Senin, 19 Juli 2021

Rebut dan Bakar Peti Jenazah COVID di Bondowoso, Warga Di-tracing dan Testing

Puluhan warga Desa Kemirian, Tamanan, berkerumun merebut peti jenazah pasien COVID-19. Upaya tracing dan tersting akan segera dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus. Best Profit

Tracing dan testing akan dilakukan pada siapa saja yang masuk dalam kontak erat di lingkungan wilayah tersebut. Terutama keluarga inti, saudara, kerabat, maupun tetangga sekitar. Bestprofit

"Secepatnyapasti kami lakukan. Ini masih melakukan koordinasi dengan aparat terkait," jelas jubir Satgas COVID-19 Bondowoso, dr Mohamad Imron, pada detikcom, Senin (19/7/2021). PT Bestprofit

Hanya saja, imbuhnya, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi keluarga yang sedang berduka. Pun mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. PT Bestprofit Futures

"Yang pasti demi kesehatan dan keamanan. Makanya, kami melakukan koordinasi secara teknis dulu dengan aparat keamanan," imbuh Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso ini. Lowongan Kerja

Untuk pendataan dan teknisnya seperti apa di lapangan, Satgas COVID-19 Bondowoso akan melibatkan unsur Forpimcam. Karena merekalah yang paham situasi dan kondisi di bawah.

Jika dalam tracing misal ada yang terpapar dan positif COVID-19, tetap akan lakukan penanganan sesuai dengan kondisi klinis yang bersangkutan. Tanpa gejala, ringan, sedang, atau berat.

Sebelumnya, warga Desa Kemirian, Tamanan, merebut paksa peti jenazah Pak Anis (45) dari mobil ambulans petugas. Padahal, penyebab meninggalnya warga setempat itu terbukti karena COVID-19.

Tak hanya merebut, warga desa terdiri puluhan orang itu lantas membuka peti jenazah, mengeluarkan, memandikan, menyalatkan, hingga menguburkan sendiri. Tanpa ada prokes sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar