Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp283,2 triliun sepanjang semester I 2021. Angkanya melebar dari periode yang sama tahun lalu, Rp257,8 triliun. Best Profit
"Untuk realisasi semester I ini defisit Rp283,2 triliun atau 1,72 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (5/7). Bestprofit
Sri Mulyani mengatakan defisit terjadi karena realisasi penerimaan lebih rendah dari belanja pemerintah. Tercatat, kantong negara hanya terisi Rp886,9 triliun hingga akhir semester I 2021.
Jumlah itu setara dengan 50,9 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp1.743,6 triliun. Penerimaan berasal dari pajak sebesar Rp557,8 triliun, bea dan cukai Rp122,2 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp206,9 triliun. PT Bestprofit Futures
Sementara, belanja negara sudah tembus Rp1.170,1 triliun per semester I 2021. Realisasi itu naik 9,4 persen dibandingkan dengan semester I 2020 yang sebesar Rp1.068,9 triliun.
"Yang naik sangat besar adalah belanja pemerintah pusat yaitu Rp796,3 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Sementara, transfer ke daerah hanya Rp373,9 triliun semester I 2021. Jumlahnya menurun 6,8 persen dibandingkan dengan realisasi semester I 2020 yang sebesar Rp400 triliun.
"Untuk transfer ke daerah masih ada kendala. Ini sudah ditransfer pun masih ada SILPA atau belum dipakai langsung oleh pemerintah daerah nya," pungkas Sri Mulyani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar