Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.476 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (5/7). Mata uang Garuda menguat 56 poin atau 0,39 persen dibanding Rp14.532 per dolar AS pada Jumat (2/7). Best Profit
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.482 per dolar AS atau menguat dari Rp14.564 per dolar AS pada akhir pekan lalu. Bestprofit
Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti baht Thailand 0,58 persen, rupee India 0,39 persen, won Korea Selatan 0,28 persen, yuan China 0,17 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, yen Jepang 0,14 persen, dan dolar Singapura 0,1 persen. PT Bestprofit
Sedangkan dolar Hong Kong melemah 0,03 persen dan peso Filipina minus 0,05 persen. Sebagian mata uang utama negara maju juga melemah dari dolar AS, seperti rubel Rusia melemah 0,19 persen, dolar Kanada minus 0,15 persen, dan franc Swiss minus 0,08 persen.
Namun, poundsterling Inggris menguat 0,21 persen, dolar Australia 0,1 persen, dan euro Eropa 0,06 persen. PT Bestprofit Futures
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah hari ini terbantu data ekonomi AS yang tidak secemerlang harapan pasar. Salah satunya, tingkat lapangan kerja AS yang bertambah 850 ribu pada Juni 2021.
"Ini meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan," kata Ibrahim.
Bahkan, sentimen ini berhasil meredam pengaruh kebijakan PPKM Darurat di dalam negeri. Begitu pula dengan lonjakan kasus covid-19 yang terus mencetak rekor dari hari ke hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar