Mojokerto - Selain rawan kemacetan, sejumlah titik di jalur Mudik Lebaran Mojokerto juga rawan bencana alam dan kecelakaan. Oleh sebab itu, para pemudik diimbau selalu waspada saat melintasi jalur tersebut. PT BESTPROFIT
Kasatlantas Polres Mojokerto AKP Bobby Zulfikar mengatakan, terdapat 2 titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya. Salah satunya adalah Simpang 4 Kepindon di Jalan Raya RA Basuni, Kecamatan Sooko. Selama setahun, tercatat 7 korban kecelakaan tewas di titik itu.
"Karena kondisi jalan lebar dan lurus tanpa median jalan, kecepatan kendaraan cenderung tinggi. Serta banyak akses masuk ke gang-gang permukiman penduduk sehingga mobilitas penyeberang jalan tinggi," kata kasatlantas kepada detikcom saat dikonfirmasi, Senin (27/5/2019).
Titik rawan kecelakaan berikutnya berada di jalur Pacet, Kabupaten Mojokerto-Cangar, Kota Batu. Jalur wisata ini sekaligus menjadi jalur alternatif bagi para pemudik. Melalui jalur ini, waktu tempuh dari Batu atau Malang ke Mojokerto lebih singkat karena tanpa memutar melalui Gempol, Pasuruan.
"Namun, di jalur ini banyak terdapat tanjakan dan turunan curam yang sering kali mengakibatkan rem kendaraan blong," ujar Bobby.
Oleh sebab itu, para pemudik yang melalui jalur Pacet-Cangar diimbau tidak menggunakan sepeda motor atau mobil dengan sistem transmisi matic. Selain itu saat melalui turunan curam, para pemudik diimbau selalu menggunakan gigi satu agar sistem pengereman tidak terbakar.
"Kami juga meminta penambahan rambu-rambu ke dinas terkait, memasang papan imbuan rawan kecelakaan, patroli rutin, serta penjagaan dan pengaturan di jalur rawan kecelakaan," terang Bobby.
Jalur mudik rawan bencana alam, lanjut Bobby, juga terdapat di wilayah Kabupaten Mojokerto. Menurut dia, terdapat titik-titik rawan tanah longsor di jalur Pacet-Cangar dan Pacet-Trawas. Di sepanjang jalur ini, terdapat tebing yang kondisinya kritis.
"Kalau jalur rawan banjir di Jembatan Patung dan Jembatan Ketok, Jalan Brawijaya, Kecamatan Pungging. Karena saluran air kurang baik, jalan lebih rendah serta air sungai sering meluap," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar