Jumat, 06 September 2019

Polda NTB & ITDC Jamin Jaga Keamanan di Sirkuit Mandalika

Mandalika akan jadi tuan rumah MotoGP 2021 mendatang. Polda NTB dan Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) berkerjasama pengamanan di sekitar sirkuit.
Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana dan Presiden Direktur PT ITDC Abdulbar M Mansoer telah menandatangani Nota Kesepahaman tersebut pada Rabu (4/9) di Hotel Novotel, Kuta, Lombok Tengah. Nota Kesepahaman itu merupakan bantuan Polri kepada pihak PT ITDC yang memiliki arti penting bagi terselenggaranya tujuan negara, khususnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terutama masalah pembangunan destinasi pariwisata super prioritas yang ditetapkan pemerintah. Antara lain mendukung kelancaran proses pembangunan infrastruktur sirkuit MotoGP.
Nota Kesepahaman itu berisi kegiatan pertukaran data dan atau informasi, jasa pengamanan, kontijensi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengawasan dan pengendalian serta penegakan hukum.
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wujud komitmen Polri dalam mendukung terselenggaranya proses pembangunan nasional khususnya faktor keamanan dalam pembangunan perekonomian di wilayah NTB.

KEK Mandalika merupakan salah satu dari empat destinasi wisata unggulan yang masuk dalam program percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

"Saya berkomitmen terhadap keamanan orang asing atau turis sehingga tidak menjadi korban kejahatan. Kami maksimalkan langkah-langkah pencegahan. Rasa memiliki juga ada pada kami sebagai bagian dari warga NTB," jelas Irjen Nana Sudjana dalam keterangannya, Kamis (5/9/2019).
Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman itu menjadi tanda dimulainya kerja sama antara pihak Polri dengan PT ITDC yang berpedoman pada prinsip-prinsip saling menguntungkan, kesetaraan dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku.

Nana juga memberikan penekanan dengan harapan Nota Kesepahaman itu nantinya lebih bisa diimplementasikan dengan kegiatan-kegiatan nyata seperti butir-butir kesepakatan yang tertera dalam perjanjian tersebut.

Kamis, 05 September 2019

Beri Pin Kehormatan, Lemhannas Puji Puan Berkontribusi Luar Biasa Bagi Bangsa

 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menerima penganugerahan Pin Tanda Alumni Kehormatan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Lemhannas Agus Widjojo.
Penyerahan Pin Tanda Alumni Kehormatan dilakukan di Aula Gadjah Mada Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). Agus tampak menyematkan pin ke bagian jas yang dikenakan Puan. BESTPROFIT
Agus mengatakan Tanda Alumni Kehormatan merupakan penghargaan yamg diberikan Lemhannas kepada WNI yang tidak mengikuti program pendidikan reguler maupun singkat di Lemhannas RI, namun telah memberikan darmabakti, karya dan sumbangsih pemikiran terhadap pengembangan Lemhannas RI dan bangsa Indonesia.
"Sebagai seorang WNI yang setia dan taat kepada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta memiliki integritas moral dan keteladanan, Ibu Puan Maharani telah mengabdi sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selama lima tahun periode 2014-2019," ujar Agus.

Rabu, 04 September 2019

Super Cepat! Pria Ini Melahap 1 Kg Biryani dalam 9 Menit Saja

Kompetisi makan biryani digelar di India. Seorang pria jadi juaranya karena mampu habiskan 1 kg nasi biryani dalam 9 menit saja.
Melahap banyak makanan dalam waktu cepat bukan perkara mudah. Apalagi jika Anda berada dalam kompetisi/tantangan makan yang mengharuskan makan sebanyak atau secepat mungkin. Tentunya hal itu akan semakin berat.
Seperti kompetisi makan nasi biryani yang digelar di India baru-baru ini. Dikutip dari Mothership (5/9), kompetisi ini berlangsung di restoran yang baru dibuka yaitu Marina Restaurant di Erode, India pada 1 September 2019. BESTPROFIT
Ada 25 peserta kompetisi makan nasi biryani. Jumlah ini merupakan hasil saringan karena sebelumnya ada 500 pendaftar. Mereka mendaftarkan diri lewat Facebook restoran.

Untuk peserta kompetisi yang lolos terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka diminta untuk menghabiskan 1 kg nasi biryani. Semua nampak bersemangat menghabiskan olahan nasi populer di India ini.
Tapi hanya ada satu pemenang yaitu Rahul. Pria asal Tamil Nadu ini mampu membersihkan seluruh nasi biryani dalam waktu 9 menit saja. Ia pun berhasil membawa pulang uang 5.000 rupee atau sekitar Rp 984.000 sebagai hadiah.

Disusul dengan juara dua yang butuh waktu 10 menit dan juara 3 selama 12 menit untuk habiskan nasi biryani. Masing-masing mendapat hadiah 3.000 rupee (Rp 590.000) dan 2.000 rupee (Rp 393.000).
Soal tantangan makan, di dunia ini ada banyak sekali kompetisi yang digelar. Jenis makanan yang dilombakan juga sangat beragam. Mulai dari yang bisa sampai tak biasa.

Bahkan untuk cabai pun ada kontes makan Clifton Chili Eating Club yang populer di Amerika Serikat. Pesertanya ditantang untuk makan beberapa jenis cabai mulai dari yang tak terlalu pedas sampai yang sangat pedas.
Tahap pertama, mereka diminta makan cabai yang tidak terlalu pedas seperti Red Fresno atau Jalapeno. Tapi pada tahap selanjutnya menyertakan cabai lebih pedas seperti Ghost Chillies dan Naga Vipers. Disusul cabai Carolina Reaper yang dilabeli cabai terpedas di dunia. Kepedasannya mencapai 1.569.300 unit Scoville.

Meski terdengar berat, kompetisi ini rupanya punya pemenang wanita yang pernah berturut-turut jadi juara. Wanita bernama Sid Barber tersebut dijuluki Ratu Cabai karena prestasinya.

Selasa, 03 September 2019

Nari Terlalu Ekstrem, Pelatih Fitnes Sebut Tubuh Personel BTS dalam 'Bahaya'


Boyband K-pop BTS dikenal memiliki tarian dengan koreografi sulit dan menantang. Tidak jarang penampilan mereka menimbulkan decak kagum karena tingkat kesulitan yang belum tentu bisa ditiru semua orang.

Namun ada risiko di balik kecanggihan koreografi grup yang sukses memopulerkan lagu 'Idol' dan 'Boy With Luv' ini. Pelatih fitnes ternama In Ji Woong berpendapat kalau beberapa gerakan dansa yang ditampilkan para personel BTS bisa berakibat fatal.

Pria yang sudah jadi langganan para idol K-pop untuk melatih mereka fitnes ini mengungkapkan dalam channel YouTube miliknya, bahwa sejumlah koreografi BTS mungkin sedikit terlalu bahaya bagi RM, Suga, Jimin, J Hope, Jungkook, V dan Jin. Secara umum In Ji Woong melihat kalau koreografi tarian dalam lagu-lagu BTS sangat melelahkan para personelnya. BESTPROFIT
"Koreografi BTS sulit. Tidak bisa menyebut bagian mana yang benar-benar sulit, karena semua gerakannya susah dilakukan," kata Ji Woong dalam video YouTube-nya, seperti dilansir Koreaboo.

Tarian-tarian BTS menuntut mereka mengeluarkan banyak energi dan sebagian besar temponya cepat. Beberapa tarian juga mengharuskan tubuh mereka bergerak sefleksibel mungkin dengan tetap memerhatikan dentuman musik. Hal itulah yang menurut Ji Woong berpotensi besar membuat mereka mudah cedera.


Beberapa bagian tubuh yang paling riskan mengalami cedera antara lain lutut, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Agar tidak cedera, Ji Woong menjelaskan, mereka tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun saat menari.

Senin, 02 September 2019

Keluarkan Maklumat, Kapolda Papua Tegaskan Pelanggar Aturan Akan Ditindak


Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengeluarkan maklumat yang berisi larangan adanya unjuk rasa berujung kerusuhan hingga menebarkan hasutan. Maklumat ini dibuat dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di Papua.
Rudolf mengatakan pihak kepolisian dan TNI akan menindak tegas jika ada pihak yang melanggar maklumat tersebut. Dia mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Kota Jayapura dan kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kami mengakui bahwa kemarin masih ada masyarakat yang membawa senjata tajam, namun kami sudah mengimbau melalui para tokoh paguyuban untuk bersama sama meredam aksi balasan. Kami berharap kepada semua kelompok untuk tidak membawa senjata tajam, ini melanggar UU bila hari ini masih ditemukan maka kami akan melaksanakan penegakan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Rudolf seperti dilansir Antara, Senin (2/9/2019). BEST PROFIT


Hal ini disampaikan Rudolf dalam dialog interaktif bertema 'Damailah Papuaku' di RRI Jayapura, Minggu. Rudolf didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Analis kebijakan Utama Lemdikpol Irjen Paulus Waterpauw.

Rudolf mengatakan aparat dengan tokoh masyarakat sudah sepakat untuk sama-sama menjaga situasi tetap kondusif.

"Kami Kepolisian bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Kemarin, kami sudah melaksanakan pertemuan dengan tokoh Nusantara untuk membicarakan masalah ini agar tidak melakukan aksi balasan dan kami juga menyampaikan akan melakukan sweeping," kata Rudolf.


Selain itu, dia menegaskan situasi dan kondisi di Kota Jayapura sudah kondusif pascaaksi demo tolak rasisme yang berujung anarkis pada Kamis (29/8) lalu. Dia mengatakan petugas juga terus memberi pengertian kepada masyarakat untuk menjaga situasi kondusif.

"Saya menyampaikan kepada seluruh pemirsa bahwa hari ini situasi Khususnya di Kota Jayapura dalam keadaan aman kondusif walaupun pagi tadi ada sedikit kejadian tetapi sudah bisa kita atasi. Kedua kelompok bisa kita beri pengertian dan mereka bisa mengerti serta menyerahkan semua persoalan ini kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI," katanya.


Rudolf menyayangkan unjuk rasa yang berujung tindakan anarkis. Karena banyak masyarakat lain yang juga jadi korban. Dia mengatakan ketika terjadi kericuhan, banyak warga lain yang menjadi korban penjarahan, pembakaran, pengerusakan, bahkan juga penganiayaan.

"Saya sangat menyayangkan aksi demo yang awalnya para korlap sudah berkoordinasi dengan kami dari Kepolisian untuk melaksanakan demo damai tidak ada aksi. Bahkan kami mengawal para pendemo, namun kami sangat menyesalkan dari apa yang telah dilakukan oleh para pendemo kemarin," katanya.

"Kami sudah menyidik sebanyak 28 orang untuk diperiksa dan didalami baik penganiayaan dan pengerusakan. Saya sebagai Kapolda Papua juga sudah mengeluarkan maklumat, bahwa tidak boleh ada lagi selebaran, aksi demo lagi," tambahnya. 

Jumat, 30 Agustus 2019

Jaga Situasi Kondusif, Peneliti LIPI Setuju Polri Larang Demo di Papua


Peniliti senior LIPI Adriana Elisabeth, mengaku setuju dengan pelarangan demonstrasi yang berpotensi chaos di Papua. Pelarangan tersebut bisa meredakan situasi di Papua.
"Tidak ada yang instan ya, yang paling penting dan urgen mencegah demo, kemudian segera dibebaskan mahasiswa yang ditangkap untuk sementara reda," kata Adriana saat dihubungi, Minggu (1/9/2019).
Larangan demo itu, Adriana mengatakan bisa menghindari bentrokan di Papua. Jika demo diizinkan bisa berpotensi kerusuhan kembali. BEST PROFIT

"Larangan itu sifatnya sementara, kalau dalam pemahaman saya seperti itu, pertama sekali lagi untuk menghindari bentrokan. Kalau ada diizinkan demo pasti berpotensi ya rusuh lagi atau pihak ikut-ikut jadi saya nggak tahu sementara seperti apa artinya sejauh pengamatan saya tujuannya untuk mencegah sebisa mungkin tidak terjadi bentrokan," ucap dia.

Menurut Adriana, hanya dua kejadian demo anarkis di Papua berjalan dengan damai. Demo yang lainnya di Papua berujung ricuh. 

"Mungkin hanya dua demo yang relatif aman ya di Wamena, cuma jalan dan berdoa, Sebelum kerusuhan di Jayapura itu kan juga ada demo aman, tapi segitu banyak hanya dua kali isu rasialisme tapi yang lain sudah campur-campur anarkis, tujuan bergeser ke politik. Nah itu menjadi otoritas polri untuk mencegah karena kalau sudah berhadapan susah menghindari," ucap dia. 

Kamis, 29 Agustus 2019

Polri Identifikasi Kelompok Jaringan Internasional Terlibat Rusuh Papua


Polri sudah melakukan profiling atau identifikasi kelompok jaringan internasional yang diduga terlibat dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Sedangkan yang terlibat langsung sudah ditangkap oleh polisi. PT BESTPROFIT

"Sudah dilaksanakan profiling (identifikasi) terhadap kelompok tersebut. Dan yang terlibat langsung dalam kerusuhan sudah ditangkap dan gakkum (penegakan hukum)," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (2/9/2019).


Dedi mengatakan Polri juga sudah melakukan komunikasi dengan BIN hingga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait adanya dugaan keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. BEST PROFIT

"Sudah ada komunikasi dengan Kemenlu, BIN, Bais dan Kementerian terkait itu issue itu," ucap Dedi. BESTPROFIT