Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar
Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, jajaran fraksinya di DPRD Jabar
tidak akan menerima mobil dinas jenis Toyota Innova sebagai fasilitas
melekat bagi para anggota dewan. Dedi mengancam menindak tegas anggota
DPRD Jabar asal Golkar yang mengambil jatah mobil dinas berjenis Toyota
Innova tersebut.
"Saya pastikan tidak ada satu pun anggota Fraksi
Golkar di DPRD jawa Barat yang menerima mobil dinas. Kalau kedapatan
ada, secepatnya saya lakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada anggota
fraksi saya itu," kata Dedi dalam rilis yang diterima merdeka.com,
Senin (26/9).
Kebijakan penolakan mobil dinas yang diambil oleh
partainya tersebut menurut dia bukan tanpa alasan. Bupati Purwakarta itu
menilai, sangat tidak etis apabila wakil rakyat menerima fasilitas
mobil dinas di tengah musibah bencana alam yang hari ini melanda
Sumedang dan Garut.
"Kemarin itu saat diwacanakan ada mobil dinas
jenis Toyota Fortuner terjadi banjir bandang di Sukakerti Subang. Hari
ini ada mobil dinas jenis Toyota Innova di tengah bencana Sumedang dan
Garut. Ini kan tanda alam. Alam tidak merestui keberadaan mobil dinas
tersebut. Harusnya mereka bisa membaca tanda alam," tegasnya.
Pria
yang khas dengan ikat di kepalanya itu mengaku pernah memberi saran
pada Fraksi Golkar untuk mengalihkan anggaran tersebut pada hal yang
lebih bermanfaat untuk masyarakat.
"Saya pernah usulkan itu dana
agar dijadikan dana tanggap bencana. Bayangkan satu mobil harganya 425
Juta, kalau seratus mobil bisa 40 miliar lebih," tandasnya. Dengan uang
Rp 425 juta kata dia, itu bisa memperbaiki sampai empat rumah korban
bencana banjir.
Untuk diketahui, saat ini anggota DPRD Provinsi
Jabar telah mendapat mobil baru Toyota Kijang Innova jenis terbaru. Para
wakil rakyat itu mendapatkan mobil dinas baru setelah beberapa waktu
lalu sempat mendapatkan penolakan lantaran pengajuan mobil Fortuner yang
diperkirakan mencapai Rp 500 juta per satu unitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar