Bank Indonesia (BI) memprediksi sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menggunakan alat pembayaran digital QR Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021. Kondisi itu tak lepas dari ekonomi digital RI berkembang pesat di tengah pandemi covid-19. Best Profit
Peningkatan itu tercermin dari besarnya transaksi yang dilakukan lewat e-commerce, dompet digital, dan digital banking. Bestprofit
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut hingga saat ini tercatat sebanyak 5,2 juta pedagang UMKM telah masuk dalam sistem QRIS. Melihat tren positif di tahun ini, ia yakin setidaknya angka tersebut dapat melonjak dua kali lipat pada 2021. PT Bestprofit
"Tahun ini sekitar 5,2 juta pedagang UMKM sudah teregistrasi secara nasional. Tahun depan akan lebih dari dua kali lipat, sekitar 12 juta pedagang," katanya pada konferensi pers acara Bank Dunia, Kamis (17/12). PT Bestprofit Futures
Ia menyebut sebelum pandemi pun, BI sudah menyiapkan cetak biru (blueprint) sistem pembayaran Indonesia 2025. Namun, dengan momen pandemi, ia kian optimis target dari cetak biru BI mengoptimalkan digitalisasi ekonomi dapat terwujud. Lowongan Kerja
Dalam kesempatan sama, Perry menekankan bahwa pihaknya juga mendorong terjadinya 'perkawinan' atau interlink dari sistem perbankan digital dan fintech atau pinjaman online (pinjol).
"Pembayaran ritel 24/7, real time hanya dalam hitungan detik seluruh transaksi bisa terekam dari UMKM, fintech, digital banking, sampai ke bank sentral," pungkasnya.Perry menjelaskan pula kalau BI juga tengah menyiapkan BI fast payment. Lewat sistem ini, nantinya transaksi atau penjualan UMKM bisa dipantau secara realtime dan lebih efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar