Kamis, 24 Desember 2020

PUPR Ingin Tekan Waktu Perjalanan Jadi 1,9 Jam per 100 Km

 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan untuk menekan waktu tempuh perjalanan (travel time) dari 2,3 jam menjadi 1,9 jam per 100 kilometer (Km) pada lintas utama pulau di jaringan jalan nasional. Best Profit

"Sebenarnya benchmark kami itu adalah 1,5 jam per 100 kilometer. Ini yang kita anggap travel time yang kompetitif. Jadi masih besar gap yang harus kita tutup" kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam webinar bertajuk "Konektivitas Prasarana Jalan untuk Kesejahteraan Bangsa", Senin (21/12). Bestprofit

Hedy mengungkapkan, mengutip laporan Global Competitivenes Index Report, daya saing Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. PT Bestprofit

Di sektor infrastruktur jalan, misalnya, kualitas jaringan jalan di Indonesia masih di bawah jiran di kawasan Asia Tenggara. World Economic Forum (WEF) menilai penyebabnya adalah sistem jaringan jalan yang belum efisien. PT Bestprofit Futures

Untuk itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkannya. Dengan demikian, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan daya saing dengan negara tetangga.

Saat ini, total panjang jaringan jalan di Indonesia di luar jalan tol mencapai 540 ribu kilometer. Dari jumlah tersebut, imbuh Heddy, masih terdapat disparitas antara jalan nasional, jalan provinsi, serta jalan kabupaten/ kota.

Namun kemantapan jalan nasional tersebut diprediksi tak akan mencapai target 97 persen di tahun ini.

Selanjutnya, kemantapan jalan provinsi sebesar 75 persen sepanjang 54.554 kilometer serta jalan kabupaten/kota dengan kemantapan 65 persen sepanjang 437.782 kilometer.Rinciannya, jalan nasional sepanjang 47.017 kilometer diprediksi memiliki kemantapan kondisi jalan sebesar 90 persen. Angka ini turun 2,2 persen dibandingkan tahun lalu atau sebesar 92,2 persen akibat covid-19.

Meski demikian, persentase angka kemantapan jaringan jalan di Indonesia sebesar 100 persen adalah target jangka panjang.

"Tentu sekarang ini bukan suatu yang baik. Kita harus bersama-sama memiliki kemantapan yang tinggi terutama akses mobilitas di jaringan jalan cukup baik," tutur Hedy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar