Senin, 28 Agustus 2017

Mengintip Keunikan Tari Topeng Ciamis Bernama Bebegig

Bebegig dalam bahasa Sunda (Jawa Barat) adalah orang-orangan sawah. Bebegig ini merupakan perlengkapan untuk mengusir burung-burung saat musim panen. PT BESTPROFIT
Namun, di Sukamantri, Kabupaten Ciamis, bebegig beralih jadi perlengkapan kesenian tari-tarian dari Ciamis yang menggunakan topeng kepala singa seperti Topeng Barong dari Jawa dan Bali.
Yang membedakannya, topeng ini mengenakan rambut gimbal dari susunan bunga hoè atau rotan yang disebut bubuay. Seluruh anggota badan juga dibalut dengan ijuk. Kemudian ada lagi kolotok yang diikat menggantung di pinggang bagian belakang. Ketika bebegig berjalan, kolotok akan mengeluarkan bunyi.
Bebegig berbeda dengan barong di Jawa dan Bali. Bebegig menggunakan rumbai-rumbai daun tanaman. Kemudian pada bagian belakang menggunakan lonceng sapi atau kerbau yang dinamakan kolotok tadi.
Topeng bebegig mempunyai berat kurang lebih 20 kilogram, di mainkan dengan cara dipikul seperti ondel-ondel. Topeng bebegig diilhami dari tokoh bujang ganong pada kesenian reog ponorogo yang dibawa pada perang Majapahit-Sunda di bawah kepimpinan Hayam Wuruk. BESTPROFIT
Topeng bebegig berukuran besar sedangkan topeng pada bujang ganong berukuran wajah manusia yang memudahkan penari untuk melakukan akrobatik.
Biasanya kesenian bebegig ini dipertunjukkan saat hari ulang tahun kemerdekaan RI. Dalam momen tersebut biasanya digelar pawai bebegig dengan peserta hingga ratusan orang. Arak-arakan tersebut biasa diikuti dari anak-anak, remaja, hingga para orangtua. BEST PROFIT
Memang, tradisi bebegig di desa tersebut telah mengakar sejak lama dan turun-temurun diwariskan kepada generasi muda. Bagi masyarakat di sana, ada kebanggaan tersendiri bila anak-anaknya ikut pawai bebegig.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan tersebut salah satunya pada 2016 lalu. Sejarah baru terukir dengan penampilan terbanyak kolotok atau genta yang berkolaborasi dengan tarian tradisional dan bebegig Sukamantri. PT BESTPROFIT FUTURES
Penampilan 604 kolotok dengan 320 bebegig berikut penarinya dicatat sebagai rekor dengan jumlah terbanyak versi Original Rekor Indonesia (ORI), Selasa 20 Desember 2016.
Pencatatan rekor dilakukan sebagai salah satu rangkaian hari jadi Kecamatan Sukamantri ke-12. Bagi masyarakat Desa Sukamantri, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, bebegig diyakni sebagai lambang kemenangan juga pengusir hal-hal negatif dalam kehidupan.
Bebegig pun menjadi semacam simbol untuk mengusir segala keburukan di dalam kehidupan. Bebegig bisa mengandung makna mengusir sifat rakus bagi pemimpin; mengusir sifat dengki pada orang lain; juga siloka-siloka lainnya.
Pembuatan bebegig sendiri diilhami wajah Prabu Sampulur yang memusnahkan kejahatan dan meminta imbalan untuk menguasai Pulau Jawa. Kemenangannya dikenang dengan membuat topeng wajah Prabu Sampulur. Bebegig ini direpresentasikan sebagai penjaga lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar