatih nasional angkat besi. Dia ingin berfokus mengurus kasus doping putrinya, Acchedya Jagaddhita.
Acchedya gagal dalam tes doping oleh International World Federation (IWF). Dalam sampel A milik Acchedya ditemukan zat terlarang saat tampil di EGAT's Cup International Weighlifting Championship, awal Februari 2019. 
Kini, Acchedya tak lagi berlatih di mess Kwini, Jakarta, lokasi pelatnas angkat besi. Dia pulang ke Bekasi untuk menyelesaikan kasus yang menimpanya.


Belakangan, pelatih yang juga ibu kandung Acchedya, Supeni, ikut mundur dari jabatannya sebagai pelatih putri. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua PB PABBSI, Djoko Pramono.
"Iya itu haknya dia kan. Ya tidak ada masalah. Dia mau minggir, mengundurkan diri, itu urusan tanggung jawab dia. Juga hampir pasti Acchedya diskor, tidak boleh bertanding.
Juga ada kemungkinan Supeni akan diskors juga, dampak karena dia merupakan pelatihnya juga," kata Joko kepada detikSport, Jumat (22/3/2019).

Bagi Djoko keputusan Supeni bukan hal yang mengejutkan. Pasalnya, usulan itu sudah pernah dilontarkan sejak kasus doping muncul.

"Sebelum itu keluar saya arahkan dia. Kalau dia mau mengundurkan diri silakan saja. Bagus saya bilang begitu. Jadi kelihatan dia minggir bukan karena diskors tapi undur diri," ujarnya.

Setelah pelatnas ditinggal Supeni maka secara otomatis kursi kepelatihan angkat besi putri kosong. Joko mengatakan sudah menyiapkan beberapa nama pelatih untuk menggantikannya. Salah satunya, Sri Indriani, Olimpian 2000 Sydney.

"Sudah ada beberapa pilihan. Ada tiga cadangan, alternatif. Tapi kami akan umumkan setelah orangnya datang," kata Djoko.

Purnawirawan perwira tinggi Korps Marinir itu sekaligus mempertegas bahwa kondisi angkat besi menuju kualifikasi Olimpiade 2020 tak akan berpengaruh oleh hilangnya dua orang, pelatih dan atlet.

"Tak boleh ada pengaruh. Kalau ada pengaruh rugi. Jadi tetap berjalan sesuai programnya," kata dia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar