PT BESTPROFIT DPR mengusulkan kenaikan anggaran hingga Rp 5,7 triliun dalam RAPBN
2018. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung dengan
alasan sudah ada kemiringan.
Peneliti ICW Donal Fariz mengatakan
alasan yang diberikan DPR mengada-ada. Ia justru meminta DPR untuk
membenahi struktur pimpinan DPR. BESTPROFIT
"Tidak perlu pembaruan gedung, justru yang perlu itu pembaruan pimpinan DPR lebih urgent," ujar Donal saat dihubungi detikcom, Senin (14/8/2017) malam. BEST PROFIT
Donal
menyebut, alasan adanya bangunan yang miring juga pernah disampaikan
Ketua DPR sebelumnya, Marzuki Alie. Menurutnya, tidak ada kemiringan
gedung tersebut. PT BESTPROFIT FUTURES
"Alasan ini mengada-ada ada, sebab dahulu
pernah disampaikan zaman Marzuki Alie menjadi ketua DPR dan faktanya
tidak ada kemiringan gedung tersebut," kata Donal.
Ia mengkritik
seharusnya DPR membereskan lembaganya terlebih dahulu. Juga menunjukan
kinerja yang baik agar masyarakat menerima rencana pembangunan gedung.
"Harusnya
DPR membereskan persoalan internal lembaga mereka terlebih dahulu,
menunjukkan kinerja yang lebih baik agar wacana pembangunan gedung
tersebut dapat diterima oleh publik," ucap Donal.
Sebelumnya
diberitakan DPR, mengusulkan anggaran 2018 Rp. 5,7 triliun. Anggaran
tersebut digunakan untuk memperbaiki gedung DPR yang telah miring, yaitu
gedung Nusantara I.
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR
Anton Sihombing mengatakan dari Rp 5,7 triliun, sudah ada Rp 500 miliar
untuk anggaran penataan kawasan parlemen.
"Anggaran itu kan
bertahap, yang sudah didapat Rp 5,7 T kemarin itu udah. Udah ada Rp 500
miliar untuk anggaran. Tapi nanti kita tambah lagi untuk pembangunan
alun-alun, perpustakaan, terus museum," ujar Anton, Senin (14/8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar